variable costing adalah
8230

Variable costing adalah salah satu metode akuntansi manajemen yang digunakan untuk menentukan harga pokok produksi. Dalam pendekatan ini, Anda akan menggunakan biaya variabel yang berfluktuasi dengan volume produksi untuk dimasukkan ke dalam harga pokok produksi.

Dengan memahami konsep variable costing, Anda bisa mendapatkan sejumlah manfaat, salah satunya yaitu mengambil keputusan strategis terkait volume produksi perusahaan. Jadi, untuk informasi selengkapnya, mari pelajari uraian mengenai variable costing dalam artikel ini!

Apa itu Variable Costing?

Variable costing adalah cara menghitung biaya variabel per unit untuk menentukan harga pokok produksi dari suatu perusahaan. Hasil dari perhitungan tersebut nantinya akan digunakan untuk membuat suatu produk.

Biaya variabel yang dipakai dalam variable costing adalah biaya yang besarannya dapat berubah-ubah sesuai volume produksi. Jadi, semakin besar volume produksi perusahaan, maka besaran biaya variabel pun akan meningkat.

Jenis Variable Cost

Sebelum membahas lebih dalam mengenai variable costing, sebaiknya Anda pahami dulu jenis-jenis dari biaya variabel beserta contohnya yang akan digunakan dalam variable costing. Jenis biaya variabel dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Engineered Variable Cost

Engineered variable cost adalah biaya yang berkaitan langsung dengan jumlah kegiatan atau menunjukkan hubungan yang jelas antara pemasukan dan pengeluaran. Contoh dari jenis biaya variabel ini mencakup biaya bahan baku dan upah tenaga kerja.

Selain itu, hampir semua biaya variabel pada dasarnya dapat dianggap sebagai engineered variable cost. Sebab, jika biaya masukan berubah, maka biaya keluaran juga akan berubah sebanding, begitupun sebaliknya.

2. Discretionary Variable Cost

Discretionary variable cost adalah biaya yang berubah seiring dengan perubahan aktivitas, disebabkan oleh kebijakan atau keputusan manajemen. Sebagai contoh, biaya iklan termasuk biaya Discretionary Variable Cost yang ditetapkan oleh tim manajemen.

Walaupun perubahan biaya keluaran dapat memengaruhi biaya masukan yang ada, sebaliknya, perubahan biaya masukan tidak selalu berpengaruh pada biaya keluaran. Inilah yang membedakannya dengan engineered variable cost.

Baca juga: Inilah Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan

Cara Menghitung Variable Costing

Ada dua macam rumus yang berkaitan dengan variable costing yang perlu Anda ketahui. Kedua rumus ini dapat membantu Anda dalam menentukan harga pokok produksi dari perusahaan. Pertama, rumus menghitung biaya variabel total adalah:

Total Biaya Variabel (TVC) = Biaya per Unit yang Diproduksi x Jumlah Unit Produksi 

Sementara itu, Anda juga bisa menghitung Average Variable Cost (AVC). Jika HPP lebih tinggi dari hasil AVC, ini berarti keuntungan perusahaan telah meningkat. Adapun rumus untuk menghitung rata-rata dari variable costing adalah:

Average Variable Cost (AVC) = Total Biaya Variabel : Jumlah Unit yang Diproduksi

Supaya Anda lebih paham cara menghitungnya, mari simak contoh perhitungan variable costing di bawah ini.

Diketahui PT Santosa Bersama memproduksi sebanyak 150 unit produk A per tahun. Untuk menghitung total biaya variabel, PT Santosa Bersama melampirkan data biaya variabel per unit seperti berikut:

  • Biaya Bahan Baku: Rp170.000 per unit.
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung: Rp200.000 per unit.
  • Biaya Overhead per Unit: Rp140.000 per unit.

Dengan menjumlahkan seluruh data tersebut, dapat diketahui bahwa untuk membuat satu produk, PT Santosa Bersama harus mengeluarkan biaya sebesar Rp510.000. Maka dari itu, besaran total biaya variabel dari PT Santosa Bersama adalah sebagai berikut:

Total Biaya Variabel = Biaya per Unit yang Diproduksi x Jumlah Unit Produksi

Total Biaya Variabel = Rp510.000 x 150 = Rp76.500.000

Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa total biaya variabel yang harus dikeluarkan oleh PT Santosa Bersama untuk memproduksi sebanyak 150 unit yaitu sebesar Rp76.500.000.

Baca juga: SOP Procurement: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

Kelebihan dan Kekurangan Variable Costing

Supaya Anda lebih paham mengenai variable costing, Anda juga harus tahu apa saja kelebihan dan kekurangan yang ditawarkan oleh metode perhitungan ini. Kelebihan dan kekurangan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Kelebihan Variable Costing

Variable costing menjadi salah satu metode akuntansi manajemen yang penting dalam mendukung kelancaran produksi perusahaan. Beberapa kelebihan dari variable costing adalah sebagai berikut:

  • Dapat digunakan untuk pengendalian biaya dengan menyajikan semua biaya tetap dalam satu kelompok sehingga memudahkan manajemen dalam mengontrolnya.
  • Memungkinkan perencanaan biaya untuk mencapai laba dalam jangka waktu singkat.
  • Dapat mengendalikan biaya dengan membagi biaya tetap menjadi discretionary dan committed fixed cost.
  • Sebagai bahan referensi untuk pengambilan keputusan, terutama dalam mempertimbangkan pesanan produk yang bersifat khusus.
  • Cocok untuk mendapatkan laba dalam jangka waktu yang singkat. 

2. Kekurangan Variable Costing

Meskipun variable costing dapat memberikan sejumlah manfaat, ada juga beberapa kelemahan yang ditawarkan oleh metode perhitungan ini sehingga Anda harus memahaminya dengan baik. Kekurangan-kekurangan variable costing adalah sebagai berikut:

  • Menyulitkan pemisahan biaya menjadi variabel dan tetap, karena sebagian besar biaya tidak benar-benar bersifat variabel atau tetap.
  • Dianggap tidak sesuai dengan prinsip akuntansi umum, terutama dalam menyusun laporan keuangan untuk kepentingan pajak dan publik.
  • Tidak cocok untuk aktivitas usaha yang bersifat musiman karena naik turunnya laba yang sesuai fluktuasi penjualan dapat menyajikan kerugian berlebihan pada periode tertentu.
  • Tidak memperhitungkan BOP (Biaya Overhead Produksi) tetap dalam persediaan dan harga pokok persediaan sehingga mengakibatkan nilai persediaan lebih rendah.

Perbedaan Full Costing dan Variable Costing

Selain variable costing, ada juga metode perhitungan full costing yang mencakup semua biaya produksi, baik biaya variabel maupun tetap, ke dalam harga pokok produksi. Adapun perbedaan full costing dan variable costing adalah sebagai berikut:

1. Biaya per Periode

Pertama, perbedaan full costing dan variable costing adalah biaya per periode. Metode variable costing akan membebankan biaya per periode ke produksi, sedangkan biaya per periode full costing tidak berhubungan dengan produksi, tetapi akan tetap mengurangi laba perusahaan.

2. Perhitungan Harga Pokok Produksi

Selanjutnya, perbedaan full costing dan variable costing adalah perhitungan HPP. Variable costing menggunakan beban overhead variabel dalam perhitungan HPP, tetapi tidak menggunakan biaya overhead pabrik. Sementara itu, full costing juga menggunakan beban overhead pabrik tetap dan variabel dalam perhitungan HPP.

3. Pengaruh pada Laporan Keuangan

Terakhir, perbedaan full costing dan variable costing adalah pengaruh biaya overhead terhadap laporan keuangan.

Pada variable costing, biaya overhead tetap dilaporkan tanpa memandang apakah produk terjual atau tidak, sehingga jumlah pendapatan perusahaan tetap berkurang. Berbeda dengan full costing, biaya overhead hanya akan dilaporkan saat produk terjual.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa variable costing adalah metode perhitungan yang berfokus pada biaya variabel per unit untuk menentukan seberapa besar harga pokok produksi perusahaan.

Lalu, untuk membantu perusahaan dalam mengelola biaya operasional, Anda bisa bekerja sama dengan Asani guna penyewaan perangkat elektronik, mulai dari komputer, laptop, hingga peralatan rapat, dengan harga terjangkau.

Sebab, dengan menyewa perangkat, perusahaan dapat menghemat anggaran dibandingkan dengan membeli perangkat baru.

Selengkapnya, Anda bisa mengecek katalog sewa untuk memilih perangkat dengan kualitas terbaik bagi perusahaan. Namun, jika Anda masih bingung dalam memilih perangkat mana yang cocok dengan kebutuhan perusahaan, jangan ragu untuk konsultasi gratis ke tim Asani.

Ayo, dapatkan penawaran terbaik dari tim Asani sekarang juga dan lakukan pemesanan dengan mudah melalui WhatsApp atau kirim email ke cs@asani.co.id!

Baca juga: Cash Flow Perusahaan: Manfaat, Menghitung, & Cara Mengatur

Share

Post comment

Product Enquiry