jurnal penyusutan aset tetap
KeuanganDiposting: 20 January 2025 | Diperbarui: 20 January 2025
3760

Jurnal penyusutan aset tetap adalah suatu cara dalam akuntansi untuk memperkirakan apakah suatu barang masih bisa dimanfaatkan atau sudah waktunya diganti. Perhitungan biaya penyusutan ini nantinya akan dicatat. Catatan penyusutan nilai ini bernama depreciation journal atau jurnal penyusutan. 

Bagi Anda yang berprofesi sebagai akuntan publik maupun akuntan swasta, mengetahui cara menghitung penyusutan aset tetap adalah sebuah keharusan. Simak artikel di bawah ini untuk mempelajari ulang apa itu jurnal penyusutan aset tetap, metode menghitungnya, serta faktor-faktor yang bisa memengaruhi beban penyusutan! 

Apa Itu Jurnal Penyusutan Aset Tetap?

Jurnal penyusutan aset tetap adalah sebuah pencatatan akuntansi yang bertujuan untuk menunjukkan penurunan nilai aset tetap seiring waktu akibat penggunaan atau usia ekonomisnya. Beberapa aset tetap, seperti mesin, kendaraan, dan peralatan, memiliki nilai yang menyusut setiap tahun sehingga perlu ditulis juga dalam laporan keuangan. 

Menilai penyusutan sebuah aset membantu perusahaan dalam mengetahui nilai wajar aset serta alokasi biaya penggunaannya secara tepat. Dengan membuat jurnal penyusutan, tim accounting dapat menyajikan laporan keuangan yang lebih akurat dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

Faktor yang Memengaruhi Beban Penyusutan

Beban penyusutan suatu aset bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Sebelum mengetahui cara menghitung penyusutan aset tetap, ketahui juga faktor-faktor yang memengaruhinya. Simak pemaparan singkat berikut ini.

1. Harga Perolehan

Harga perolehan adalah total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dan menyiapkan aset hingga siap digunakan. Biaya ini mencakup harga beli, biaya pengangkutan, pemasangan, dan pengeluaran lainnya yang relevan. 

Semakin tinggi harga perolehan, semakin besar pula beban penyusutan yang harus dicatat di setiap periode pelaporan. Maka dari itu, penentuan harga perolehan yang akurat sangat penting agar penyusutan dapat dihitung dengan tepat.

2. Perkiraan Umur Ekonomis

Dalam menentukan jurnal penyusutan aset tetap, perlu diketahui juga perkiraan umur ekonomisnya. Umur ekonomis adalah periode waktu di mana aset tetap diharapkan dapat digunakan secara produktif oleh perusahaan. 

Faktor ini dipengaruhi oleh intensitas penggunaan, pemeliharaan, dan kualitas aset tersebut. Semakin lama umur ekonomis aset, semakin kecil beban penyusutan per tahunnya. Penetapan umur ekonomis yang realistis penting agar laporan keuangan mencerminkan nilai aset yang wajar.

3. Nilai Residual

Penting pula untuk memperkirakan nilai residu dari sebuah aset tetap dalam menentukan jurnal penyusutan aset tetap. Nilai residual adalah nilai sisa yang diharapkan dapat diperoleh dari penjualan aset setelah akhir masa penggunaannya.

Faktor ini menentukan berapa besar nilai aset yang tidak akan disusutkan selama umur ekonomisnya. Jika nilai residual tinggi, maka beban penyusutan akan lebih kecil karena hanya sebagian dari harga perolehan yang dialokasikan sebagai biaya penyusutan. 

Baca juga: Mengenal Financial Leverage, Strategi Memperoleh Keuntungan

Metode Cara Menghitung Penyusutan Aset Tetap

Ada beberapa cara menghitung penyusutan aset tetap yang bisa Anda lakukan. Jurnal penyusutan aset tetap bisa dibuat dengan metode straight line, service hour, atau productive output. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang masing-masing metode ini. SImak lebih lanjut!

1. Straight Line Method

Cara hitung penyusutan aset yang pertama adalah dengan metode garis lurus atau straight line. Metode ini sangat sering digunakan dalam membuat jurnal penyusutan aset tetap. Cara perhitungannya sederhana dan dilakukan merata setiap tahun selama umur ekonomis aset. Rumus dari metode ini adalah sebagai berikut.

Beban penyusutan aset = (Harga Perolehan – Nilai Residual) / Umur Ekonomis

2. Service Hour Method

Cara menghitung penyusutan aset tetap selanjutnya adalah dengan metode jam jasa atau service hours. Metode ini lebih akurat untuk aset yang intensitas penggunaannya bervariasi setiap tahun. Metode jam jasa menghitung penyusutan berdasarkan jumlah jam kerja aset selama periode tertentu. Rumus dari metode ini adalah sebagai berikut.

Beban penyusutan aset = ((Harga Perolehan – Nilai Residual) / Perkiraan Total Jam Jasa) x Total Jam Penggunaan

3. Productive Output Method

Cara hitung penyusutan aset yang terakhir adalah dengan metode hasil produksi atau productive output. Metode ini menghitung penyusutan berdasarkan jumlah unit yang dihasilkan oleh aset selama satu periode. Metode ini cocok untuk aset, seperti mesin produksi yang beban kerjanya bergantung pada tingkat unit produksi yang dihasilkan. Berikut ini adalah rumusnya.

Beban penyusutan aset = (Harga Perolehan – Nilai Residual) / Perkiraan Hasil Unit Produksi

Baca juga: Cash Flow Perusahaan: Manfaat, Menghitung, & Cara Mengatur

Beberapa Contoh Penyusutan Aset Tetap

Jurnal penyusutan aset tetap bisa dibuat dengan beberapa metode. Berikut ini adalah beberapa contoh penyusutan aset tetap yang bisa Anda pelajari berdasarkan kasus-kasus yang cocok dengan penggunaan metodenya. Simak lebih lanjut!

1. Contoh Penggunaan Straight Line Method

Contoh penyusutan aset tetap yang pertama adalah penyusutan kendaraan operasional perusahaan menggunakan metode garis lurus. Sebagai contoh, sebuah kendaraan memiliki harga perolehan Rp200 juta, nilai residual Rp20 juta, dan umur ekonomis lima tahun.

Cara hitung beban penyusutan aset tetap ini sesuai dengan rumus yang telah dijelaskan di atas. Maka dari itu, beban penyusutan yang didapat adalah Rp36 juta. Metode ini cocok digunakan kepada aset yang digunakan dengan intensitas penggunaan yang konsisten, seperti kendaraan atau mesin produksi.

2. Contoh Penggunaan Service Hour Method

Selanjutnya, contoh penyusutan aset tetap yang kedua adalah penyusutan alat berat yang dengan metode jam jasa. Misalnya, sebuah ekskavator telah diperkirakan bekerja selama 10.000 jam dengan harga perolehan Rp500 juta dan nilai residu Rp50 juta. Ekskavator itu ternyata telah bekerja selama 1.000 jam. 

Cara hitung beban penyusutan aset bisa dilakukan dengan melihat rumus di atas. Hasil beban penyusutan aset tetap yang ditemukan adalah Rp45 juta. Metode ini cocok untuk menghitung beban penyusutan aset yang intensitasnya bervariasi dari waktu ke waktu.

3. Contoh Penggunaan Productive Output Method

Contoh cara hitung penyusutan aset yang terakhir adalah penyusutan mesin produksi dengan metode hasil produksi. Misalnya, sebuah mesin produksi diperkirakan menghasilkan 1.000.000 unit selama masa pakai dengan harga perolehan Rp100 juta dan nilai residu Rp10 juta. 

Cara hitung beban penyusutan aset sesuai dengan rumus di atas menghasilkan angka beban penyusutan aset tetap sebesar Rp90 juta. Metode ini bisa Anda gunakan untuk aset tetap yang beban kerjanya bergantung pada unit hasil akhir yang diproduksi. 

Jadi, begitulah penjelasan singkat mengenai jurnal penyusutan aset tetap, cara menghitungnya, beberapa contoh kasus yang bisa Anda pelajari lagi. Menghitung biaya penyusutan dibutuhkan agar perusahaan bisa mempersiapkan dana untuk mengganti atau menyewa barang yang umur ekonomisnya sudah habis. 

Jika suatu barang sudah dikatakan habis umur ekonomisnya, Anda bisa mengambil langkah membeli barang baru atau menyewa. Salah satu jenis barang yang harus segera dicari penggantinya saat umur ekonomisnya habis adalah laptop dan perangkat komputer perusahaan. 

Apakah Anda sedang mencari penyewaan laptop ataupun perangkat komputer untuk kantor? Asani adalah jawabannya. Asani menyewakan berbagai macam laptop, perangkat komputer dan jaringan, serta bantuan teknisi IT yang merawat perangkat yang disewa.

Selain itu, dengan menyewa, perusahaan juga tak perlu khawatir akan nilai penyusutan aset yang disewa. Inilah mengapa menyewa dapat lebih menguntungkan di masa depan.

Jadikan Asani sebagai mitra pengadaan penyewaan laptop kantor yang bisa Anda andalkan. Kunjungi Katalog Asani untuk informasi lebih lanjut dan hubungi customer service Asani pada cs@asani.co.id dan Whatsapp Asani

Rasakan berbagai penawaran dan promo menarik yang sudah menunggu Anda. Asani selalu siap menjadi partner penyewaan laptop dan perangkat komputer yang bisa diandalkan untuk perusahaan Anda.

Baca juga: Accrued Expense: Pengertian, Jenis, serta Contohnya

Share

Post comment

Product Enquiry