Retur pembelian
580

Retur pembelian adalah kegiatan di mana barang yang sudah dibeli dari supplier dikembalikan ke perusahaan. Ini adalah hal yang umum terjadi dalam bisnis. Alasannya bisa beragam, misalnya barang tidak sesuai pesanan atau terlambat pengirimannya. 

Asalkan sudah disepakati sebelumnya, barang yang sudah dibeli bisa dikembalikan. Untuk memahami mengenai retur pembelian lebih lanjut, yuk simak informasi lengkapnya di sini!

Apa itu Retur Pembelian?

Retur pembelian adalah salah satu peristiwa wajar yang terjadi dalam dunia bisnis jual-beli barang. Alasan retur pembelian adalah ketidaksesuaian dengan pesanan pembeli atau karena keterlambatan pengiriman oleh jasa kirim.

Adapun hak untuk retur umumnya telah tercantum dalam kebijakan toko atau marketplace dan sudah disepakati oleh pembeli sebelum transaksi. Kebijakan ini meliputi jenis dan barang yang bisa diretur, proses pengembalian barang, dan siapa yang menanggung biaya retur. 

Jenis Retur Pembelian

Mengingat bahwa retur pembelian adalah proses pengembalian barang dari pembeli kepada penjual karena beberapa alasan, proses ini akan membuat hutang pembeli kepada penjual menjadi berkurang. 

Pencatatan retur pembelian dilakukan di bagian kredit jurnal laporan keuangan, sedangkan utang usaha akan dicatat pada bagian debit. Retur pembelian dibagi menjadi dua, yaitu retur pembelian kredit dan tunai. 

Retur pembelian tunai merupakan proses pengembalian barang dagangan yang telah dibeli secara tunai oleh pembeli kepada penjual. Pengembalian ini dapat dilakukan dengan beberapa alasan, seperti barang yang cacat, salah kirim, dan lainnya.

Sementara itu, retur pembelian kredit merupakan proses pengembalian barang dagangan dalam transaksi jual beli kredit antara penjual dan pembeli. Transaksi ini memiliki perkiraan waktu pengembalian yang disepakati bersama, atau dikenal dengan istilah jatuh tempo.

Baca juga: Value Chain: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Cara Membuat

Alasan Terjadinya Retur Pembelian

Arti retur pembelian adalah proses pengembalian barang yang dilakukan oleh pembeli kepada penjual. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan yang penting untuk dipahami guna menghindari alasan-alasan tersebut untuk menghindari retur di masa depan. Berikut beberapa alasan utama terjadinya retur pembelian:

  • Kesalahan pengiriman yang terjadi oleh penjual, seperti mengirimkan barang yang tidak sesuai dengan pesanan pembeli, barang yang tidak lengkap, serta barang yang rusak atau cacat.
  • Ketidaksesuaian barang dengan deskripsi, gambar di website/katalog, kualitasnya tidak sama dengan yang diharapkan pembeli, atau barangnya tidak cocok dengan kebutuhan atau keinginan pembeli.
  • Kerusakan barang atau cacat selama proses pengiriman.
  • Pembeli berubah pikiran setelah membeli barang, menemukan harga yang lebih murah di tempat lain, atau tidak puas dengan layanan pelanggan.
  • Barang kedaluwarsa, tidak memiliki label, informasi yang jelas, atau pembeli ingin menukar barang dengan ukuran dan warna yang berbeda.

Fungsi Retur Pembelian

Fungsi retur pembelian adalah untuk mencatat pengembalian barang atau item kepada supplier. Daftar ini juga digunakan untuk menambah, mengubah, menampilkan serta menghapus transaksi akibat retur. 

Fungsi lain dari retur pembelian adalah untuk mengimbangi akun persediaan, mengukur dampak keuangan, dan lainnya. Berikut penjelasan rincinya: 

  • Mengimbangi akun persediaan: akun retur pembelian memiliki saldo kredit untuk mengimbangi setiap debit yang terjadi saat barang dikembalikan. Ini akan membantu melacak kerugian perusahaan dengan benar.
  • Mengukur dampak keuangan: fungsi lain retur pembelian adalah untuk dapat mengukur dampak keuangan akibat terjadinya pengembalian produk. Kebijakan pengembalian yang baik, seperti menawarkan pengembalian uang penuh atau penukaran barang tanpa biaya, dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan membangun hubungan jangka panjang.
  • Meningkatkan loyalitas pelanggan: kebijakan pengembalian yang fleksibel dapat membangun hubungan baik dengan pelanggan. Pengalaman positif ketika melakukan retur pembelian dapat mendorong keinginan pelanggan untuk berbelanja lagi.
  • Menghindari kerugian: fungsi retur pengembalian adalah membantu menghindari kerugian dalam pembelian barang dagang dan memastikan kualitas barang sesuai dengan harapan konsumen.
  • Memperbaiki hubungan dengan pelanggan: terakhir, salah satu fungsi retur pembelian adalah untuk memastikan kepuasan pelanggan dan memperbaiki hubungan dengan mereka.

Baca juga: 4 Tahapan Cara Menghitung Harga Pokok Produksi, Catat!

Cara Mencatat Retur Pembelian

Perusahaan dapat memilih beberapa metode pembayaran dalam pengadaan barang dari pemasok sesuai kesepakatan. Pembayaran bisa dilakukan lunas di muka, lunas setelah barang terjual, maupun lunas dengan jangka waktu, atau per termin. Masing-masing metode ini akan memengaruhi pencatatan akun retur pembelian.

Pada dasarnya, terjadinya retur pembelian adalah sama dengan mengembalikan barang pada penjual. Hal ini berakibat pada pengurangan stok dan jumlah pembelian barang. Oleh karena itu, dibutuhkan jurnal keuangan karena jurnal retur pembelian adalah hal khusus yang terpisah dari jurnal lainnya.

Contoh dan Cara Menghitung Retur Pembelian

Contoh retur pembelian misalnya, PT Maju Jaya membeli 100 unit laptop dari PT Sejahtera dengan harga Rp10.000.000 per unit. Setelah menerima barang, PT Maju Jaya menemukan 10 unit laptop yang rusak. PT Maju Jaya kemudian mengembalikan 10 unit laptop tersebut kepada PT Sejahtera. Maka, catatan jurnal retur pembelian adalah seperti berikut:

Akun Debit Kredit 
Pembelian 100 unit Rp1.000.000.000
Utang Usaha Rp1.000.000.000
Utang Usaha Rp100.000.000
Retur Pembelian Rp100.000.000

Retur pembelian akun ini didebit untuk mencatat nilai retur pembelian. Sedangkan utang usaha ini dikredit untuk mencatat pengurangan saldo utang usaha akibat retur pembelian.

Retur pembelian senilai Rp100.000.000 akan mengurangi utang usaha secara otomatis pada kolom debit. Sedangkan akun retur pembelian akan dicatat pada kolom kredit. 

Akun Debit Kredit 
Persediaan Barang Rp1.000.000.000
Utang Usaha Rp1.000.000.000
Utang Usaha Rp100.000.000
Persediaan Barang Rp100.000.000

Pencatatan ini menggunakan metode perpetual, di mana pembelian barang akan langsung tercatat sebagai persediaan barang, sehingga jika terjadi retur pembelian, persediaan barang menjadi berkurang sebesar nilai dari retur pembelian. 

Cara menghitung retur pembelian di atas berlaku untuk retur pembelian dengan metode pembayaran kredit. Untuk retur pembelian dengan metode pembayaran tunai, pencatatan jurnalnya akan berbeda, berikut contohnya: 

Akun Debit Kredit 
Pembelian 100 unit Rp1.000.000.000
Persediaan Barang Rp1.000.000.000
Persediaan Barang Rp100.000.000
Retur Pembelian 10 unitRp100.000.000

Dalam pencatatan keuangan di atas, transaksi pembelian barang yang dibayar lunas di muka dicatat secara berbeda dengan pemasukan barang akibat retur pembelian. Saat pembelian tunai terjadi, akun pembelian dicatat di kolom kredit sementara nilai persediaan barang yang diterima dicatat disisi debit akun persediaan barang dengan nilai yang sama.  

Sebaliknya, ketika terjadi retur pembelian, akun pembelian dicatat di kolom debit dan nilai persediaan barang yang berkurang akibat retur dicatat di kolom kredit akun persediaan barang dengan nilai yang sama. 

Itulah pembahasan lengkap mengenai retur pembelian yang merupakan hal umum dalam dunia bisnis. Dengan memahami retur pembelian, perusahaan dapat mengelola keuangan dan stok barang dengan lebih baik.

Untuk meminimalkan pengembalian barang karena tidak sesuai, Anda dapat menyewa ke vendor terpercaya. Jika perusahaan Anda sedang mencari peralatan IT berkualitas, Asani hadir sebagai solusi dengan menyediakan layanan sewa berbagai perangkat IT berkualitas, mulai dari komputer, laptop, hingga peralatan rapat yang dapat menunjang kebutuhan bisnis Anda. Anda bisa cek katalog Asani untuk informasi perangkat lengkapnya.

Tak hanya itu, melalui aplikasi MyAsani Anda dapat mengelola aset perusahaan dengan lebih mudah dan berkonsultasi secara gratis apabila terdapat masalah terkait pengadaan barang IT di perusahaan Anda.

Jadi, yuk daftar MyAsani sekarang dan ajukan penawaran melalui WhatsApp maupun email ke cs@asani.co.id. Ayo, segera tingkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis Anda dengan Asani!

Baca juga: Mengenal Analisis CVP untuk Mencapai Target Penjualan

Share

Post comment

Product Enquiry