cif adalah
2160

Dalam kegiatan jual beli ke luar negeri Cost Insurance Freight atau CIF adalah kata yang mengacu pada metode pembayaran yang perlu dilakukan importir. Perdagangan internasional merupakan jenis transaksi yang memerlukan kesiapan dan peraturan perusahaan untuk menghindari besarnya risiko bisnis.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, dunia menerapkan beberapa metode pembayaran dagang antarnegara yang meliputi CIF, FOB, dan CNF.

Meskipun sama-sama membahas pembayaran dalam kegiatan ekspor dan impor, terdapat, terdapat perbedaan CIF, CNF, dan FOB yang mendasar yakni terletak pada cakupan biaya.

Lantas, apa itu CIF? Apa perbedaan CIF, CNF, dan FOB lainnya? Mari simak uraian di bawah ini hingga selesai.

Apa itu CIF?

CIF adalah kependekan dari cost, insurance, dan freight. Lebih lanjut, dalam dunia bisnis, CIF adalah biaya-biaya yang akan dibayarkan terhadap suatu produk dalam sebuah kegiatan jual beli ke luar negeri yang diangkut melalui jalur air, laut, atau samudera.

Untuk memudahkan pemahaman, Anda dapat mengingat kepanjangan CIF yang mewakili sejumlah biaya meliputi: 

  • Cost: harga produk, pajak-pajak, biaya wrapping, dan lain-lain.
  • Insurance: premi asuransi produk.
  • Freight: biaya pengiriman dari tempat asal ke lokasi pembeli.

Perlu diketahui, ketika barang yang dibeli sudah melalui proses pengemasan menggunakan kapal, risiko kerusakan akan ditanggung pembeli. Meski demikian, memastikan keamanan melalui asuransi tetap menjadi tanggung jawab pihak penjual.

Dapat disimpulkan, CIF adalah perjanjian pengiriman internasional yang mewajibkan penjual untuk bertanggung jawab atas biaya-biaya barang yang dipesan saat kargo sedang dalam perjalanan melalui jalur air.

Dalam kontraknya, penjual atau eksportir harus memastikan:

  • Kesediaan barang sesuai dengan perjanjian atau kontrak.
  • Pembayaran keseluruhan biaya produk, termasuk biaya ekspor, inspeksi hingga ongkos pengiriman.
  • Kesediaan dokumen pengiriman yang dibutuhkan.
  • Komunikasi dan notifikasi berkenaan dengan informasi pengiriman barang.
  • Pembayaran biaya asuransi untuk melindungi barang dari hal yang tidak diinginkan.

Di sisi lain, pembeli atau importir harus memastikan:

  • Penerimaan barang sesuai dengan perjanjian atau kontrak di awal.
  • Pembeli menanggung risiko kerusakan atau kehilangan barang.
  • Pembeli berhak mengajukan klaim asuransi kepada penyedia jasa apabila terjadi kerusakan atau kehilangan.
  • Telah melakukan pembayaran impor, termasuk pajak, bea cukai, dan biaya pengiriman barang.

Baca juga: Apa itu Tender? Kenali Fungsi, Syarat, Jenis, & Tahapannya

Perbedaan CIF, CNF, dan FOB

Setelah mengetahui CIF adalah metode pembayaran yang meng-cover biaya-biaya penting, termasuk biaya pengiriman, Anda juga perlu memahami metode pembayaran lain dalam proses ekspor-impor yaitu CNF dan FOB.

FOB

Jika CIF adalah skema pembayaran yang di-cover oleh eksportir, Free on Board atau Freight on Board (FOB) adalah metode pembayaran yang mengharuskan pihak importir membayar segala biaya-biaya, termasuk harga barang, biaya pengiriman, dan premi asuransi.

Dalam hal ini, ekspotir akan bertanggung jawab sampai barang diangkut di pelabuhan saja.

Artinya, eksportir akan membayar sejumlah biaya berikut:

  • Biaya pajak ekspor.
  • Biaya penyusunan barang di kapal.
  • Biaya pemuatan barang.
  • Biaya angkut dari lokasi eksportir ke pelabuhan.

Sementara itu, importir akan membayar biaya-biaya seperti:

  • Biaya premi asuransi.
  • Harga produk.
  • Biaya bongkar muat.
  • Biaya angkut dari pelabuhan ke gudang importir.  

CNF

Lalu, ada opsi skema pembayaran lain yang juga kerap digunakan dalam kegiatan ekspor dan impor yakni CNF atau Cost and Freight.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, CIF adalah metode pembayaran all-in. Sementara itu, CNF adalah seluruh biaya yang perlu dibayarkan dalam perdagangan internasional, akan tetapi tidak termasuk dengan biaya asuransi seperti yang dapat dijumpai pada metode pembayaran CIF.

Meskipun begitu, cnf dan cif memiliki kesamaan dalam segi tanggungan biaya, yaitu:

  • Biaya pengangkutan barang.
  • Biaya pemuatan barang ke kapal.
  • Biaya penyusunan barang di atas kapal.

Kelebihan Penerapan CIF

Dalam mendukung kegiatan ekspor dan impor yang lebih aman, terdapat sejumlah kelebihan penerapan CIF. Adapun kelebihan bagi eksportir dalam menggunakan metode pembayaran CIF adalah:

  • Penjual bisa mempertimbangkan perusahaan pengiriman dan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
  • Penjual boleh meningkatkan harga jual produk dengan mempertimbangkan biaya asuransi dan biaya pengangkutan.
  • Penjual dapat mengurangi risiko kerusakan atau kehilangan selama barang berada dalam perjalanan.

Di sisi lain, kelebihan bagi importir dalam menggunakan metode pembayaran CIF adalah:

  • Pembeli tidak lagi mengurus biaya asuransi dan biaya pengangkutan barang.
  • Pembeli bisa memaksimalkan jasa asuransi jika terjadi kerugian atau kehilangan barang selama berada dalam perjalanan.
  • Pembeli bisa lebih menghemat biaya impor dengan melakukan negosiasi harga bersama pihak penjual.

Baca juga: 10 Perlengkapan Ruang Meeting untuk Produktivitas Perusahaan

Kekurangan Penerapan CIF

Meski kerap digunakan oleh berbagai perusahaan dalam kegiatan ekspor dan impor, tentunya CIF juga memiliki sejumlah kekurangan. Adapun kekurangan bagi eksportir dalam menggunakan skema pembayaran CIF adalah.

  • Penjual harus menanggung biaya asuransi dan biaya pengangkutan barang yang relatif tinggi.
  • Penjual harus melengkapi persyaratan dokumen dan regulasi ekspor yang cukup rumit.
  • Penjual wajib menyerahkan dokumen pengiriman kepada pihak pembeli sebelum melakukan skema pembayaran.

Sementara itu, kekurangan bagi importir dalam menggunakan skema pembayaran CIF adalah:

  • Pembeli harus menanggung biaya impor yang relatif mahal.
  • Pembeli harus menanggung risiko kerugian barang sejak dimuat ke kapal.
  • Pembeli harus mengurus klaim asuransi jika terjadi kerusakan barang selama perjalanan.

Contoh Penerapan CIF

Dalam transaksi ekspor-impor, penerapan kondisi CIF (Cost, Insurance, and Freight) memainkan peran krusial dalam menentukan tanggung jawab dan biaya antara penjual dan pembeli. 

Sebagai contoh, sebuah retailer alat elektronik telah membeli 1.500 televisi dari salah satu produsen alat elektronik menggunakan skema pembayaran CIF ke salah satu pelabuhan di Jepang.

Produsen alat elektronik tersebut mengirimkan pesanan ke pelabuhan dan memuat produk ke kapal untuk diangkut.

Setelah proses loading selesai, risiko kerugian dipindahkan dari produsen ke retailer alat elektronik.

Sebagai gantinya, produsen alat elektronik tersebut mengurus premi asuransi serta membayarkan biaya pengangkutan dan pengiriman hingga pesanan mencapai pelabuhan tujuan retailer.

Kemudian, saat kapal sedang dalam perjalanan, kebakaran terjadi di salah satu ruang kargo. Sayangnya, barang tersebut tidak selamat akibat kebakaran dan air selama upaya pemadaman berlangsung. Sejak perjanjian CIF berlaku, retailer alat elektronik atau pembeli dapat mengajukan klaim asuransi untuk menutupi biaya kerugian.

Dengan demikian, kondisi CIF memberikan kerangka kerja yang jelas dalam perdagangan internasional, memfasilitasi alur barang dari penjual ke pembeli dengan pembagian tanggung jawab yang jelas.

Itu dia pembahasan lengkap mengenai CIF serta perbedaannya dengan CNF dan FOB dalam dunia ekspor impor. Pada dasarnya, skema pembayaran CIF adalah metode yang mencakup sejumlah biaya yang harus ditanggung dalam sebuah kegiatan ekspor-impor, mulai dari harga produk hingga biaya shipping.

Mungkin bagi Anda, kegiatan ekspor-impor merupakan aktivitas penting untuk menunjang keberhasilan bisnis.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa perlengkapan kantor juga tidak kalah penting untuk meningkatkan kinerja produksi. Dalam hal ini, Anda bisa sewa perlengkapan kantor di Asani!

Asani menawarkan penyewaan laptop, komputer, peralatan rapat, dan masih banyak lagi dengan kualitas terjamin yang lengkap dan terpercaya. Segera cek katalog sewa di Asani! Dengan begitu, Anda tidak perlu bingung lagi untuk memilih perangkat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Di samping itu, Asani juga menyediakan layanan mutakhir untuk mengelola aset perusahaan pada aplikasi MyAsani. Pada aplikasi tersebut, Anda dapat memperoleh berbagai keuntungan, salah satunya konsultasi gratis terkait pengelolaan IT di perusahaan Anda. 

Jadi, tunggu apa lagi? Jika berminat, Anda bisa langsung mengajukan penawaran terbaik melalui WhatsApp atau email ke cs@asani.co.id sekarang juga!

Baca juga: Manpower Planning: Pengertian, Tujuan, & Cara Membuatnya

Share

Post comment

Product Enquiry