cara menghitung harga pokok produksi
BisnisDiposting: 28 February 2024 | Diperbarui: 28 February 2024
10

Seorang akuntan di perusahaan perlu mengetahui cara menghitung harga pokok produksi. Perlu diketahui, biaya tersebut merupakan total beban dan pengeluaran yang harus disiapkan perusahaan ketika akan memproduksi barang atau jasa. Hal ini tentunya menjadi krusial agar perusahaan bisa mempersiapkan modal yang cukup untuk menjamin kelancaran usaha.

Maka dari itu, mari simak bagaimana cara menghitung harga pokok produksi selengkapnya termasuk komponen-komponen yang perlu diperhatikan melalui artikel berikut ini!

Apa itu Harga Pokok Produksi?

Sebelum membahas mengenai cara menghitung harga pokok produksi, Anda perlu memahami pengertiannya terlebih dahulu. Pada dasarnya, harga pokok produksi adalah nominal pengeluaran serta beban yang dikeluarkan secara langsung dan tidak langsung untuk menghasilkan suatu produk.

Sementara itu, berdasarkan prinsip akuntansi, harga pokok produksi adalah nominal pengeluaran dan beban yang boleh dikeluarkan secara langsung ataupun tidak langsung supaya bisa menghasilkan barang pada kondisi serta tempat di mana produknya dapat digunakan atau diperjualkan.

Namun, harga pokok produksi hanya menghitung biaya yang berkaitan langsung dengan produknya. Sebab, cara menghitung harga pokok produksi memang disusun untuk mengetahui total biaya pembuatan produk.

Tujuan Menghitung Harga Pokok Produksi

Perusahaan sebaiknya mengetahui cara menghitung harga pokok produksi yang tepat. Pasalnya, perhitungan ini dapat membantu menetapkan harga jual yang dapat memengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Berikut tujuan menghitung HPP (harga pokok produksi) untuk perusahaan:

1. Membantu Menghitung Laba Rugi Periodik

Tujuan menghitung HPP (harga pokok produksi) adalah untuk mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam periode tertentu menghasilkan keuntungan atau kerugian. Dalam perhitungan ini, perusahaan juga perlu mengetahui informasi terkait laba rugi bruto.

Baca juga: Cara Menghitung BEP Rupiah serta Contohnya, Wajib Tahu!

2. Dapat Memantau Biaya Produksi dengan Baik

Dengan memahami cara menghitung harga pokok produksi, perusahaan juga mampu memantau biaya produksi yang direncanakan secara optimal. Perusahaan dapat memahami apakah rencana ini sudah terealisasi dengan baik atau ada selisih, entah itu selisih yang bernilai positif ataupun negatif. Data ini pun nantinya juga dapat menginformasikan perusahaan terkait penyebab yang mendasari terjadinya selisih yang ada sekaligus usulan keuangan yang lebih baik untuk ke depannya.

3. Membantu Menetapkan Harga Jual Produk

Tidak mengetahui cara hitung HPP (harga pokok produksi) yang baik dapat memengaruhi penetapan harga jual produk. Maka dari itu, Anda perlu memahami langkah-langkah, rumus, hingga komponen di dalamnya. Dengan begitu, perusahaan bisa menentukan harga jual produk terbaik supaya bisa memperoleh keuntungan maksimal.

Komponen dalam Menghitung Harga Pokok Produksi

Seperti yang telah disinggung di atas, dalam cara menghitung harga pokok produksi, ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah komponen-komponen tersebut.

1. Harga Bahan Baku

Komponen dalam cara menghitung harga pokok produksi yang pertama adalah biaya bahan baku. Tentunya, untuk membuat suatu produk, perusahaan perlu menyediakan bahan baku yang dibutuhkan.

Adapun harga bahan baku yang dimaksud di sini mencakup harga bahan pokok, harga bahan tambahan, dan biaya pengirimannya. Secara garis besar, perhitungan harga bahan baku terdiri atas jumlahnya, modal membelinya, total sisanya setelah produksi, serta akhir kebutuhan terhadap persediaannya.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Selanjutnya, ada pula biaya tenaga kerja langsung yang merupakan semua biaya yang dibutuhkan untuk membayar tenaga kerja atau karyawan yang terlibat langsung di proses produksi (proses yang mengubah bahan mentah atau bahan baku menjadi produk jadi atau produk yang siap untuk dipasarkan).

Contoh biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dianggarkan untuk menggaji karyawan di perusahaan. 

Baca juga: Ini 4 Cara Menghitung Penyusutan Aset dan Rumusnya, Catat!

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik juga harus dimasukkan ke dalam perhitungan harga pokok produksi guna menetapkan harga produk. Adapun biaya overhead pabrik adalah nominal yang dibutuhkan untuk mengolah bahan baku sehingga menjadi suatu produk.

Misalnya, biaya yang termasuk ke dalamnya berkaitan dengan pengadaan, manajemen, kebutuhan sumber daya, hingga perbaikan dan pemeliharaan alat pabrik. Tidak hanya itu, pajak serta depresiasi peralatan dan pembangunan pabrik pun bisa dimasukkan ke dalamnya.

Cara Menghitung Harga Pokok Produksi

Setelah mengetahui informasi di atas, lantas bagaimana cara menghitung harga pokok produksi? Untuk melakukan perhitungan ini, Anda setidaknya perlu mengikuti empat langkah sebagai berikut:

1. Menghitung Total Bahan Baku yang Digunakan

Pertama, Anda perlu menghitung total bahan baku dan biayanya, terutama di perusahaan manufaktur. Di mana, biaya bahan baku merupakan dasar dari perhitungan HPP (harga pokok produksi).

Cara menghitung harga pokok produksi yang pertama ini dilakukan dengan menetapkan jumlah bahan baku yang tersisa di akhir periode, tepatnya sesudah saldo awal periode. Setelah itu, jumlah ini ditambah lagi dengan pembelian selama berlangsungnya periode tersebut. Secara mudah, inilah cara menghitungnya:

Bahan Baku yang Terpakai = Saldo Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku – Saldo Akhir Bahan Baku

2. Menghitung Biaya Produksi Lainnya

Kemudian, perusahaan manufaktur juga perlu menghitung biaya produksi lain yang memengaruhi proses pembuatan barang, mulai dari bahan mentah hingga menjadi barang jadi. Seperti disebutkan sebelumnya, biaya yang perlu dihitung adalah biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

3. Menghitung Total Biaya Produksi

Selanjutnya, Anda perlu melakukan perhitungan total biaya produksinya. Adapun total biaya produksi mencakup biaya yang dikeluarkan ketika barang telah masuk ke dalam proses produksi dan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut.

Cara menghitungnya adalah dengan melakukan perhitungan bahan baku pada awal produksi. Lalu, hasilnya ditambahkan bahan baku tidak pokok, misalnya biaya tenaga kerja maupun biaya overhead pabrik. Setelah itu, nominal tersebut dikurangi dengan barang yang tersisa di gudang pada masa akhir periode. Mudahnya, inilah rumus perhitungannya:

Total Biaya Produksi = Bahan Baku yang Digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Produksi

4. Menghitung Harga Pokok Produksi

Setelah melalui tahap-tahap perhitungan tersebut, perusahaan bisa mengetahui harga pokok produksi lewat satu rumus lagi. Berikut ini adalah rumus cara menghitung harga pokok produksi yang terakhir, yaitu:

Harga Pokok Produksi = Total Biaya Produksi + Persediaan Barang dalam Proses Produksi Awal – Persediaan Barang dalam Proses Produksi Akhir

Sebagai contoh, harga pokok perusahaan XYZ akan dihitung di periode ini. Setelah melakukan perhitungan tertentu, ditemukan bahwa total biaya produksinya adalah Rp200.000.000. 

Kemudian, persediaan barang di awal proses produksi adalah Rp100.000.000. Di akhir prosesnya, persediaan barang tersisa sebesar Rp20.000.000. Dengan begitu, inilah contoh HPP (harga pokok produksi) di perusahaan tersebut:

Harga Pokok Produksi = Rp200.000.000 + Rp100.000.000 – Rp20.000.000 = Rp280.000.000

Dengan demikian, harga pokok produksi di perusahaan XYZ pada periode tersebut adalah sebesar Rp280.000.000.

Sekian informasi mengenai cara menghitung harga pokok produksi. Tentunya, dengan mengetahui cara tersebut, Anda dapat memastikan kelancaran usaha ke depannya.

Berbicara mengenai kelancaran usaha, jangan lupa pastikan setiap kegiatan operasional dan nonoperasionalnya didukung dengan peralatan yang memadai. Seperti halnya untuk pengadaan perangkat IT perusahaan yang bisa Anda percayakan kepada Asani.

Asani adalah perusahaan yang memberikan layanan jasa sewa perangkat IT, seperti laptop dan komputer. Di Asani, Anda dapat menyewa perangkat IT berkualitas sesuai dengan kebutuhan perusahaan, mulai dari jumlah perangkat hingga lama pemakaiannya.

Praktis, Anda bisa langsung cek katalog sewa Asani serta minta penawaran via WhatsApp atau mengirim email ke cs@asani.co.id.

Setelah menyewa perangkat di Asani, jangan lupa untuk memanfaatkan aplikasi MyAsani guna mendukung proses pengelolaan aset perusahaan dan data penggunanya. Dengan demikian, segala aktivitas di perusahaan Anda bisa berjalan lebih efisien.

MyAsani dilengkapi pula dengan sistem helpdesk support yang memberikan kemudahan penyelesaian masalah IT melalui konsultasi gratis. Maka dari itu, dengan semua kemudahan layanan ini, yuk mulai sewa perangkat IT di Asani dan gunakan MyAsani untuk melancarkan kegiatan operasional perusahaan!

Baca juga: Cara Menghitung Gaji Karyawan Tetap, Tidak Tetap & Prorata

Post comment

Product Enquiry