jenis opini audit
BisnisDiposting: 20 February 2024 | Diperbarui: 15 February 2024
20

Jenis opini audit yang dikeluarkan auditor menjadi hal yang sangat penting diperhatikan dalam laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja keuangan perusahaan kepada para pemangku kepentingan atau stakeholder

Agar laporan keuangan tersebut dapat dipercaya, maka perlu dilakukan audit oleh akuntan publik atau auditor eksternal. Dari hasil audit tersebut, akan muncul opini yang dikeluarkan oleh auditor. Opini inilah yang menunjukkan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Untuk memahami lebih lanjut mengenai jenis opini audit, simak selengkapnya di artikel berikut! 

Apa itu Opini Audit?

Opini audit adalah kesimpulan yang diberikan oleh auditor atas laporan keuangan suatu perusahaan berdasarkan hasil audit yang telah dilakukan. Opini ini penting karena berisi interpretasi auditor terhadap laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

Opini audit wajib dibuat oleh auditor sesuai Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan disajikan dalam laporan audit yang terdiri dari beberapa paragraf, yaitu paragraf pengantar, paragraf lingkup, dan paragraf pendapat. Laporan ini bermanfaat bagi berbagai pihak karena memberikan informasi mengenai kewajaran laporan keuangan auditan yang telah diperiksa oleh auditor.

Dengan kata lain, opini audit berfungsi untuk menerjemahkan isi laporan keuangan agar mudah dipahami oleh berbagai pihak yang membutuhkan. Hasil audit ini nantinya dapat dimanfaatkan perusahaan untuk berbagai kepentingan, seperti pengajuan izin usaha, maupun kebutuhan lainnya.

Jenis-Jenis Opini Audit

Terdapat beberapa jenis opini audit yang dapat dikeluarkan auditor atas hasil pemeriksaannya terhadap laporan keuangan. Opini audit ini sangat penting karena berisi kesimpulan auditor mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan.

Beberapa jenis opini audit antara lain opini wajar tanpa pengecualian, opini wajar dengan pengecualian, opini tidak wajar, opini tidak menyatakan pendapat, serta opini penolakan. Adapun berikut penjelasan dari macam-macam opini audit tersebut.

1. Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion)

Jenis opini audit yang pertama adalah opini tidak menyatakan pendapat. Opini tidak menyatakan pendapat dikeluarkan auditor jika tidak memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat sehingga auditor tidak bisa memastikan apakah ada kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan tersebut. Auditor juga tidak bisa menyimpulkan kesalahan dari laporan tersebut tersebut dan jika ada, bentuknya akan bersifat material serta meluas.

Baca juga: Inilah Jenis-jenis Laporan Keuangan di Perusahaan!

2. Opini Penolakan (Disclaimer Opinion)

Opini penolakan pendapat dikeluarkan auditor jika terjadi pembatasan lingkup audit yang luas atau ketidakpastian signifikan terkait jumlah suatu akun. Karena kedua hal tersebut, auditor tidak dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan secara keseluruhan yang disusun oleh manajemen.

3. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)

Jenis opini audit tidak wajar dikeluarkan auditor jika menemukan bukti yang cukup dan tepat bahwa terdapat kesalahan dalam penyajian laporan keuangan. Contoh kasus jenis opini audit ini adalah nilai aktiva tetap dihitung berdasarkan penilaian kembali, bukan harga pembelian. 

Akibatnya, penyusutan aktiva tetap juga dihitung dengan nilai yang salah. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Maka, dalam hal ini auditor akan menyatakan opini tidak wajar atas laporan keuangan tersebut.

4. Opini Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

Jenis opini audit berikutnya adalah opini wajar dengan pengecualian. Opini wajar dengan pengecualian diberikan auditor jika terdapat keberatan atau pengecualian terhadap salah satu perkiraan yang dicatat di laporan keuangan, tetapi pengecualian tersebut tidak memengaruhi laporan keuangan secara material. 

Hal yang memengaruhi munculnya opini ini diantaranya:

  • Bukti audit tidak cukup atau adanya pembatasan lingkup audit, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan secara keseluruhan.
  • Auditor menemukan penyimpangan terhadap standar akuntansi yang berlaku, seperti pengungkapan yang tidak memadai atau perubahan prinsip akuntansi, tetapi tidak berdampak bagi laporan keuangan secara keseluruhan.

5. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

Opini wajar tanpa pengecualian merupakan opini yang diberikan auditor tanpa adanya keberatan atas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Opini ini dikeluarkan jika auditor tidak menemukan kesalahan material secara keseluruhan pada laporan keuangan.

Laporan keuangan akan memperoleh opini wajar tanpa pengecualian apabila memenuhi kondisi sebagai berikut:

  • Bukti audit telah terkumpul dan auditor telah melaksanakan prosedur audit dengan tepat sehingga dapat memastikan kerja lapangan sudah sesuai.
  • Telah mengikuti standar umum yang disepakati. 
  • Laporan keuangan yang diaudit disajikan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan konsisten dengan laporan sebelumnya. Penjelasan yang cukup juga telah disertakan.
  • Tidak terdapat ketidakpastian material mengenai perkembangan di masa depan yang tidak dapat diperkirakan atau dipecahkan dengan memuaskan.

Jenis opini audit wajar tanpa pengecualian ini dapat dimodifikasi apabila terdapat keraguan tentang kelangsungan usaha perusahaan, kurangnya konsistensi dalam menerapkan prinsip akuntansi, atau auditor ingin menekankan suatu hal tertentu.

Baca juga: Cash Flow Perusahaan: Manfaat, Menghitung, & Cara Mengatur

Faktor yang Memengaruhi Opini Audit

  • Likuiditas: Kemampuan perusahaan membayar kewajibannya yang tercantum dalam laporan keuangan, terutama terkait total utang dan pengeluaran untuk melunasinya.
  • Leverage: Jumlah utang produktif perusahaan. Dengan ini auditor akan memutuskan apakah utang tersebut akan memberikan manfaat atau sebaliknya.
  • Profitabilitas: Keuntungan perusahaan menjadi faktor utama dan paling penting dalam memberikan hasil opini audit. Auditor akan memberikan kesimpulan keberhasilan perusahaan berdasarkan profitabilitasnya.
  • Ukuran Perusahaan: Ukuran perusahaan memengaruhi opini audit karena kapasitas dan pengeluaran perusahaan cenderung meningkat seiring dengan ukurannya.
  • Jenis Audit: Faktor seperti audit report lag dan auditor client tenure juga memengaruhi opini audit. Report lag adalah total waktu antara penutupan buku hingga pelaporan audit, sedangkan client tenure adalah durasi kerjasama dengan klien.

Tahapan Opini Audit

  • Rencana Pendekatan: Auditor merencanakan cara mendekati sebuah audit berdasarkan teori pendekatan audit keuangan yang sesuai dengan kondisi perusahaan.
  • Pengujian Sistem Kontrol: Auditor melakukan pengujian hipotesis dengan sistem kontrol dan proses transaksi untuk memberikan kesimpulan.
  • Prosedur Analitik: Auditor menerapkan prosedur analitik pada saldo laporan keuangan untuk mengevaluasi keuangan dengan menghubungkan data keuangan.
  • Finalisasi dan Laporan Audit: Auditor melakukan finalisasi dengan menyusun laporan, pengecekan ulang, dan penelitian ulang sebelum menerbitkan laporan audit.

Itulah beberapa jenis opini audit laporan keuangan yang perlu Anda ketahui. Dengan memahami kelima jenis opini audit tersebut, kita dapat lebih mengerti makna dari opini yang dikeluarkan oleh auditor atas laporan keuangan suatu perusahaan. Pemahaman ini penting agar tidak salah mengartikan opini audit yang tercantum dalam suatu laporan keuangan perusahaan.

Selain opini audit, hal lain yang tak kalah penting diperhatikan perusahaan adalah aspek pengadaan peralatan kantor. Jika, Anda sedang mencari peralatan IT berkualitas untuk perusahaan, coba pertimbangkan layanan penyewaan dari Asani.

Asani menyediakan berbagai perangkat elektronik mulai dari komputer, laptop, peralatan rapat yang dapat menunjang produktivitas bisnis. Anda bisa mengecek katalog lengkapnya di situs Asani.

Selain menyewakan peralatan IT, Asani juga menyediakan fitur pengelolaan aset melalui aplikasi MyAsani. Tak hanya itu, Asani juga memberikan layanan konsultasi gratis terkait masalah pengadaan IT di perusahaan Anda.

Tunggu apalagi? Yuk, Daftar MyAsani dan ajukan penawaran sekarang juga melalui WhatsApp maupun email ke cs@asani.co.id.

Baca juga: 5 Contoh Laporan Aset Perusahaan, Fungsi & Cara Membuatnya

Post comment

Product Enquiry