Selain antivirus, Anda juga bisa memasang salah satu jenis firewall untuk dapat melindungi jaringan komputer Anda. Perlu diketahui, dengan memasang firewall, maka potensi tercurinya data pada jaringan komputer Anda dapat menurun.
Tak hanya itu, dengan menggunakan firewall, Anda juga bisa memblokir informasi maupun konten yang menurut Anda tidak relevan atau mengganggu. Untuk Anda yang masih belum tahu dengan pengertian dan tipe-tipe firewall, baca artikel ini sampai akhir.
Pengertian dari Firewall
Firewall adalah sebuah sistem keamanan jaringan yang dapat melakukan pemantauan serta pengamanan lalu lintas jaringan. Sama seperti namanya, firewall sering diibaratkan sebagai tembok api yang bisa menghalau berbagai hal berbahaya bagi jaringan komputer Anda.
Perlu diketahui, pada zaman sekarang, tidak hanya virus yang bisa mengancam jaringan komputer Anda. Masih banyak ancaman lain yang bisa membahayakan jaringan komputer Anda, seperti serangan siber, pencurian data, dan lain-lain. Dengan memasang firewall, potensi jaringan Anda terkena ancaman-ancaman tersebut bisa menurun.
Jenis-Jenis Firewall
Perlu diketahui, terdapat banyak macam teknologi firewall yang bisa digunakan untuk melindungi jaringan komputer Anda. Karena memiliki fitur dan konfigurasi yang berbeda-beda, Anda harus memilih jenis firewall yang tepat agar fungsinya bisa maksimal. Berikut merupakan tipe-tipe firewall yang perlu Anda ketahui.
1. Software Firewall
Jenis firewall yang satu ini sering disalah artikan sebagai antivirus. Pada dasarnya, firewall dan antivirus memiliki tujuan yang sama, yakni untuk menjaga keamanan jaringan komputer Anda. Namun, yang membedakan kedua hal tersebut adalah cara kerjanya.
Firewall berfungsi untuk memantau lalu lintas data dalam sistem dan melakukan penyaringan serta pemblokiran jika ada hal berbahaya yang mencoba memasuki sistem jaringan Anda. Sedangkan antivirus berfungsi untuk melakukan pendeteksian secara internal untuk mencari virus komputer yang berhasil masuk dan segera menghapusnya.
Perlu diketahui, tidak semua perangkat komputer kompatibel dengan satu jenis software firewall. Maka dari itu, sebelum memasangnya, pastikan dulu apakah software firewall tersebut kompatibel dengan perangkat komputer yang Anda gunakan.
Baca juga: Apa itu Control Panel? Ini Pengertian, Fungsi & Cara Membuka
2. Hardware Firewall
Berbeda dengan software firewall, jenis firewall yang satu ini memiliki bentuk fisik yang mirip dengan router. Cara kerja hardware firewall adalah memblokir data atau permintaan lalu lintas sebelum terhubung ke server jaringan.
Dengan begitu, berbagai ancaman dari luar jaringan Anda tidak akan bisa masuk. Firewall jenis ini sangat andal untuk mengamankan jaringan Anda dari ancaman dari luar (keamanan perimeter).
Namun, hardware firewall akan sangat lemah jika serangan tersebut berasal dari dalam. Perlu diketahui, fitur dan kemampuan dari masing-masing hardware firewall berbeda-beda. Jadi, pelajari terlebih dahulu fitur dan kemampuan yang dimiliki firewall tersebut sebelum memutuskan untuk memakainya.
3. Packet-Filtering Firewalls
Packet-filtering firewalls merupakan jenis firewall tertua. Pada umumnya, jenis firewall ini sudah menjadi salah satu fitur dasar setiap OS yang terpasang di komputer Anda. Cara kerja dari firewall ini juga sangat sederhana, setiap kali ada paket data yang lewat, firewall akan segera memeriksanya.
Firewall akan memutuskan untuk memblokir paket data tersebut apabila tidak sesuai dengan aturan yang sudah di-set sebelumnya. Pada umumnya, packet-filtering firewalls akan memeriksa tipe paket, alamat IP, nomor port, dan informasi lainnya tanpa membuka paket data tersebut.
Jika informasi yang diperiksa tidak lolos aturan yang sudah di-set sebelumnya, maka paket data tersebut akan ditolak.
4. Circuit-Level Gateways
Circuit-level gateways merupakan salah satu jenis firewall yang dapat bekerja dengan sangat cepat. Hal tersebut bisa terjadi karena jenis firewall ini hanya akan memeriksa pesan yang berhubungan dengan mekanisme TCP (Transmission Control Protocol).
Meskipun kerjanya cepat, firewall jenis ini tidak direkomendasikan untuk komputer yang digunakan untuk bisnis karena circuit-level gateways hanya akan memeriksa sesi TCP-nya saja.
Jadi, firewall ini akan mengizinkan paket data masuk apabila sesi TCP sesuai, meski didalamnya terdapat malware atau ancaman yang lainnya.
5. Stateful Inspection Firewall
Jenis firewall yang satu ini mampu memeriksa secara menyeluruh paket data yang hendak masuk ke dalam jaringan komputer Anda. Setelah melakukan pemeriksaan, firewall tersebut akan menentukan apakah paket data tersebut bisa diterima atau tidak.
Jenis firewall ini menawarkan perlindungan yang sangat kuat, tapi hal tersebut memengaruhi kecepatan transfer paket data menjadi lebih lambat. Selain itu, tidak disarankan untuk komputer maupun server dengan spesifikasi yang rendah karena firewall ini tidak bisa berjalan dengan baik.
Baca juga: 4 Jenis Processor yang Bagus untuk Laptop & Tips Memilihnya
6. Proxy Firewall
Jenis firewall ini mampu membuat jaringan Anda tidak terhubung secara langsung dengan jaringan luar. Pada dasarnya, proxy firewall akan menjadi perantara bagi jaringan Anda untuk berhubungan dengan jaringan luar.
Paket data yang hendak masuk akan diterima oleh proxy firewall, setelah diputuskan paket data tersebut aman, maka firewall akan mengirimkannya pada jaringan Anda.
Begitu pula sebaliknya, ketika Anda memberi respon atau pesan ke jaringan luar, maka yang mengirimkannya adalah proxy firewall. Pada intinya, jaringan Anda tidak akan berhubungan secara langsung dengan jaringan luar sehingga keamanan jaringan Anda semakin terjamin.
7. Next-Generation Firewalls
Sama seperti namanya, jenis firewall ini merupakan jenis paling baru dengan sistem yang paling mutakhir. Salah satu fitur unggulan dari firewall ini adalah sistem anti penyusup (IDS/IPS) yang mampu menganalisa perilaku paket data yang hendak diterima.
Perlu diketahui, dari seluruh jenis firewall sebelumnya, next-generation firewalls memiliki harga yang paling tinggi. Jadi, jika ingin menggunakan firewall jenis ini, Anda perlu menyiapkan anggarannya secara tepat.
8. Cloud Firewall
Jenis firewall yang satu ini juga sering disebut dengan FaaS (Firewall as a Service). Pada dasarnya, cara kerja dari cloud firewall sama dengan proxy firewall. Namun, yang membedakan hanyalah tingkat fleksibilitasnya.
Jika menggunakan cloud firewall, Anda bisa dengan bebas menambah atau mengurangi kapasitas server sesuai kebutuhan Anda. Selain itu, cloud firewall juga memiliki keunggulan lain di mana firewall ini sangat andal dalam keamanan perimeter, sama seperti hardware firewall.
Itulah beberapa informasi mengenai pengertian dan jenis-jenis firewall yang perlu Anda ketahui. Untuk menjaga keamanan jaringan perusahaan, Anda bisa mengandalkan layanan Endpoint Security dari Asani.
Endpoint Security dari Asani dapat memberikan perlindungan jaringan perusahaan Anda dari serangan malware, virus, keamanan jaringan, dan serangan siber. Selain itu, Anda juga bisa menyewa berbagai macam peralatan IT terbaru untuk mendukung produktivitas perusahaan Anda.
Perlu diketahui, menyewa peralatan jauh lebih hemat dibandingkan membelinya langsung. Dengan menyewa, Anda bisa mendapatkan peralatan dengan tipe terbaru tanpa perlu membelinya setiap kali ada tipe terbaru diluncurkan. Jika tertarik untuk menyewa peralatan di Asani, Anda bisa cek katalog sewa ini.
Jadi, tunggu apalagi? Langsung minta penawaran dan hubungi tim Asani melalui WhatsApp atau kirim email ke cs@asani.co.id untuk dapatkan peralatan IT terbaru serta perlindungan terbaik untuk jaringan perusahaan Anda.
Baca juga: 10 Cara Menghapus Temporary File di Laptop dengan Mudah