BisnisDiposting: 18 January 2024 | Diperbarui: 18 January 2024
10

Salah satu kondisi keuangan yang perlu dilaporkan oleh perusahaan adalah perubahan modal atau ekuitas. Lantas, bagaimana contoh laporan perubahan modal atau ekuitas?

Perlu diketahui, jenis laporan keuangan ini penting dibuat untuk mengetahui kekayaan bersih suatu perusahaan. Adapun mengetahui bagaimana contoh laporan perubahan modal dapat membantu dalam membuatnya. Yuk, simak beberapa contoh laporan perubahan modal serta informasi lainnya dalam ulasan berikut ini!

Apa itu Laporan Perubahan Modal?

Sebelum membahas mengenai contoh laporan perubahan modal, Anda perlu memahami pengertiannya terlebih dahulu. Laporan perubahan modal atau ekuitas (statements of changes in capital) adalah catatan finansial yang memaparkan bagaimana perubahan modal selama periode tertentu di suatu perusahaan serta penyebabnya.

Nyatanya, alasan perubahan modal dapat disebabkan berbagai hal, seperti penurunan atau peningkatan keuntungan maupun aset tetap, tambahan investasi, pembelian, penambahan atau penggunaan aset tetap, penambahan utang jangka panjang, perusahaan menderita kerugian, kenaikan sektor modal, pemisahan aktiva lancar untuk tujuan jangka panjang tertentu, hingga pengambilan uang untuk keperluan personal (prive).

Perlu diketahui, laporan ini disusun setelah laporan laba rugi karena hasilnya diperlukan untuk memaparkan perubahan modal. Kemudian, hasil laporan perubahan ekuitas akan digunakan untuk melengkapi laporan neraca.

Di dalam laporan keuangan ini, Anda akan menerima informasi mengenai modal awal usaha, ekuitas pada setiap periode akuntansi dan detail perubahannya, laba/rugi yang dialami, prive, hingga besar modal akhirnya.

Fungsi Laporan Perubahan Modal

Pembuatan laporan ini adalah bagian penting dari laporan keuangan perusahaan. Secara garis besar, laporan keuangan dapat membantu menjaga kondisi finansial perusahaan serta merencanakan strategi bisnis ke depannya. Untuk lebih spesifiknya, fungsi laporan perubahan modal adalah sebagai berikut:

  • Mengetahui posisi modal perusahaan di akhir periode.
  • Mendokumentasikan transaksi pembiayaan, investasi, hingga pemasukan dari bisnis selama jangka waktu tertentu.
  • Melengkapi catatan perubahan pada masa tertentu.
  • Mendukung pembuatan laporan keuangan lainnya, seperti laporan laba rugi, cash flow, dan neraca.
  • Menjadi bahan evaluasi dan acuan untuk memutuskan strategi bisnis berkelanjutan.
  • Membantu memperkuat kinerja perusahaan.
  • Menjadi bentuk pertanggungjawaban perusahaan atas modal yang ditanamkan oleh investor.
  • Memberi informasi terkait perkiraan penerimaan kas dari dividen untuk investor.

Baca juga: Inilah Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan

Komponen Laporan Perubahan Modal

Dalam pembuatan laporan perubahan ekuitas, terdapat beberapa unsur yang perlu digunakan. Berikut ini adalah unsur-unsur tersebut.

  • Modal awal. Saldo ini berasal dari laporan posisi keuangan di periode sebelumnya.
  • Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi yang diaplikasikan secara retrospektif.
  • Pengaruh koreksi kesalahan di periode sebelumnya. Data mungkin disajikan terpisah dalam laporan perubahan ekuitas sesuai koreksinya. Namun, jumlahnya akan disajikan pada laporan periode berjalan, bukan pada modal awal, supaya lebih mudah dilacak.
  • Saldo yang disajikan lagi. Ini adalah modal yang dapat didistribusikan kepada investor di awal periode komparatif setelah penyesuaian.
  • Perubahan dari modal saham. Modal saham dalam periode terkait harus ditambahkan dan penurunan saham perlu dikurangi pada laporan perubahan ekuitas. Kemudian, efek penerbitan dan pelunasannya disajikan secara terpisah sebagai cadangan modal serta premi saham.
  • Laba tidak dibagi per awal dan akhir periode. Ini merujuk pada sebagian atau seluruh laba yang diperoleh perusahaan dan tidak digunakan untuk dividen.
  • Laba neto atau bersih. Jumlah laba ini berasal dari usaha pokok dan non-usaha pokok setelah dikurangi pajak penghasilan.
  • Perubahan dalam cadangan revaluasi. Perubahan ini berkaitan dengan keuntungan dan kerugian revaluasi dalam periode terkait. Dalam hal ini, pembalikan rugi pada penurunan nilai sebelumnya tidak disajikan secara terpisah pada laporan ini.
  • Dividen. Jumlah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyak sahamnya.
  • Keuntungan dan kerugian lain yang tidak diakui pada laporan laba rugi. Misalnya, keuntungan dan kerugian aktuarial akibat penerapan nilai tukar serta pajak biaya masuk.
  • Saldo akhir. Jumlahnya didapat dari perhitungan cadangan modal investor di akhir periode pelaporan.
  • Prive atau withdrawal. Ini merujuk pada perhitungan penarikan dana oleh pemilik usaha untuk keperluan personal.

Cara Membuat Laporan Perubahan Modal

Sebelum membahas mengenai contoh laporan perubahan modal, Anda juga harus mengetahui langkah-langkah pembuatannya. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan cara dan tips berikut sebagai acuan:

  • Menyiapkan template laporan ekuitas investor.
  • Mencantumkan modal awal yang akurat dari neraca saldo setelah penutupan periode sebelumnya atau neraca lajur sebelum penyesuaian. Jumlah ini akan diletakkan paling atas di laporan.
  • Mengklasifikasikan transaksi modal selama berjalan.
  • Menentukan keadaan laba atau rugi bersih berdasarkan selisih kolom debet dan kredit pada neraca lajur atau hasil akhir laporan laba rugi pada periode ini.
  • Menentukan nilai penarikan yang diambil dari neraca lajur pada kolom debet.
  • Mencatat semua jumlah kesepakatan bisnis pada akun keuangan.
  • Menghitung modal akhir dengan tepat berdasarkan data-data yang didapatkan.

Baca juga: Inilah Tugas dan Kemampuan Staf Administrasi Keuangan

Rumus Laporan Perubahan Modal

Untuk membuat laporan perubahan ekuitas, Anda dapat mengikuti rumus perhitungan nilai yang harus dimasukkan ke dalamnya berikut ini:

Modal Akhir = Modal Awal + (Laba Bersih – Prive)

*catatan: Rumus ini digunakan ketika Anda mendapat keuntungan.

Modal Akhir = Modal Awal – (Rugi Bersih + Prive)

*catatan: Rumus ini digunakan ketika Anda mengalami kerugian.

Adapun contoh laporan perubahaan modal sederhana berdasarkan perhitungan rumus tersebut adalah sebagai berikut:

Seorang pemilik perusahaan memiliki modal awal sebesar Rp50.000.000. Selama tahun 2023, ia telah melakukan penarikan dana personal sebesar Rp5.000.000. Pada akhir periode terkait, diketahui bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp15.000.000. Berdasarkan pernyataan ini, perhitungan modal akhirnya menjadi sebagai berikut:

Modal awal = Rp50.000.000

Laba Bersih = Rp15.000.000

Prive = Rp5.000.000

Modal akhir = Rp50.000.000 + (Rp15.000.000 – Rp5.000.000) = Rp60.000.000

Dari sini, dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut mengalami perubahan modal yang positif, yaitu sebesar Rp10.000.000, dibandingkan dengan periode sebelumnya berkat laba bersih yang diperolehnya.

Contoh Laporan Perubahan Modal

Setelah membaca informasi di atas, Anda sudah dapat membuat laporan perubahan ekuitas atau modal. Sebagai acuan, Anda dapat melihat beberapa contoh laporan perubahan modal berikut ini.

1. Contoh Laporan Perubahan Modal berdasarkan Bidang Usaha

Laporan perubahan ekuitas perlu dibuat oleh usaha jasa ataupun dagang. Berikut ini adalah contoh laporan perubahan modal perusahaan jasa sederhana yang bisa Anda jadikan sebagai acuan:

Contoh Laporan Perubahan Modal berdasarkan Bidang Usaha

Sumber: Majoo Indonesia

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, perusahaan dagang juga perlu membuat laporan perubahan modal. Adapun contoh laporan perubahan modal perusahaan dagang sederhana adalah sebagai berikut:

Contoh Laporan Perubahan Modal berdasarkan Bidang Usaha

Sumber: Majoo Indonesia

Baca juga: Aplikasi Catatan Keuangan – Fungsi dan Cara Memilihnya

2. Contoh Laporan Perubahan Modal berdasarkan Bentuk File

Pada masa modern ini, Anda dapat membuat laporan keuangan dalam bentuk soft file. Umumnya, akuntan akan membuat laporan keuangan dalam bentuk PDF atau Excel. Berikut ini adalah contoh laporan perubahan keuangan dalam PDF.

Contoh Laporan Perubahan Modal berdasarkan Bentuk File

Sumber: Mekari Jurnal

Kemudian, Excel merupakan aplikasi yang sering digunakan untuk membuat laporan keuangan. Adapun contoh laporan perubahan modal yang dibuat dengan Excel adalah sebagai berikut: 

Contoh Laporan Perubahan Modal berdasarkan Bentuk File

Sumber: Mekari Jurnal

Itulah beberapa contoh laporan perubahan modal berdasarkan bidang usaha dan bentuknya. Adapun contoh laporan perubahan modal sederhana di atas dapat menjadi acuan dalam membuat jenis laporan ini untuk perusahaan Anda. Hal ini pun berkontribusi dalam menjaga kondisi finansial perusahaan.

Untuk menjaga kondisi finansial perusahaan, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menyewa kebutuhan perangkat IT untuk menunjang proses bisnis. Hal ini dikarenakan modal yang dikeluarkan untuk peralatan kantor akan lebih kecil daripada membelinya, sehingga keuangan perusahaan akan menjadi lebih baik.

Terkait hal ini, Anda bisa mempercayakannya pada Asani. Asani menawarkan penyewaan perangkat IT bermutu sesuai kebutuhan perusahaan Anda, mulai dari laptop hingga peralatan rapat. Jika ingin menyewa perangkat IT, Anda bisa segera cek katalog sewa Asani serta minta penawaran melalui WhatsApp atau email ke cs@asani.co.id.

Selain itu,  Asani pun menyediakan aplikasi MyAsani untuk membantu Anda dalam mengelola perusahaan, data pengguna, hingga aset. MyAsani juga dilengkapi sistem helpdesk support yang memberi kemudahaan layanan konsultasi secara gratis untuk menyelesaikan masalah IT di perusahaan Anda. 

Tunggu apa lagi? Yuk, sewa perangkat IT di Asani agar keuangan perusahaan semakin baik. 

Baca juga: 5 Contoh Laporan Aset Perusahaan, Fungsi & Cara Membuatnya

Share

Post comment

Product Enquiry