booting adalah
130

Booting adalah istilah yang dipakai untuk menyebutkan proses loading awal saat kita menyalakan komputer atau laptop.

Proses ini sangat penting, karena kegagalan booting akan menyebabkan komputer tidak dapat menjalankan program atau melakukan tugas-tugas lainnya. 

Nah, untuk mengetahui selengkapnya seputar arti booting, jenis, fungsi, hingga proses kerjanya, yuk simak artikel berikut!

Apa itu Booting?

Booting artinya proses yang terjadi ketika komputer dan perangkat elektronik lainnya dinyalakan atau dihidupkan. 

Kata “boot” sendiri merupakan singkatan dari “bootstrap“, yang awalnya merujuk pada proses mengangkat diri sendiri. 

Dalam dunia komputer, booting adalah proses menghidupkan sistem operasi dan memuat semua komponen yang diperlukan, agar perangkat dapat berjalan dengan baik.

Fungsi booting pada perangkat sangatlah penting, karena tanpa proses ini, komputer tidak akan dapat melakukan tugas-tugasnya. 

Tujuan Booting

Dari definisi booting di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari proses ini adalah untuk memastikan bahwa perangkat siap digunakan.

Namun, secara lebih rinci, tujuan booting adalah untuk melakukan pemeriksaan perangkat keras dan memuat perangkat lunak, sehingga ketika digunakan komputer dapat menyala.

Selain itu, booting juga melibatkan pemeriksaan dan pengujian perangkat keras komputer, untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik sebelum masuk ke sistem operasi.

Proses Booting

Cara kerja atau proses booting adalah memastikan bahwa sistem operasi serta perangkat keras komputer diinisialisasi dan siap digunakan. 

Proses kerja ini melibatkan beberapa langkah yang harus dilalui oleh komputer sebelum sistem operasi dapat dijalankan. 

Berikut adalah langkah-langkah umum yang terjadi dalam proses booting, di antaranya yaitu:

1. Power On

Saat tombol power atau tombol reset dihidupkan, sumber daya listrik akan mengalir ke komputer.

Kemudian, perangkat keras akan menerima daya untuk dinyalakan.

2. Power-On Self-Test (POST)

Setelah dinyalakan, komputer akan melakukan Power-On Self-Test atau POST, yang merupakan serangkaian tes perangkat keras untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik. 

POST akan memeriksa RAM, prosesor, kartu grafis, dan perangkat keras lainnya. 

Jika ada masalah dengan perangkat keras, komputer akan memberikan pesan kesalahan yang sesuai.

3. Inisialisasi Perangkat Keras 

Setelah POST selesai, komputer akan menginisialisasi perangkat keras seperti hard drive, keyboard, mouse, dan perangkat lainnya. 

Proses ini melibatkan tahap mengenali perangkat keras, memuat driver yang diperlukan, dan menyiapkan perangkat untuk digunakan.

Baca juga: 12 Cara Mengatasi Touchpad Laptop Tidak Berfungsi, Mudah!

4. Membaca Sektor Boot 

Selanjutnya, komputer akan mencari sektor boot di hard drive atau perangkat penyimpanan lainnya. 

Sektor boot adalah area khusus yang berisi instruksi awal untuk memuat sistem operasi.

5. Memuat Sistem Operasi 

Setelah sektor boot ditemukan, komputer akan memuat sistem operasi ke dalam memori utama (RAM). 

Kemudian, sistem operasi akan mengambil alih kendali dan mulai menjalankan program-program yang diperlukan untuk mengoperasikan komputer.

Jenis-Jenis Booting

Ada beberapa jenis booting yang dapat dilakukan pada komputer. Setiap jenis memiliki tujuan dan cara kerja yang berbeda-beda. 

Adapun beberapa jenis booting adalah sebagai berikut:

1. Warm Booting

Warm booting adalah proses memulai ulang komputer tanpa mematikan daya secara fisik, atau biasa disebut dengan restart

Saat melakukan warm booting, komputer akan me-reset ulang dirinya sendiri dan memulai kembali proses booting tanpa mematikan daya. 

Warm booting biasanya dilakukan untuk tujuan tertentu, seperti memperbaiki masalah dan mengatur ulang pengaturan. 

2. Cold Booting

Cold booting adalah proses umum yang dilakukan ketika menghidupkan komputer awalnya dalam mati. 

Saat melakukan cold booting, arus listrik mengalir ke komponen yang sebelumnya tidak memiliki daya. 

Tujuannya adalah untuk menghidupkan komponen dan mengaktifkan kembali komputer yang sebelumnya mati.

3. Soft Booting

Soft booting adalah proses yang terjadi ketika komputer dan komponennya dalam keadaan hidup atau sudah mendapatkan aliran listrik. Lalu, apa perbedaannya dengan warm booting?

Soft booting adalah proses yang terjadi secara otomatis oleh sistem komputer. Jadi, booting ini tidak dilakukan karena adanya masalah. 

Soft booting umumnya hanya saat ada perubahan pada BIOS atau pengaturan keamanan. 

4. Hard Booting

Jika jenis-jenis booting sebelumnya dilakukan secara sukarela tanpa paksaan, hal berbeda berlaku untuk hard booting

Hard booting adalah proses yang dilakukan secara paksa dengan menekan tombol reset pada CPU (Central Processing Unit), atau casing komputer. 

Hal ini biasanya dilakukan ketika terjadi masalah yang mengakibatkan komputer tidak dapat beroperasi dengan normal. 

Jadi, perlu diingat bahwa tindakan hanya ini dilakukan ketika tidak ada pilihan lain yang tersedia.

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Operating System Not Found, Ini Penyebabnya!

5. Rebooting

Rebooting adalah proses memulai ulang sistem operasi komputer tanpa mematikan daya. Proses ini dilakukan ketika sistem tidak merespons, terjadi perubahan pada sistem operasi setelah pembaruan dilakukan, atau saat instalasi driver perangkat keras dilakukan. 

Tujuan dari rebooting adalah untuk memperbaiki masalah yang terjadi atau menerapkan pengaturan dengan benar. 

Permintaan untuk melakukan rebooting biasanya muncul setelah adanya perubahan yang dilakukan pada sistem komputer, seperti instalasi aplikasi atau driver

Melakukan rebooting umumnya merupakan langkah yang diperlukan jika diminta.

Gambaran Proses Booting

Jika masih bingung mengenai proses booting, coba Anda perhatikan tampilan layar perangkat setelah dinyalakan. 

Apakah terdapat layar dengan tulisan F1/F2/ESC yang mengarah ke menu boot? Jika ada, maka itulah salah satu gambaran proses booting.

Selain itu, Anda juga akan menemukan logo Windows dengan animasi titik-titik yang berputar atau berjalan, dan inilah ciri lain dari proses booting.

Kesimpulannya, proses booting dimulai ketika tombol power ditekan untuk menghidupkan perangkat, dan layar BIOS akan muncul dengan instruksi masuk ke menu boot

Setelah itu, tampilan Windows sebagai sistem operasi akan muncul hingga mencapai tampilan desktop.

Lantas, Bagaimana Jika Terjadi Kegagalan Saat Proses Booting?

Apabila terjadi masalah atau kegagalan selama booting, proses secara otomatis akan berhenti dan muncul beberapa tanda.

Beberapa di antaranya adalah suara beep keras dan mengganggu, perangkat mati secara tiba-tiba, munculnya layar hitam atau black screen, BIOS yang terjebak (stuck), atau lain sebagainya.

Pada intinya, jika proses booting mengalami kegagalan, pengguna tidak dapat menggunakan perangkat tersebut.

Nah, itu dia ulasan lengkap seputar booting. Dapat kita simpulkan, booting adalah proses awal untuk mengaktifkan sistem operasi agar perangkat dapat berfungsi dengan baik.

Namun, jika Anda mengalami kegagalan saat booting, Anda bisa melakukan berbagai cara untuk mengatasinya, termasuk menyewa laptop dan komputer berkualitas dari Asani.

Asani merupakan partner terbaik dalam hal menyediakan dan merawat laptop maupun komputer bagi perusahaan Anda. 

Terdapat 3 layanan utama Asani, yaitu IT Asset Management, IT Expert, dan IT Hardware Rental Service.

Dengan berbagai penawaran spesifikasi laptop, melalui layanan IT Hardware Rental Service, Anda juga akan mendapatkan jasa servis teknisi berpengalaman.

So, Jangan tunggu lagi! Segera hubungi official WhatsApp Asani dan dapatkan penawaran penyewaan laptop terbaik untuk perusahaan Anda sekarang!

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Layar Laptop Bergerak Sendiri, Mudah!

Post comment

Product Enquiry