Marginal revenue adalah hal yang sangat penting dalam bisnis karena dapat membantu menentukan peningkatan pendapatan perusahaan dari penjualan satu unit tambahan produk atau jasa.
Dengan pemahaman yang baik tentang marginal revenue, Anda bisa meningkatkan keuntungan perusahaan dan mampu bersaing dengan kompetitor. Untuk memahami lebih dalam mengenai marginal revenue, yuk simak selengkapnya pada artikel berikut ini!
Apa itu Marginal Revenue?
Pengertian marginal revenue adalah pendapatan yang didapat oleh produsen setelah melakukan penambahan unit. Ketika seorang produsen memutuskan untuk melakukan penambahan unit yang dijual, keputusan tersebut tentunya akan memengaruhi banyak hal dan salah satunya adalah jumlah pendapatan yang diperoleh.
Dengan menambah jumlah unit yang dijual, pendapatan yang diperoleh bisa naik. Namun, perlu diketahui juga bahwa kenaikan pendapatan setelah melakukan hal tersebut tidak selalu memberi keuntungan. Jumlah biaya produksi juga akan naik apabila melakukan penambahan unit. Maka dari itu, memahami marginal revenue sangat dibutuhkan untuk menghindari kerugian setelah melakukan penambahan unit yang dijual.
Fungsi Marginal Revenue
Selain untuk mengetahui jumlah pendapatan yang diperoleh setelah melakukan penambahan unit, ada beberapa fungsi lain dari marginal revenue. Untuk bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal, Anda perlu memahami beberapa fungsi tersebut. Adapun fungsi dari marginal revenue adalah sebagai berikut:
1. Membantu dalam Pengambilan Keputusan Jangka Panjang
Fungsi pertama dari marginal revenue adalah untuk mengambil keputusan jangka panjang. Sebagai seorang pelaku bisnis, Anda tentunya harus membuat persiapan untuk keberlangsungan bisnis di masa mendatang. Dengan mengetahui marginal revenue, Anda bisa lebih mudah untuk mengambil keputusan jangka panjang berdasarkan data.
Misal, keputusan untuk melakukan investasi, ekspansi, dan lain sebagainya. Keputusan tersebut akan semakin mudah untuk diambil karena Anda bisa melihat prediksi pendapatan masa depan dengan menggunakan marginal revenue.
2. Mengukur Tingkat Efisiensi
Fungsi selanjutnya dari marginal revenue adalah sebagai pengukur tingkat efisiensi dari sebuah strategi. Sebuah strategi yang efisien adalah yang memiliki marginal revenue besar. Begitu pula sebaliknya, apabila marginal revenue bisnis tersebut kecil, maka efisiensi dari bisnis tersebut bisa dinilai kurang berhasil.
Dengan mengetahui hal tersebut, Anda bisa langsung membuat keputusan agar strategi bisnis yang sedang dijalankan bisa semakin efisien.
Baca juga: Scale Up Bisnis: Pengertian, Ciri, Strategi dan Hambatannya
3. Membantu dalam Menganalisis Persaingan Pasar
Fungsi ketiga dari marginal revenue adalah untuk melihat atau menganalisa persaingan pasar. Nilai dari marginal revenue dapat menunjukkan hasil yang negatif apabila terjadi persaingan pasar yang ketat. Begitu pula sebaliknya, apabila hasilnya positif, maka persaingan pasar bisa dianggap tidak terlalu kompetitif.
Jika Anda mendapati hasil marginal revenue yang negatif, maka Anda bisa menurunkan harga produk yang sedang dijual untuk bisa bertahan dalam persaingan pasar yang ketat.
4. Membantu Perusahaan dalam Menentukan Harga Jual Optimal
Fungsi selanjutnya dari marginal revenue adalah untuk menentukan harga jual yang optimal. Dalam menentukan harga, Anda bisa melihat hasil dari marginal revenue produk. Apabila marginal revenue dari produk tersebut jauh diatas biaya marginal atau biaya produksi untuk unit tambahan tersebut, maka Anda bisa menurunkan harga jualnya.
Dengan mengetahui perbandingan antara marginal revenue dengan biaya marginal, Anda bisa membuat harga jual produk tersebut menjadi semakin kompetitif sehingga bisa bersaing lebih baik di pasar. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan apabila hasil dari marginal revenue dibawah biaya marginal. Jika hal itu terjadi, maka Anda perlu menaikkan harga penjualan untuk menghindari kerugian.
5. Membantu Perusahaan Menentukan Tingkat Produksi
Fungsi kelima dari marginal revenue adalah untuk menentukan tingkat produksi. Tingkat produksi yang optimal adalah apabila nilai marginal revenue sama dengan biaya marginal. Apabila nilai marginal revenue suatu produk lebih rendah dari biaya marginal, maka penambahan unit dari produk tersebut bisa dihentikan karena berpotensi menyebabkan kerugian.
Fungsi ini bisa dihubungkan dengan fungsi sebelumnya. Dengan membuat kombinasi harga dan jumlah yang sesuai, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih optimal. Maka dari itu, manfaatkan fungsi-fungsi dari marginal revenue untuk memajukan bisnis yang Anda jalankan.
Faktor yang Memengaruhi Marginal Revenue
Penting untuk menjaga nilai marginal revenue agar tetap positif. Untuk bisa melakukan hal tersebut, Anda perlu mengetahui faktor apa saja yang dapat memengaruhi nilai dari marginal revenue. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi marginal revenue adalah sebagai berikut:
- Harga dan jumlah produk yang terjual.
- Tingkat persaingan di pasar.
- Biaya produksi.
- Elastisitas permintaan.
- Tingkat harga dan keuntungan yang ditetapkan.
Baca juga: 5 Jenis-Jenis Promosi untuk Meningkatkan Penjualan, Efektif!
Rumus dan Cara Menghitung Marginal Revenue
Menghitung marginal revenue tidak bisa dilakukan secara langsung, melainkan Anda harus melakukan beberapa perhitungan lain sebelumnya. Langkah-langkah menghitung marginal revenue adalah sebagai berikut:
1. Hitung Pendapatan Total
Sebelum menghitung marginal revenue, Anda perlu menghitung pendapatan awal atau pendapatan total dari bisnis Anda. Berikut merupakan rumus dan contoh cara menghitungnya:
Diketahui jumlah unit yang dijual adalah 100 dengan harga per unit Rp2.000.
Pendapatan total = jumlah unit x harga per unit
Pendapatan total = 100 x Rp2.000
Pendapatan total = Rp200.000
Jadi, pendapatan total yang didapat dari perhitungan di atas adalah sebesar Rp200.000
2. Tambah Jumlah Unit yang Dijual dan Hitung Perubahan Pendapatan Totalnya
Setelah mengetahui hasil dari pendapatan total, maka langkah selanjutnya sebelum melakukan perhitungan marginal revenue adalah menambah jumlah unit yang akan dijual dan menghitung pendapatannya. Pada contoh sebelumnya jumlah unit yang dijual sebanyak 100 unit, lalu unit akan ditambah menjadi 125 unit. Berikut merupakan rumus dan contoh cara menghitungnya:
Diketahui jumlah unit setelah dilakukan penambahan adalah 125 unit dengan harga per unit Rp2.000
Pendapatan total baru = jumlah unit x harga per unit
Pendapatan total baru = 125 x Rp2.000
Pendapatan total baru = Rp250.000
Perubahan pendapatan = Pendapatan total baru – Pendapatan total
Perubahan pendapatan = Rp250.000 – Rp200.000
Perubahan pendapatan = Rp50.000
Jadi, setelah dilakukan penambahan unit yang dijual terdapat perubahan pendapatan sebesar Rp50.000.
3. Hitung Marginal Revenue
Setelah mengetahui perubahan pendapatan, maka Anda bisa menghitung marginal revenue. Contoh perhitungan dan rumus marginal revenue dari simulasi sebelumnya adalah sebagai berikut:
Diketahui perubahan pendapatan sebesar Rp50.000 dengan penambahan unit sebanyak 25 unit.
Marginal Revenue = Perubahan pendapatan total : Jumlah penambahan unit
Marginal Revenue = Rp50.000 : 25
Marginal Revenue = Rp2.000
Jadi, marginal revenue dari setiap produk yang dijual adalah sebesar Rp2.000.
Itulah pembahasan lengkap mengenai marginal revenue yang perlu Anda pahami. Memahami konsep marginal revenue atau pendapatan marginal adalah langkah penting dalam mengoptimalkan strategi dan profitabilitas bisnis Anda.
Namun, untuk mendukung keberhasilan bisnis tak hanya cukup bergantung pada strategi penjualan saja. Anda juga membutuhkan peralatan IT yang mumpuni untuk mendukung operasional dan meningkatkan produktivitas bisnis.
Tak perlu khawatir, karena Asani hadir sebagai solusi terpercaya untuk memenuhi kebutuhan IT perusahaan Anda. Di Asani, Anda dapat menyewa beragam perangkat, seperti komputer, laptop, dan peralatan IT lainnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Untuk informasi lebih lanjutnya, kunjungi katalog Asani atau hubungi tim Asani melalui email maupun WhatsApp.
Selain itu, dapatkan juga solusi terbaik mengenai permasalahan IT di perusahaan Anda dengan berkonsultasi secara gratis bersama tim Asani. Tak hanya itu, melalui aplikasi MyAsani Anda dapat dengan mudah dan efisien mengelola aset bisnis melalui beragam fiturnya.
Jadi, tunggu apalagi? Ayo ajukan penawaran sekarang untuk bantu optimalkan keuntungan dan tingkatkan produktivitas bisnis Anda bersama Asani!
Baca juga: Mengenal Analisis CVP untuk Mencapai Target Penjualan