human capital
BisnisDiposting: 29 December 2023 | Diperbarui: 27 December 2023
10

Human capital adalah aset perusahaan berupa sumber daya manusia yang memberikan kontribusi pada kemajuan dan kesuksesan bisnis.

Pada dasarnya, human capital adalah modal berharga yang dimiliki oleh setiap karyawan dalam suatu perusahaan.

Pemanfaatan human capital merupakan suatu praktik yang perlu dilakukan dengan tepat agar karyawan dapat melaksanakan perannya secara optimal.

Namun, perlu diketahui bahwa human capital berbeda dengan human resource. Agar dapat memahami human capital dengan baik, mari simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Apa itu Human Capital?

Human capital adalah istilah yang pertama kali muncul pada teori yang dicetuskan oleh Becker (1962) dan Rosen (1976).

Menurut Becker dan Rosen, pekerja secara individu berpotensi meningkatkan keterampilan dan kemampuan melalui pelatihan dan pendidikan.

Secara harfiah, human capital berarti modal manusia. Adapun manusia pekerja tersebut memiliki keahlian, wawasan, kemampuan, dan keterampilan yang membuatnya menjadi aset.

Sekalipun berupa aset, human capital tidak dimasukkan dalam laporan neraca perusahaan karena nilainya berupa kualitas kerja berdasarkan pengalaman dan keahlian.

Pekerja yang mencapai performa optimal dalam melaksanakan perannya dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan.

Agar dapat menilai human capital, perusahaan kerap kali menerapkan evaluasi karyawan secara rutin.

Dengan adanya pengamatan secara berkala, perusahaan dapat melihat potensi karyawan dan mengembangkannya untuk mencapai tujuan bisnis.

Hasil dari pengembangan karyawan sendiri berupa pengasahan keterampilan atau keahlian yang dapat meningkatkan produktivitas kerja dan mampu mengubah budaya perusahaan.

Perbedaan Human Capital dan Human Resource

Human capital dan human resource adalah dua aspek yang berbeda dalam manajemen aset berupa karyawan perusahaan. Berikut adalah penjabarannya:

1. Sudut Pandang

Seperti yang diketahui, human capital adalah modal yang dimiliki oleh karyawan berupa keterampilan, keahlian, dan wawasan lain yang bisa dikembangkan.

Sederhananya, human capital melihat pekerja sebagai aset, sedangkan human resource memandangnya sebagai sumber daya.

Pekerja merupakan manusia yang dilihat dari sudut pandang berbeda di sini, yaitu sebagai aset dan sebagai sumber daya.

Sementara itu, human resource adalah departemen yang bertugas untuk mengelola sumber daya manusia melalui penyediaan fasilitas untuk mencapai tujuan perusahaan.

Human resource akan melihat sumber daya manusia sebagai sesuatu yang dapat berkurang nilainya dan perlu diganti seiring waktu melalui proses rekrutmen.

Performa karyawan yang optimal dan berkontribusi mendatangkan keuntungan bagi perusahaan akan dihargai oleh departemen human resource.

Sedangkan, fokus human capital adalah pengembangan karyawan sebagai aset yang melibatkan pelatihan dan pemberian kompensasi untuk meningkatkan nilainya.

Dengan pengembangan tersebut, karyawan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang dapat meningkatkan keuntungan secara progresif kepada perusahaan

Baca juga: Inventaris Kantor: Pengertian, Tujuan, & Cara Membuatnya – ASANI 

2. Fungsi

Secara umum, departemen human resource berfungsi untuk mengelola, melatih, mengevaluasi, dan memberikan kompensasi pada karyawan yang telah berkontribusi kepada perusahaan.

Adapun beberapa hal yang menjadi tanggung jawab human resource adalah:

  • Hubungan kerja.
  • Keamanan kerja
  • Kesejahteraan karyawan.
  • Strategi pengoptimalan kerja karyawan.

Di sisi lain, fungsi human capital adalah merancang strategi untuk meningkatkan nilai ekonomis karyawan yang meliputi:

  • Meningkatkan engagement.
  • Membangun loyalitas karyawan.
  • Menurunkan tingkat turnover.

Tugas Human Capital

Meskipun berbeda, penanggung jawab human capital di suatu perusahaan terkadang memiliki tugas yang sama dengan human resource.

Kebanyakan penanggung jawab human capital bertugas mengalokasikan anggaran untuk beberapa hal berikut:

1. Melakukan Perekrutan Karyawan

Tidak jarang karyawan tidak mampu melaksanakannya dan resign atau terjadi pemecatan berdasarkan hasil evaluasi yang tidak memuaskan.

Jika hal tersebut terjadi, maka human capital perlu melakukan perekrutan karyawan. Dalam pelaksanaannya, proses penyeleksian dan wawancara perlu dilakukan sesuai ketentuan perusahaan.

Perekrutan karyawan yang dilakukan dengan baik memungkinkan tim human capital untuk menemukan kandidat berkualitas yang dapat berkontribusi kepada perusahaan,.

2. Memberikan Orientasi kepada Karyawan Baru

Selain melakukan perekrutan, human capital bertugas untuk memberikan orientasi kepada karyawan baru.

Dalam orientasi tersebut, tanggung jawab human capital adalah memberikan penjabaran seputar job desc, budaya, dan peraturan perusahaan agar karyawan bisa beradaptasi.

3. Menentukan Tanggung Jawab Karyawan

Human capital bertanggung jawab untuk menentukan beban kerja masing-masing karyawan. Jika ada posisi baru, maka human capital bertugas untuk menyusun tanggung jawab tersendiri.

4. Memastikan Beban Kerja Karyawan

Salah satu tugas human capital adalah memastikan beban kerja karyawan. Penyesuaian perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam job desc tiap karyawan.

Beban kerja karyawan perlu disesuaikan dengan peran masing-masing karyawan. Jika dianggap overload, maka human capital bisa menerapkan sistem lembur atau melakukan perekrutan baru.

5. Menciptakan Sistem Penilaian dan Feedback yang Tepat

Tim manajemen human capital perlu menyusun sistem yang tepat untuk mengukur performa karyawan. Dengan begitu, efisiensi dan produktivitas karyawan dapat terukur dengan baik.

Penilaian yang dilakukan secara rutin dapat membantu perusahaan mengidentifikasi keperluan pelatihan dan pengembangan karyawan.

Adapun hasil penilaian dapat dijadikan feedback kepada karyawan guna mencapai tujuan bisnis yang lebih baik bagi semua pihak dalam perusahaan.

Baca juga: SOP Procurement: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya 

Jenis-Jenis Human Capital

Terdapat beberapa jenis human capital yang perlu diketahui dalam manajemen aset perusahaan berupa karyawan. Berikut adalah penjabarannya:

1. Strategic Human Capital

Jenis human capital pertama adalah strategic human capital yang mencakup kemampuan atau keahlian dari pengalaman menghadapi situasi tertentu.

Umumnya, kemampuan human capital di sini berkaitan dengan kemampuan untuk mengelola keuangan secara strategis.

Salah satu contohnya adalah pemotongan anggaran untuk meningkatkan efisiensi ketika perusahaan berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan.

2. General Management Human Capital

General management human capital adalah pengelolaan aset berupa karyawan yang fokus pada pengembangan keterampilan di sektor-sektor berikut:

    • Kepemimpinan (leadership).
    • Manajemen.
    • Keterampilan fungsional.
    • Decision making.
    • Keuangan.

Berdasarkan penerapannya, general management human capital adalah sistem yang cocok untuk pengembangan level eksekutif atau personel tingkat tinggi.

3. Company Specific Human Capital

Company specific human capital adalah jenis manajemen aset perusahaan berupa karyawan yang khusus menangani kebijakan perusahaan.

Penerapannya fokus untuk mempercepat proses adaptasi karyawan dan membantu mereka memahami budaya kerja dalam perusahaan agar selaras dalam mencapai tujuan.

4. Industry Human Capital

Penerapan industry human capital dilakukan untuk industri khusus yang memiliki regulasi tertentu.

Beberapa contohnya adalah pengelolaan human capital di bidang otomotif, retail, penyajian makanan, produksi makanan, dan lain sebagainya.

5. Relationship Human Capital

Fokus pada relationship human capital adalah komunikasi mengingat perannya yang sangat penting dalam memastikan kesuksesan suatu proyek.

Komunikasi yang baik dapat memperkuat kerja sama dan membentuk interaksi secara efektif yang dapat mendukung tercapainya tujuan bisnis.

Demikian pembahasan seputar human capital yang merupakan bagian manajemen perusahaan untuk mengurus pengembangan karyawan.

Dengan manajemen human capital yang baik, perusahaan dapat memastikan karyawannya tumbuh dan berkontribusi memajukan bisnis.

Agar karyawan dapat bekerja secara maksimal, maka kebutuhan peralatan elektronik perlu dipenuhi dengan tepat.

Untuk itu, tim manajemen human capital perlu memastikan setiap karyawan mendapatkan laptop dari perusahaan. Dengan begitu, mereka dapat menjalankan tugas tanpa kendala.

Sekarang Anda tidak perlu repot membeli komputer atau laptop karena bisa menyewa laptop dengan layanan IT lengkap dari Asani.

Jika masih bingung mencari jenis perangkat apa yang cocok untuk digunakan, cek dulu Katalog Sewa Asani.

Apabila masih ragu, Anda bisa melakukan konsultasi gratis dengan tim Asani untuk berdiskusi seputar pengadaan alat elektronik yang cocok dengan kebutuhan kantor.

Tertarik menggunakan jasa Asani? Segera lakukan penawaran melalui WhatsApp atau kirimkan email ke cs@asani.co.id!

Baca juga: Pahami 9 Contoh Peraturan Perusahaan yang Efektif & Efisien! 

Post comment

Product Enquiry