
Pada umumnya, fungsi restart dilakukan untuk memulihkan sistem yang mengalami error agar sistem dapat kembali bekerja seperti semula. Restart adalah solusi pertama yang sering direkomendasikan ketika menghadapi masalah performa laptop.
Namun, seringkali laptop mengalami kendala proses restart. Seperti proses restart ternyata stuck terus pada bagian booting? Misalnya, diperlukan waktu beberapa menit hingga berjam-jam hanya untuk menunggu laptop kembali menyala. Kondisi ini tentu sangat mengganggu, terutama saat kamu sedang mengejar deadline atau mengerjakan tugas penting.
Maka dari itu, pelajari penyebab laptop restart lama dan cara mengatasi laptop restart lama di artikel ini!
Cara Mengatasi Laptop Restart Lama di Windows
Laptop yang membutuhkan waktu lama untuk restart bisa sangat mengganggu, terutama saat kita sedang bekerja atau melakukan tugas penting. Berikut ini adalah 13 cara mengatasi laptop restart lama di Windows yang sudah terbukti efektif:
1. Matikan Aplikasi yang Berjalan di Latar Belakang
Aplikasi yang berjalan di latar belakang bisa memperlambat proses restart karena sistem perlu menutup semuanya sebelum memulai ulang. Bahkan aplikasi yang tampaknya tidak aktif bisa tetap berjalan di background. Anda bisa menutup aplikasi yang tidak diperlukan melalui Task Manager:
- Tekan
Ctrl + Shift + Esc
untuk membuka Task Manager - Pilih aplikasi yang tidak diperlukan, lalu klik End Task
- Pastikan untuk memeriksa juga tab “Processes” untuk menghentikan proses yang menggunakan resource tinggi
Dengan menutup aplikasi secara teratur, kamu juga mencegah penumpukan memori yang dapat memperlambat sistem secara keseluruhan.
2. Hapus Program Startup yang Tidak Perlu
Program yang berjalan otomatis saat startup bisa memperlambat proses restart karena Windows harus memuat semua program ini saat boot. Semakin banyak program startup, proses restart semakin memakan waktu. Untuk mengelola aplikasi startup:
- Buka Task Manager dan pilih tab Startup
- Nonaktifkan program yang tidak perlu dengan mengklik kanan dan memilih Disable
- Prioritaskan menonaktifkan program dengan “High impact” terlebih dahulu karena ini paling mempengaruhi kecepatan startup
Program yang sering membebani startup termasuk game launcher, aplikasi cloud storage, dan aplikasi pesan instan yang tidak selalu diperlukan saat komputer pertama kali menyala.
3. Periksa dan Perbarui Driver
Driver yang usang atau tidak kompatibel bisa menyebabkan laptop restart lama karena sistem harus berusaha lebih keras untuk berkomunikasi dengan perangkat keras. Driver yang bermasalah paling sering mempengaruhi kartu grafis, jaringan, dan perangkat penyimpanan. Cek dan perbarui driver melalui:
- Buka Device Manager (tekan
Windows + X
, pilih Device Manager) - Klik kanan pada perangkat yang ingin diperbarui dan pilih Update driver
- Perhatikan perangkat dengan tanda seru kuning, yang menandakan masalah driver
- Untuk hasil terbaik, kunjungi situs resmi produsen laptop untuk mendapatkan driver terbaru spesifik untuk model laptopmu
Driver yang diperbarui juga sering memperbaiki masalah kompatibilitas dengan Windows versi terbaru, yang dapat mengurangi waktu restart.
4. Hapus File Sementara dan Cache
File sementara dan cache yang menumpuk bisa memperlambat sistem karena memakan ruang disk dan membuat sistem operasi membutuhkan waktu lebih lama untuk menemukan file yang dibutuhkan. Gunakan Disk Cleanup untuk membersihkan file tidak perlu:
- Buka Disk Cleanup dengan mengetikkan “Disk Cleanup” di kotak pencarian
- Pilih drive (biasanya C:) dan klik OK
- Centang semua opsi yang ingin dibersihkan dan klik OK
- Klik “Clean up system files” untuk opsi pembersihan tambahan seperti Windows Update Cleanup dan Old Windows Installations
- Jadwalkan pembersihan ini secara rutin, idealnya sebulan sekali
Selain menggunakan Disk Cleanup, pertimbangkan juga untuk membersihkan cache browser secara teratur, yang dapat membantu memperlancar kinerja sistem.
5. Matikan Fitur Fast Startup
Cara mengatasi laptop restart lama bisa dengan mengatur Power Option. Meskipun namanya menyiratkan peningkatan kecepatan, Fast Startup sebenarnya bisa menyebabkan konflik dan masalah restart pada beberapa sistem, terutama saat melakukan pembaruan Windows. Caranya klik kanan pada ikon baterai laptop lalu hilangkan centang Turn on fast Startup. Lihat perubahan yang terjadi, jika proses restart normal, berarti Anda berhasil.
Untuk menonaktifkannya dengan lebih detail:
- Buka Control Panel > Power Options > Choose what the power buttons do
- Klik Change settings that are currently unavailable
- Hapus centang pada Turn on fast startup (recommended) dan klik Save changes
- Restart laptop untuk menerapkan perubahan
Fast Startup menyimpan beberapa informasi sistem ke file hibernasi, yang kadang bisa menjadi rusak dan mengganggu proses startup normal.
6. Perbarui Windows ke Versi Terbaru
Bug pada versi Windows tertentu bisa menyebabkan restart lama, dan Microsoft sering merilis pembaruan untuk memperbaiki masalah performa seperti ini. Windows 11 dan Windows 10 terbaru memiliki perbaikan signifikan untuk waktu startup. Pastikan Windows Anda selalu diperbarui:
- Buka Settings > Update & Security > Windows Update
- Klik Check for updates dan install jika ada pembaruan
- Perhatikan juga “Optional updates” yang bisa menyertakan driver dan pembaruan fitur
- Setelah pembaruan selesai, restart laptop untuk menerapkan semua perubahan dengan benar
Pembaruan Windows bukan hanya untuk fitur keamanan, tapi juga sering menyertakan perbaikan untuk masalah performa dan kompatibilitas yang dapat mempercepat waktu restart.
7. Lakukan Pemindaian Sistem Menggunakan SFC dan DISM
Kesalahan pada file sistem bisa menyebabkan laptop restart lama karena sistem operasi harus mencoba memperbaiki file yang rusak saat startup. Windows menyediakan dua alat powerful untuk memperbaiki masalah sistem. Gunakan perintah System File Checker (SFC) dan Deployment Imaging Service and Management Tool (DISM):
- Buka Command Prompt sebagai administrator (ketik “cmd” di kotak pencarian, lalu klik kanan dan pilih Run as administrator)
- Ketik
sfc /scannow
dan tekan Enter - Tunggu proses selesai (bisa memakan waktu 15-30 menit)
- Setelah selesai, ketik
DISM /Online /Cleanup-Image /RestoreHealth
dan tekan Enter - Restart laptop setelah kedua proses selesai
SFC memeriksa dan memperbaiki file sistem Windows yang rusak, sementara DISM memperbaiki image Windows yang mungkin mengalami kerusakan. Kombinasi keduanya sangat efektif untuk mengatasi masalah yang tersembunyi.
8. Cek Adanya Masalah pada Hard Drive
Hard drive yang bermasalah bisa memperlambat proses restart karena sistem kesulitan membaca data yang diperlukan saat startup. Jika hard drive memiliki bad sectors atau masalah fisik, kecepatan transfer data akan sangat terhambat. Gunakan Check Disk untuk memeriksa kerusakan:
- Buka Command Prompt sebagai administrator
- Ketik
chkdsk /f /r
dan tekan Enter - Ketik Y untuk menjadwalkan pemeriksaan pada restart berikutnya, lalu restart laptop
- Proses ini akan memeriksa dan memperbaiki kesalahan pada disk, serta mencoba memulihkan sektor yang rusak
Untuk hasil lebih detail, kamu juga bisa menggunakan alat seperti CrystalDiskInfo untuk memeriksa kondisi kesehatan hard drive atau SSD secara lebih menyeluruh.
9. Periksa dan Hapus Virus atau Malware
Salah satu penyebab restart laptop lama adalah terkena virus. Virus dan malware dapat mencuri resource sistem, mengubah file penting, dan bahkan merusak proses startup normal. Jika laptop sudah terpasang antivirus, cobalah scan laptop secara keseluruhan lalu hapus virus yang menjangkit laptop. Setelah itu, restart laptop dan lihat apakah hasilnya berubah atau tidak.
Jangan lupa gunakan antivirus untuk menghindari serangan virus. Selain antivirus, Anda juga harus berhati-hati saat mengunduh berkas dari internet. Jangan asal mengunduh berkas sembarangan dari situs yang tidak terpercaya.
Virus atau malware dapat memperlambat sistem secara signifikan. Lakukan pemindaian menyeluruh menggunakan perangkat lunak antivirus:
- Gunakan Windows Defender atau antivirus pihak ketiga yang terpercaya
- Lakukan Full Scan untuk memeriksa seluruh sistem
- Aktifkan pemindaian real-time untuk perlindungan berkelanjutan
- Pertimbangkan untuk menjalankan alat khusus anti-malware seperti Malwarebytes sebagai lapisan perlindungan tambahan
Beberapa malware dirancang khusus untuk berjalan saat startup, sehingga menghilangkannya dapat memberikan peningkatan kecepatan restart yang signifikan.
10. Reset atau Instal Ulang Windows
Jika semua cara di atas tidak berhasil, mungkin ada masalah serius pada sistem yang terakumulasi dari waktu ke waktu. Menginstal ulang Windows akan menghapus semua masalah software dan memberikan sistem yang bersih. Anda bisa melakukan reset atau instal ulang Windows:
- Buka Settings > Update & Security > Recovery
- Pilih Reset this PC dan pilih opsi yang sesuai, seperti Keep my files untuk menyimpan data pribadi
- Untuk hasil terbaik, pilih “Remove everything” jika kamu telah mencadangkan data penting
- Jika reset tidak berhasil, pertimbangkan untuk menginstal ulang Windows dari media instalasi (USB atau DVD)
Sebelum melakukan reset atau instal ulang, pastikan untuk mencadangkan semua data penting karena proses ini akan menghapus semua aplikasi yang diinstal.
11. Mengurangi Startup Apps
Startup Apps adalah aplikasi yang otomatis berjalan pada saat booting. Semakin banyak aplikasi, proses booting biasanya akan semakin lama. Metode ini mirip dengan poin #2, namun dengan pendekatan yang lebih menyeluruh:
Untuk mematikan Startup Apps, bisa melalui Task manager lalu pilih aplikasi yang tidak perlu dijalankan saat di awal saat laptop menyala. Kemudian, grup aplikasi berdasarkan kepentingannya:
- Aplikasi esensial: Antivirus, driver kritis, dll
- Aplikasi penting tapi bisa ditunda: Cloud storage, software update checkers
- Aplikasi tidak penting: Game launchers, media players, dll
Matikan semua yang masuk kategori “tidak penting” dan evaluasi yang masuk kategori “penting tapi bisa ditunda” berdasarkan kegunaannya sehari-hari.
Baca juga: 10 Rekomendasi Laptop 12 Inch Terbaik dan Murah 2023, Catat!
12. Cek RAM dan Hard disk
Penyebab laptop restart lama adalah karena banyak memori (RAM atau hard disk) yang digunakan. Hardware yang terbebani akan memperlambat seluruh proses sistem, termasuk restart. Inilah langkah untuk mengecek jumlah memori yang digunakan:
- Buka Task Manager
- Lihat daftar aplikasi yang sedang berjalan
- Jika memori RAM terlalu penuh, pilih aplikasi untuk dihentikan
- Klik End Process pada aplikasi
- Periksa tab “Performance” untuk melihat penggunaan RAM dan Disk secara real-time
Namun, jika memori RAM terlalu kecil, Anda bisa mempertimbangkan untuk menambah kapasitas RAM. Untuk laptop modern, minimal 8GB RAM diperlukan untuk performa yang baik, dan 16GB sangat direkomendasikan untuk multitasking.
Untuk mengecek bagian hard disk, cek berapa aplikasi yang tak terpakai dan sampah yang menumpuk. Hal itu bisa membuat laptop menjadi sangat lambat. Bersihkan file atau berkas sampah dan uninstall aplikasi yang tak digunakan.
Jika hard disk konvensional (HDD) sudah tua (>3 tahun), pertimbangkan untuk upgrade ke SSD, yang dapat meningkatkan waktu restart hingga 5-10 kali lebih cepat.
Baca juga: Inilah Cara Uninstall Aplikasi di Laptop atau PC
13. Kerusakan pada Hard Disk
Jika cara di atas belum berhasil, mungkin ada masalah pada hard disk Anda. Hard disk yang rusak solusinya adalah mengganti dengan yang baru. Tanda-tanda hard disk yang rusak meliputi:
- Suara klik atau grinding yang tidak biasa
- Blue screen yang sering muncul (BSOD)
- File yang hilang atau rusak secara misterius
- Laptop hang atau freeze saat mengakses file tertentu
- Waktu yang sangat lama untuk membuka, menyimpan, atau memindahkan file
Untuk memastikan kondisi hard disk:
- Gunakan alat diagnostik seperti HD Tune, CrystalDiskInfo, atau Western Digital Data Lifeguard
- Periksa nilai S.M.A.R.T. (Self-Monitoring, Analysis, and Reporting Technology) untuk mengetahui kondisi kesehatan drive
- Jika nilai menunjukkan “Caution” atau “Bad”, segera backup data dan persiapkan penggantian
Upgrade ke SSD (Solid-State Drive) bukan hanya mengganti hard disk yang rusak, tetapi juga memberikan peningkatan performa yang signifikan, termasuk waktu boot yang jauh lebih cepat, biasanya 10-30 detik dibandingkan 1-3 menit dengan HDD.
Itulah beberapa cara mengatasi laptop restart lama. Cara tersebut bisa dicoba sendiri dan dijamin berhasil. Namun, jika laptop perusahaan mengalami kerusakan, segera hubungi Asani.
Cara Mengatasi Laptop Restart Lama di macOS
Cara mengatasi laptop yang restart lama di macOS? Laptop Mac yang membutuhkan waktu lama untuk restart bisa sangat mengganggu, terutama jika Anda sedang terburu-buru. Berikut ini adalah 13 cara mengatasi laptop restart lama di macOS:
1. Tutup Aplikasi yang Tidak Diperlukan Sebelum Restart
Pastikan untuk menutup semua aplikasi yang sedang berjalan sebelum melakukan restart. Tekan Command + Option + Esc
untuk membuka Force Quit Applications, lalu tutup aplikasi yang tidak merespons atau tidak diperlukan. Perhatikan terutama aplikasi dengan label “(Not Responding)” yang mungkin memperlambat proses shutdown.
Khusus untuk aplikasi kreatif seperti Adobe Creative Suite atau aplikasi video editing, pastikan untuk menyimpan pekerjaan dan menutupnya dengan benar karena aplikasi ini sering memiliki proses latar belakang yang intensif.
2. Kelola Item Startup
Aplikasi yang berjalan otomatis saat startup dapat memperlambat proses restart. Untuk mengelola item startup:
- Buka System Preferences > Users & Groups
- Pilih akun pengguna Anda, lalu klik tab Login Items
- Hapus aplikasi yang tidak diperlukan dengan mengklik tanda minus (-)
- Pertimbangkan untuk hanya menyimpan aplikasi esensial seperti antivirus atau aplikasi produktivitas utama
- Untuk macOS Ventura dan yang lebih baru, menu ini dipindahkan ke System Settings > General > Login Items
Membatasi jumlah Login Items dapat mempercepat waktu boot macOS secara signifikan.
3. Periksa dan Perbarui Software dan Aplikasi
Pastikan macOS dan semua aplikasi sudah diperbarui ke versi terbaru untuk menghindari bug yang menyebabkan restart lama. Apple secara teratur merilis pembaruan yang memperbaiki masalah kinerja, termasuk waktu startup:
- Buka System Preferences > Software Update dan install semua pembaruan yang tersedia
- Perbarui aplikasi melalui App Store atau situs resmi pengembang
- Untuk macOS terbaru (Sonoma, Ventura), temukan update di System Settings > General > Software Update
- Jangan abaikan pembaruan kecil (point releases) karena sering berisi perbaikan bug penting
Terkadang versi baru macOS dapat berjalan lebih lambat pada hardware lama. Jika Mac Anda berusia lebih dari 5 tahun, pertimbangkan untuk tetap menggunakan versi macOS yang stabil dan bekerja baik daripada selalu upgrade ke versi terbaru.
4. Reset NVRAM/PRAM
NVRAM (Non-Volatile Random Access Memory) atau PRAM (Parameter RAM) menyimpan pengaturan sistem seperti volume, resolusi layar, dan pilihan disk startup. Reset NVRAM bisa mengatasi masalah restart:
- Matikan Mac Anda
- Tekan dan tahan tombol
Option + Command + P + R
saat menyalakan Mac kembali - Tahan tombol tersebut selama sekitar 20 detik atau sampai Mac Anda restart untuk kedua kalinya
- Untuk Mac dengan chip Apple Silicon (M1, M2, dll), proses ini terjadi secara otomatis saat boot, tapi tetap bisa dilakukan secara manual
- Setelah reset, periksa pengaturan sistem seperti tanggal/waktu dan volume, yang mungkin kembali ke default
Reset NVRAM/PRAM efektif untuk mengatasi berbagai masalah performa termasuk restart yang lambat karena pengaturan sistem yang korup.
5. Reset SMC (System Management Controller)
Reset SMC dapat memperbaiki masalah perangkat keras yang memengaruhi performa Mac, termasuk restart lama. SMC mengontrol daya, baterai, kipas, dan komponen hardware lainnya:
- Matikan Mac Anda
- Untuk Mac dengan baterai yang tidak bisa dilepas, tekan
Shift + Control + Option + Power
selama 10 detik, lalu lepaskan semuanya dan nyalakan Mac - Untuk Mac desktop, cabut kabel daya, tunggu 15 detik, lalu pasang kembali dan nyalakan Mac
- Untuk Mac dengan chip Apple Silicon, cukup matikan Mac, tunggu 30 detik, lalu nyalakan kembali (SMC terintegrasi dengan chip)
- Setelah reset, performa termal dan manajemen daya biasanya akan membaik
Reset SMC sangat efektif untuk masalah performa yang berkaitan dengan hardware, seperti kipas yang terlalu berisik, masalah pengisian baterai, atau masalah daya.
6. Hapus File Cache dan Temporary
File cache dan temporary yang menumpuk dapat memperlambat sistem dengan menghabiskan ruang disk dan resource. Hapus cache secara manual:
- Buka Finder dan tekan
Command + Shift + G
- Ketik
~/Library/Caches
dan tekan Enter - Hapus semua file di folder tersebut dengan hati-hati, tetapi jangan hapus foldernya
- Ulangi proses untuk
/Library/Caches
(cache sistem) - Pertimbangkan juga membersihkan cache browser seperti Safari, Chrome, atau Firefox
- Gunakan aplikasi seperti OnyX atau CleanMyMac untuk pembersihan yang lebih aman dan menyeluruh
Pembersihan cache secara berkala dapat mempercepat tidak hanya restart, tetapi juga kinerja keseluruhan Mac.
7. Periksa Hard Drive Menggunakan Disk Utility
Kerusakan pada hard drive atau SSD bisa menyebabkan restart lama. Gunakan Disk Utility untuk memeriksa dan memperbaiki masalah:
- Buka Disk Utility (melalui Applications > Utilities)
- Pilih disk utama (biasanya Macintosh HD) dan klik First Aid untuk memeriksa dan memperbaiki kesalahan
- Biarkan proses berjalan hingga selesai, yang mungkin memakan waktu beberapa menit hingga jam
- Jika ditemukan masalah yang tidak dapat diperbaiki, pertimbangkan untuk backup data dan memformat disk
- Untuk Mac dengan Fusion Drive, pastikan tidak ada masalah dengan komponen SSD-nya
Disk Utility dapat memperbaiki berbagai masalah seperti file system yang korup atau izin file yang rusak, yang sering menyebabkan startup yang lambat.
8. Nonaktifkan Fitur “Reopen Windows When Logging Back In”
Fitur ini bisa membuat proses restart lebih lama karena memuat kembali semua aplikasi yang terbuka sebelumnya, yang bisa membebani sistem saat startup:
- Saat memilih Restart dari menu Apple, pastikan kotak centang Reopen windows when logging back in tidak dicentang
- Alternatifnya, tahan tombol Shift saat mengklik Restart, yang akan otomatis menonaktifkan fitur ini untuk restart tersebut
- Untuk beberapa aplikasi tertentu seperti Safari, kamu bisa mengatur secara individual di preferensi aplikasi
- Di macOS terbaru, pengaturan ini juga memengaruhi fitur “Resume” yang mengembalikan dokumen terbuka
Menonaktifkan fitur ini terutama berguna jika kamu memiliki banyak aplikasi berat yang terbuka sebelum restart.
9. Nonaktifkan FileVault Disk Encryption
FileVault mengenkripsi disk Anda, yang dapat memperlambat proses startup atau restart karena sistem perlu mendekripsi data saat boot. Walaupun ini meningkatkan keamanan, itu bisa berdampak pada performa:
- Buka System Preferences > Security & Privacy > FileVault
- Klik Turn Off FileVault, lalu masukkan kata sandi Anda
- Proses dekripsi mungkin memakan waktu beberapa jam, tergantung ukuran disk
- Pertimbangkan untuk menonaktifkan ini hanya jika Mac digunakan di lingkungan aman
- Untuk Mac dengan chip T2 atau Apple Silicon, dampak performa FileVault sangat minimal
Perhatikan bahwa menonaktifkan FileVault mengurangi keamanan data. Jangan lakukan ini jika laptop berisi data sensitif dan digunakan di lingkungan publik.
10. Cek Adanya Malware atau Aplikasi yang Tidak Dikenal
Walaupun macOS dikenal aman, namun tetap ada kemungkinan sistem terinfeksi malware atau aplikasi berbahaya yang memperlambat startup:
- Gunakan perangkat lunak anti-malware seperti Malwarebytes untuk memeriksa dan menghapus ancaman yang terdeteksi
- Periksa folder Login Items untuk aplikasi mencurigakan yang mungkin terinstal tanpa sepengetahuan Anda
- Buka Activity Monitor dan perhatikan proses yang menggunakan CPU atau memori secara berlebihan
- Periksa folder /Library/LaunchAgents dan ~/Library/LaunchAgents untuk item startup yang mencurigakan
- Hapus browser extensions yang tidak dikenal atau tidak terpercaya
Mac malware sering beroperasi sebagai extensions browser atau helper applications yang dimulai saat startup.
11. Hapus Aplikasi dan File yang Tidak Digunakan
Aplikasi dan file yang tidak digunakan bisa mempengaruhi performa sistem dengan menghabiskan ruang disk dan potensial konflik:
- Hapus aplikasi yang tidak diperlukan melalui Applications dan file besar atau tidak diperlukan dari Finder
- Gunakan Finder > About This Mac > Storage > Manage untuk melihat rincian penggunaan disk
- Pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi seperti DaisyDisk untuk analisis penggunaan disk yang lebih detail
- Pindahkan file media besar (foto, video) ke penyimpanan eksternal
- Bersihkan folder Downloads yang sering terabaikan namun bisa sangat besar
Menjaga setidaknya 10-15% ruang disk kosong sangat penting untuk performa optimal macOS, termasuk kecepatan startup.
12. Matikan Proses yang Menghabiskan Resource
Proses yang memakan banyak resource bisa menyebabkan restart lama dengan membebani CPU, memori, atau disk. Gunakan Activity Monitor:
- Buka Activity Monitor dari Applications > Utilities
- Pilih tab CPU atau Memory dan periksa aplikasi yang menggunakan resource tinggi
- Tutup aplikasi tersebut jika tidak diperlukan
- Khususnya perhatikan proses dengan status “Not Responding” yang mungkin menghambat shutdown
- Perhatikan proses dengan penggunaan “% CPU” tinggi yang terus menerus
Aplikasi seperti Time Machine backups, Spotlight indexing, atau Photos library analysis bisa sangat intensif dan sering berjalan di background.
13. Buat Akun Pengguna Baru
Jika masalah restart laptop lama hanya terjadi pada satu akun, cobalah membuat akun pengguna baru. Ini bisa membantu menentukan apakah masalah disebabkan oleh pengaturan atau data di akun tertentu:
- Buka System Preferences > Users & Groups
- Klik tanda plus (+) untuk membuat akun baru, lalu restart dan masuk ke akun baru untuk melihat apakah masalah masih terjadi
- Jika performa lebih baik di akun baru, masalahnya mungkin ada di preferensi pengguna di akun lama
- Anda bisa memindahkan data penting dari akun lama ke akun baru secara bertahap
- Periksa folder Library di akun lama untuk preferensi yang mungkin rusak
Akun baru memiliki pengaturan default yang bersih, yang bisa membantu mengisolasi masalah akun yang korup atau terlalu dibebani dengan preferensi lama.
Jika setelah mencoba semua langkah mengatasi restarting laptop lama di atas masalah masih berlanjut, Anda bisa mempertimbangkan untuk melakukan instal ulang macOS atau membawa laptop Anda ke pusat servis resmi Apple untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.
Kenapa Restart Laptop Lama?
Laptop yang membutuhkan waktu lama untuk restart bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari sisi perangkat lunak maupun perangkat keras. Kenapa laptop lama restart? Berikut adalah beberapa penyebab restart laptop lama:
1. Aplikasi yang Tidak Responsif atau Crash
Aplikasi yang tidak responsif atau crash dapat mengganggu proses shutdown dan restart. Hal ini menyebabkan laptop mencoba menutup aplikasi tersebut secara paksa, yang memerlukan waktu lebih lama. Windows dan macOS keduanya akan mencoba “force quit” aplikasi yang tidak merespons sebelum melanjutkan proses restart, yang bisa menambah waktu beberapa menit.
2. Terlalu Banyak Aplikasi yang Berjalan di Latar Belakang
Jika terlalu banyak aplikasi yang berjalan di latar belakang, sistem akan memerlukan waktu lebih lama untuk menutupnya. Ini juga bisa mengakibatkan laptop terasa lambat saat restart. Bahkan aplikasi yang tampaknya tidak aktif mungkin masih menggunakan sumber daya sistem di background. Pembaruan otomatis, layanan sinkronisasi cloud, dan aplikasi pemantauan sistem semuanya dapat berjalan di latar belakang.
3. Masalah pada Driver
Driver yang usang, rusak, atau tidak kompatibel dengan sistem operasi dapat memperlambat proses restart. Misalnya, driver grafis atau perangkat keras lainnya yang bermasalah dapat menyebabkan sistem berhenti merespons. Update Windows terkadang dapat menyebabkan inkompatibilitas dengan driver lama, terutama untuk perangkat grafis, jaringan, atau penyimpanan.
4. Pembaharuan Sistem yang Tertunda
Ketika ada pembaruan sistem yang tertunda, laptop bisa mencoba menginstal pembaruan tersebut saat restart, yang memakan waktu lebih lama. Ini bisa terjadi baik di Windows maupun macOS. Windows Update khususnya sering menggunakan waktu restart untuk menginstal pembaruan, dan beberapa pembaruan besar seperti feature updates dapat memakan waktu hingga satu jam atau lebih.
5. File Sistem yang Rusak atau Bermasalah
File sistem yang rusak atau hilang dapat menyebabkan sistem operasi kesulitan menutup dan memulai ulang. Ini sering terjadi setelah penginstalan perangkat lunak yang gagal atau serangan malware. Registry Windows yang rusak atau terfragmentasi juga bisa menyebabkan proses startup yang lambat, karena Windows harus memuat banyak entri registry saat boot.
6. Pengaturan BIOS/UEFI yang Salah
Pengaturan BIOS atau UEFI yang tidak benar bisa menyebabkan masalah saat restart. Misalnya, pengaturan terkait boot order atau fitur seperti Fast Boot yang bermasalah. Beberapa laptop juga memiliki pengaturan khusus untuk diagnostik hardware yang bisa memperlambat proses boot jika diaktifkan.
7. Penggunaan Hard Drive atau SSD yang Bermasalah
Jika hard drive atau SSD mengalami kerusakan atau memiliki sektor yang buruk, sistem akan memerlukan waktu lebih lama untuk membaca atau menulis data, sehingga menyebabkan laptop restarting lama. Hard drive mekanis (HDD) yang sudah tua bisa mengalami penurunan kecepatan signifikan, terutama jika hampir penuh atau sangat terfragmentasi.
8. Terlalu Banyak File Sementara dan Cache
File sementara dan cache yang menumpuk bisa memperlambat kinerja sistem secara keseluruhan, termasuk proses restart. Membersihkan file-file ini secara berkala dapat membantu mempercepat sistem. Browser cache, Windows temporary files, dan log files bisa menumpuk hingga gigabyte data jika tidak pernah dibersihkan.
9. Adanya Malware atau Virus
Malware atau virus dapat menyebabkan laptop berjalan lambat atau bahkan menyebabkan restarting laptop lama. Beberapa malware dirancang untuk mengganggu operasi normal sistem, termasuk proses shutdown dan restart. Malware tertentu bahkan secara khusus menargetkan proses startup untuk memastikan mereka berjalan setiap kali komputer dinyalakan, memperlambat proses boot secara signifikan.
10. Perangkat Eksternal yang Terhubung
Perangkat eksternal seperti hard drive USB, printer, atau perangkat lain yang terhubung dapat menghambat proses restart jika driver atau perangkat tersebut bermasalah. Windows mencoba untuk aman-aman menghentikan semua perangkat eksternal sebelum shutdown, dan jika satu perangkat tidak merespons, proses ini bisa tertunda.
11. Pengaturan Energi yang Tidak Tepat
Pengaturan energi yang salah, seperti opsi “Hibernate” atau “Fast Startup”, bisa menyebabkan masalah saat restart. Ini dapat membuat laptop restarting terlalu lama untuk memulai atau menghentikan sistem. Hibernasi menyimpan status sistem ke disk, dan jika file hibernasi besar atau rusak, proses ini bisa sangat memperlambat shutdown dan startup.
12. File Swap atau Virtual Memory yang Penuh
Mengapa restart laptop lama? Ketika RAM tidak mencukupi, sistem akan menggunakan file swap atau virtual memory di hard drive atau SSD. Jika penggunaan file swap tinggi atau terdapat masalah pada penyimpanan, ini dapat memperlambat proses restart. File pagefile.sys di Windows bisa menjadi sangat besar jika pengaturannya tidak optimal, terutama pada sistem dengan RAM terbatas.
13. Konflik Perangkat Keras
Konflik perangkat keras, seperti RAM yang tidak kompatibel atau kartu grafis yang bermasalah, bisa membuat sistem sulit untuk memulai ulang. Memastikan semua perangkat keras berfungsi dengan baik dapat membantu mengatasi masalah restarting laptop lama ini. Beberapa laptop juga menjalankan POST (Power-On Self Test) yang lebih lama jika mendeteksi potensi masalah hardware.
14. Profil Pengguna yang Bermasalah
Kenapa laptop saat di restart lama? Profil pengguna yang korup atau bermasalah dapat menyebabkan waktu restart laptop lama, terutama jika ada masalah dengan pengaturan, aplikasi, atau file yang disimpan di profil tersebut. File-file seperti NTUSER.DAT yang berisi registry settings pengguna bisa menjadi sangat besar atau rusak seiring waktu.
15. Instalasi Aplikasi yang Tidak Sempurna
Aplikasi yang diinstal dengan tidak sempurna atau rusak dapat menyebabkan konflik dengan sistem, sehingga memperlambat proses restart. Uninstaller yang tidak bersih sering meninggalkan jejak registry dan file yang tidak terpakai, yang dapat menumpuk dan memperlambat sistem dari waktu ke waktu.
Mengetahui penyebab spesifik dari masalah restart laptop lama ini dapat membantu Anda menemukan solusi yang tepat untuk mempercepat kinerja laptop saat restart.
Sewa dan Jasa Service Laptop yang Berkualitas Hanya di Asani!
Asani menyediakan berbagai kebutuhan laptop perusahaan, seperti sewa laptop, jasa service laptop perusahaan, dan Asset Recycling.
Lihat katalog Asani lengkap untuk kebutuhan design graphic, editing video, develop website atau aplikasi, serta administrasi, dan bisnis.
Pastikan Anda memilih jasa sewa laptop yang memiliki harga sewa terjangkau, aman, dan terpercaya.
Asani merupakan partner yang tepat untuk Anda jika membutuhkan penyewaan laptop dan perangkat IT untuk perusahaan.
Jika Anda tertarik, ajukan penawaran sekarang juga ke Asani dengan menghubungi official WhatsApp Asani atau customer service kami di cs@asani.co.id.
Baca juga: 15 Daftar Aplikasi yang Harus Ada di Laptop, Segera Instal!