accrued expense adalah
2040

Accrued expense adalah sejumlah biaya beban yang tercatat dalam laporan keuangan perusahan walaupun belum dilunasi. Biaya ini nantinya akan dibayarkan di masa depan.

Meskipun belum dibayarkan, pencatatan biaya ini berguna untuk membuat proyeksi finansial perusahaan. Lantas, apa saja biaya yang termasuk ke dalam accrued expense? Yuk, simak ulasan ini hingga akhir untuk mengetahui jawabannya!

Apa itu Accrued Expense?

Secara umum, accrued expense adalah beban atau liabilitas yang masih harus dibayar tetapi sudah dicatat dalam laporan keuangan perusahaan. Umumnya, accrued expense adalah salah satu nilai yang ditampilkan dalam kewajiban lancar pada neraca bisnis.

Adapun beban yang mungkin termasuk accrued expense adalah gaji karyawan yang dibayar di akhir bulan, pajak yang disetor ke pemerintah, dan faktur dari pemasok yang harus diselesaikan.

Tercatatnya nilai ini menjadi komitmen untuk membayar accrued expense di masa depan dan sebagai perkiraan jumlah beban yang harus dibayar. Selain itu, pencatatan ini dapat membantu perusahaan agar terhindar dari kesalahan perencanaan keuangan dan bisa mengelola aliran kas dengan baik. 

Kemudian, perkiraan ini bisa diubah kembali pada laporan keuangan sehingga dapat mencerminkan nilai asli dari faktur yang diterima oleh perusahaan setelah periode akuntansi berjalan.

Hubungan Antara Accrued Expense, Akuntansi Kas, dan Akuntansi Akrual

Accrued expense adalah sejumlah biaya yang dapat dicatat dengan metode akuntansi kas. Dalam penerapannya, Anda perlu mencantumkan seluruh transaksi yang menghasilkan pertukaran uang, seperti biaya total, keuntungan, hingga pendapatan. Tujuannya adalah untuk mencerminkan seluruh transaksi perusahaan di masa lalu, saat ini, dan masa yang akan datang.

Lebih lanjut, akuntansi kas membantu perusahaan mencatat pertukaran kas secara ketat. Walaupun demikian, ada kemungkinan cerminan angka saldo akun, pemasukan, serta laba atau rugi yang dicantumkan tidak akurat.

Adapun metode ini digunakan untuk mencatat transaksi berdasarkan waktu terjadinya. Jadi, pencatatan tidak terjadi saat pembayaran dilakukan.

Kemudian, Anda juga dapat menggunakan metode akuntansi akrual yang akan menunjukkan laba, pemasukan, dan pengeluaran secara lebih akurat. Sebab, semua beban, termasuk yang nantinya masih harus dibayarkan ataupun dibayar di muka, akan dihitung.

Selain itu, transaksi masa lalu, saat ini, serta masa mendatang juga dapat dipahami jika Anda menggunakan metode akuntansi akrual.

Dengan demikian, penggunaan metode ini membuat perusahaan lebih memahami dan memprediksi kondisi finansial pada saat ini dan masa yang akan datang.

Baca juga: Aplikasi Catatan Keuangan – Fungsi dan Cara Memilihnya

Perbedaan Accrued Expense and Account Payable

Account payable dan accrued expense adalah dua istilah keuangan yang terkadang dianggap mirip. Namun, keduanya memiliki perbedaan dari definisi, waktu pencatatan, sifat biaya, serta pengaruhnya pada neraca keuangan. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Definisi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, accrued expense adalah sejumlah biaya yang harus dibayarkan oleh perusahaan di masa depan dan sudah dicatat dalam laporan keuangan.

Sementara itu, account payable adalah utang yang disebabkan pembelian barang atau jasa dari pihak ketiga, seperti pemasok ataupun kreditur, dan harus dilunasi dalam tenggat waktu tertentu.

2. Waktu Pencatatan

Keduanya memang dicatat ketika pembayaran belum dilakukan, tetapi accrued expense adalah biaya yang dicantumkan dalam laporan keuangan saat sudah diketahui jumlahnya. Sementara itu, account payable dicatat saat perusahaan menerima faktur dari pemasok atau kreditur.

3. Sifat Biaya

Accrued expense adalah semua kewajiban yang harus dilunasi, seperti gaji karyawan dan pajak. Sementara itu, account payable berkaitan dengan pembelian barang atau layanan dari pemasok sehingga beban pembayaran harus dilunasi kepada pihak ketiga tersebut.

4. Pengaruhnya pada Neraca Keuangan

Pada neraca keuangan, accrued expense menambah jumlah kewajiban perusahaan saat ini. Sementara itu, pengaruh account payable terhadap neraca keuangan lebih berkaitan dengan perannya sebagai kewajiban di masa depan.

Jenis Accrued Expense

Kewajiban yang termasuk ke dalam accrued expense adalah gaji, biaya sewa, utang bunga dan pajak, pembelian barang atau jasa yang sudah diterima, serta beberapa beban lain. Adapun penjelasan mengenai lima jenis accrued expense tersebut adalah sebagai berikut.

1. Gaji Karyawan

Pada banyak perusahaan, gaji karyawan biasanya dibayarkan setelah periode akuntansi berakhir sehingga menjadi kewajiban yang harus dilunasi di masa depan sehingga gaji karyawan perlu dicatat sebagai accrued expense. Dengan begitu, perusahaan pun dapat mengidentifikasi kewajiban pembayaran gaji karyawan pada laporan keuangan.

2. Biaya Sewa

Pada umumnya, perusahaan membayar sewa kantor ataupun fasilitas kantor lainnya secara bulanan atau tahunan. Dalam hal ini, biaya sewa mungkin belum dibayar saat pencatatan akuntansi keuangan perusahaan.

Dengan demikian, biaya sewa tersebut termasuk ke dalam accrued expense. Jadi, perusahaan dapat mengantisipasi jumlah pengeluaran terkait biaya sewa berkat pencatatan tersebut.

Baca juga: Inilah Tugas dan Kemampuan Staf Administrasi Keuangan

3. Utang Bunga dan Pajak

Utang bunga dan pajak adalah kewajiban yang harus dilunasi oleh perusahaan. Walaupun belum dibayarkan, perusahaan perlu mencatat jumlahnya untuk mengantisipasi pengeluaran masa depan terkait kewajiban ini.

Jadi, tidak mengherankan bahwa metode akuntansi akrual mengkategorikan utang bunga dan pajak sebagai accrued expense.

4. Pembelian Barang atau Jasa yang Sudah Diterima

Pembelian barang atau jasa yang sudah diterima juga dapat termasuk dalam accrued expense. Pasalnya, perusahaan yang membeli barang atau jasa dari pihak lain sudah dapat mengestimasi biaya sejak awal meskipun pembayarannya belum dilakukan.

Misalnya, perusahaan memesan barang dengan sistem pre-order. Jika pembayaran belum dilakukan saat pembukuan berkala dilakukan, perkiraan biayanya menjadi bagian dari accrued expense yang perlu dibayarkan ketika transaksi selesai.

5. Beban Lain

Selain kewajiban di atas, terdapat beban lain yang termasuk accrued expense. Adapun beberapa contoh beban accrued expense adalah bonus karyawan, tunjangan, serta biaya utilitas. Dengan mencatat semua beban yang belum dibayarkan, tanggal dan jumlah pembayaran pun dapat diperkirakan oleh perusahaan.

Contoh Accrued Expense

Accrued expense adalah nilai yang dicatat oleh semua perusahaan dalam laporan keuangannya. Jika ingin mencatat biaya ini, Anda bisa menjadikan beberapa contoh accrued expense ini sebagai acuan.

1. Contoh Accrued Expense sebagai Kewajiban Lancar

Suatu perusahaan menyewa jasa tukang listrik untuk memperbarui sistem kelistrikannya dengan target penyelesain kerja pada 30 Juni.

Namun, faktur baru akan dikirimkan pada tanggal 8 Juli dengan besar Rp11.000.000 sehingga pengiriman dilakukan setelah periode akuntansi.

Oleh karena itu, kewajiban lancar sebesar Rp11.000.000 ini ditambahkan ke dalam kategori accrued expense pada laporan keuangan di periode ini. Ketika sudah mendapat fakturnya, nilai beban dapat disesuaikan dalam laporan selanjutnya.

2. Contoh Accrued Expense sebagai Aset Lancar

Sebuah perusahaan menerima bunga atas investasi dalam Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp7.000.000 yang nilainya dicatat pada 29 Januari. Namun, dana bunga kemungkinan baru diperoleh pada bulan April.

Karena harus menyiapkan laporan keuangan triwulanan, nilai bunga ini kemungkinan akan tercatat sebagai aset lancar dalam kategori accrued expense.

Kemudian, entri debitnya akan disesuaikan, dari “piutang bunga” menjadi kredit ke akun “pendapatan investasi” sebesar Rp7.000.000.

Baca juga: Inilah Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan

3. Contoh Accrued Expense yang Dicatat dengan Akuntansi Akrual

Suatu firma memiliki saldo Rp130.000.000 dalam beban berupa upah dan pembayaran kredit bangunan yang masih harus dibayarkan.

Perusahaan akan melakukan pembayaran ini di masa depan sehingga akuntan dapat mencatat biaya ini pada laporan keuangan sebagai accrued expense.

Dengan metode akuntansi akrual, beban ini akan dimasukan dalam perhitungan laba dan pemasukan perusahaan. Kemudian, Rp130.000.000 ini bisa dicatat ke dalam beban bulanan di masa depan untuk mencerminkan bagaimana kewajiban yang masih harus dibayar dipecah.

Nilainya pun dapat disesuaikan kembali untuk mencerminkan pembayaran aktual terhadap beban yang masih harus dibayarkan.

4. Contoh Accrued Expense yang Dicatat dengan Akuntansi Kas

Sebuah firma memiliki beban Rp130.000.000. Beban tersebut dicatat dengan metode akuntansi kas untuk melacak transaksi aktual yang menghasilkan pembayaran.

Dalam hal ini, akuntan mencatat setiap transaksi sebagai pembayaran aktual yang jumlahnya tidak sama dengan beban Rp130.000.000. Sebab, akuntan hanya mencatat transaksi pertukaran uang, bukan memprediksi pembayaran di masa depan.

Karena pembayaran yang dilakukan dan tidak mempertimbangkan transaksi di masa depan ketika menyusun laporan keuangannya, pencatatan pengeluaran perusahaan mungkin akan kurang dari Rp130.000.000.

Sekian penjelasan mengenai accrued expense. Seperti yang telah disampaikan di atas, accrued expense adalah biaya beban yang dicantumkan dalam laporan keuangan walaupun belum dilunasi. Hal ini dapat membantu menjaga keuangan perusahaan masa depan.

Nyatanya, pencatatan accrued expense bukan menjadi satu-satunya cara memelihara keuangan perusahaan. Memilih strategi bijak dalam pengadaan perlengkapan kantor juga dapat memelihara keuangan perusahaan. Salah satu strateginya adalah dengan menyewa perlengkapkan kantor. 

Perlu diketahui, menyewa perlengkapan lebih menguntungkan daripada membeli karena lebih ekonomis. Jika membutuhkan perlengkapan kantor, khususnya perangkat IT, Anda dapat melakukan penyewaan di Asani sesuai kebutuhan perusahaan. Untuk menyewa perangkat IT, Anda cukup cek katalog sewa Asani dan minta penawaran melalui WhatsApp atau email ke cs@asani.co.id.

Selain itu, mengelola aset perusahaan dengan maksimal pun dapat memberi proteksi finansial lebih untuk perusahaan. Berkaitan dengan hal ini, Asani memberikan kemudahan untuk membantu mengelola perusahaan, data pengguna, hingga aset melalui aplikasi MyAsani.

MyAsani juga dilengkapi helpdesk support yang merupakan layanan konsultasi gratis untuk memberi bantuan penyelesaian masalah IT di perusahaan Anda. Oleh sebab itu, segera daftar ke MyAsani untuk mengelola aset perusahaan Anda secara optimal.

Baca juga: Tips Memilih Aplikasi Akuntansi Terbaik

Share

Post comment

Product Enquiry