Terdapat banyak strategi dilakukan perusahaan dalam meningkatkan efisiensi bisnis, di mana sistem ERP adalah salah satu contohnya.
Enterprise Resource Planning atau disingkat ERP adalah sebuah jenis sistem informasi yang berfungsi untuk mengintegrasikan setiap sumber daya perusahaan.
Hal ini tentu akan meningkatkan efisiensi dan membantu mencapai ekspansi bisnis. Karena manfaatnya tersebut, penggunaan sistem ERP pada perusahaan menjadi sebuah keharusan.
Yuk, ketahui lebih jauh mengenai pengertian sistem ERP dan fungsinya di artikel berikut ini!
Apa itu Sistem ERP?
Enterprise Resource Planning atau sistem ERP adalah sebuah integrasi perangkat lunak yang menggabungkan berbagai aspek penting dalam suatu perusahaan.
Bisa dikatakan, pengertian sistem ERP adalah jenis System Application Products (SAP) yang menawarkan fungsi pengorganisasian untuk perusahaan atau perseorangan.
Pada dasarnya, syarat terpenting dari sistem ERP adalah integrasi, database, dan internet sehingga proses koordinasi perusahaan dapat berjalan dengan optimal.
Sistem ERP dan SAP memudahkan suatu perusahaan untuk mengelola sumber daya yang ada melalui software ERP, seperti Ecount dan Oracle.
Dalam hal ini, sistem ERP pada perusahaan memadukan aspek, seperti pemasaran, akuntansi, produksi, SDM, manajemen, evaluasi, perencanaan, dan CRM.
Oleh karenanya, sistem ERP kerap digunakan oleh banyak perusahaan untuk mendukung operasional supaya lebih efisien dan produktif.
Cara Kerja Sistem ERP
Secara sederhana, cara kerja sistem ERP adalah mengakomodasi pertukaran dan akses data antara unit-unit berbeda dalam suatu perusahaan.
Aspek monitoring yang telah disebutkan, misalnya produksi dan manufaktur, akan dihimpun dalam satu database terpusat.
Semua yang memiliki akses bisa melakukan evaluasi dan reporting, serta menggunakan data dari unit atau departemen yang berbeda.
Sistem ERP adalah jaringan komputer yang bekerja secara dinamis dan otomatis. Artinya, setiap aktivitas yang masuk ke sistem bisa dikonversi menjadi notifikasi dan task bagi departemen lain.
Misalnya, ketika ada pesanan baru masuk, sistem akan bekerja memberikan sinyal kepada tim produksi untuk memulai proses manufaktur.
Kemudian, ketika pesanan telah terkonfirmasi, data informasi persediaan akan berkurang sesuai dengan jumlah pesanan.
Jenis-Jenis Sistem ERP
Terdapat beberapa jenis sistem ERP yang cukup ramai digunakan dalam dunia bisnis dewasa ini untuk mendukung produktivitas.
Pada dasarnya, pembagian jenis sistem ERP adalah erat kaitannya dengan kegunaan atau implementasinya dalam perusahaan.
Adapun, tiga jenis sistem ERP adalah sebagai berikut.
1. On Premise ERP
On-premise dalam sistem ERP adalah jenis ERP yang biasanya digunakan langsung dalam perangkat perusahaan.
Dalam hal ini, perusahaan yang menggunakan sistem ERP memiliki akses penuh atas kepemilikan seluruh sistem pada prosesnya.
2. Cloud-Based ERP
Cloud-based dalam sistem ERP adalah jenis ERP yang biasanya bergantung pada penggunaan web, sebagai software atau service.
Oleh karena aksesnya yang melalui website, sistem ini tidak bisa digunakan secara penuh oleh perusahaan, bergantung pada provider, dan membutuhkan subscription dalam jangka waktu tertentu.
Baca Juga: 40+ Perintah Dasar Linux dan Fungsi, Penting Dipahami!
3. Hybrid ERP
Sesuai dengan namanya, sistem ERP berbasis hybrid berarti kombinasi dari penyedia cloud-based dan on-premise.
Kombinasi hosting dan layanannya sendiri sangat bergantung pada penyedia jasa. Di mana, sebagian relatif fleksibel untuk migrasi delivery, ada juga yang terbatas pada benefit tertentu.
Manfaat Sistem ERP
Canggihnya sistem ERP memberikan sejumlah kegunaan dan efektivitas dalam operasional perusahaan mana pun.
Sistem ERP dan fungsinya sebagai penyedia layanan pengorganisasian tersebut mampu menggerakkan sebagian besar industri untuk bermigrasi dan mengadaptasi metode ini.
Adapun beberapa poin dan penjelasan mengenai manfaat sistem ERP adalah seperti di bawah ini.
1. Analisis terhadap Data
Pertama, fungsi sistem ERP adalah sebagai analisis data pada kegiatan operasional perusahaan.
Fitur sistem ERP mengizinkan setiap unit atau departemen pada perusahaan untuk menyimpan semua progress atau informasi ke dalam satu database.
Maka dari itu, sistem ERP menjadi opsi untuk penyedia pengumpulan data untuk analitik dan pelaporan perusahaan.
2. Solusi Perencanaan
Dengan pengintegrasian seluruh aspek dalam perusahaan, sistem ERP menjadi solusi perencanaan dan penjadwalan.
Sejalan dengan hal tersebut, manfaat sistem ERP adalah lebih kepada pengaturan shift kerja karyawan, proses perencanaan produksi & pengiriman, dan kapan akan menjalani pemeliharaan.
3. Koordinasi Antar Unit
Selain sebagai solusi perencanaan, manfaat sistem ERP adalah koordinasi antar unit dalam perusahaan.
Dalam alur kerjanya, setiap unit atau departemen memiliki keterkaitan satu dengan lainnya, baik secara struktural, maupun sistematis.
Oleh karenanya, sistem ERP hadir untuk membantu proses kolaborasi perusahaan menjadi lebih fleksibel dan teratur.
Baca Juga: Ekspansi Bisnis: Pengertian, Tujuan, Strategi, dan Contohnya
4. Manajemen Risiko dan Keamanan Data
Terakhir, manfaat sistem ERP adalah berkenaan dengan manajemen risiko dan keamanan data milik perusahaan.
Perusahaan yang mengimplementasikan sistem ERP pada operasionalnya akan bekerja secara online dengan audit otomatis.
Dengan demikian, setiap aktivitas tercatat secara cyber supaya tindak penyalahgunaan atau anomali bisa dipantau dan diminimalkan.
Contoh Sistem ERP
Setelah mengetahui pengetahuan lengkap mengenai sistem ERP, mungkin sebagian dari Anda masih bingung, apa contoh implementasinya?
Untuk menjawab pertanyaan itu, pembahasan contoh sistem ERP adalah sebagai berikut.
1. On-Premise ERP
On-Premise sistem ERP adalah sistem yang dijalankan dalam server bisnis milik perseorangan atau kelompok.
Kelebihannya adalah pada kontrol penuh terhadap sistem dan harus ditebus dengan biaya layanan yang cukup tinggi untuk pengelolaan dan maintenance.
2. Cloud-Based ERP
Cloud-Based ERP memungkinkan Anda untuk melakukan kegiatan dan layanan perusahaan secara online melalui software.
Anda tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk ini selama terhubung dengan internet, sehingga kolaborasi tim menjadi lebih mudah.
3. Hybrid ERP
Sebuah terobosan baru yang merupakan gabungan metode dari sistem on-premise dan cloud-based dinamakan dengan hybrid ERP.
Metode ini diciptakan untuk menggabungkan keunggulan dari masing-masing sistem ERP tersebut.
Dengan demikian, perusahaan bisa menyimpan data di server lokal dan mengaksesnya secara cloud-based.
Kelemahan Sistem ERP
Berbicara mengenai sistem dan jaringan komputer, tentunya tidak bisa luput dari kelemahan yang bisa dijadikan celah bagi kompetitornya.
Untuk merangkumnya, beberapa kelemahan sistem ERP adalah seperti berikut:
- Membutuhkan training khusus bagi pengguna karena rumit.
- Proses penggunaan yang panjang dan kompleks.
- Biaya pemakaian dan pemeliharaan yang relatif tinggi.
- Risiko terjadinya gangguan pada sistem yang bisa menghambat perusahaan.
- Membutuhkan penyesuaian atau adaptasi dengan sistem ERP.
Sudah Tahu Apa itu Sistem ERP?
Sekian penjelasan mengenai apa itu sistem ERP beserta jenis-jenis, cara kerja, hingga manfaat dan contohnya.
Bisa dibilang, manfaat utama dari sistem ERP adalah mempermudah perusahaan melakukan proses bisnis secara terstruktur dan efisien dalam berbagai aspek.
Di samping itu, penting juga untuk memastikan perusahaan Anda memiliki perangkat komputer yang berkualitas dan mumpuni demi memperlancar kegiatan bisnis.
Terkait hal ini, Asani bisa membantu Anda. Asani adalah partner yang dapat diandalkan dalam urusan sewa-menyewa laptop maupun perangkat komputer.
Asani bahkan menawarkan berbagai pilihan merek dan spesifikasi perangkat yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Terlebih lagi, Asani menyediakan jasa konsultasi gratis dengan IT expert yang dapat membantu menyelesaikan segala permasalahan IT di perusahaan Anda.
Langsung saja, kunjungi katalog produk dan ajukan penawaran di Asani sekarang juga!
Baca Juga: Pengertian Nilai Aset, Ini Faktor Penurunan & Cara Hitungnya