database adalah
InformasiDiposting: 11 June 2024 | Diperbarui: 10 June 2024
10

Di era digital yang serba cepat ini, informasi menjadi hal yang sangat penting. Namun, mengelola informasi dalam jumlah besar bisa menjadi hal yang rumit. Di sinilah database berperan sebagai solusi. Database adalah sebuah sistem yang dirancang untuk menyimpan, mengelola, dan mengorganisir data secara terstruktur dan efisien. 

Penggunaan aplikasi database memungkinkan penggunanya untuk mengakses hingga menganalisis data dengan mudah dan cepat. Ingin tahu lebih dalam tentang database? Yuk, simak ulasan lengkapnya, mulai dari pengertian, fungsi, hingga jenis-jenis database di artikel ini!

Apa itu Database?

Database adalah kumpulan data yang dikelompokkan dan saling berhubungan sesuai dengan ketentuan. Hal ini memungkinkan pengelolaan data menjadi lebih mudah. Dengan database, pencarian, penyimpanan, dan penghapusan informasi dapat dilakukan dengan lebih efisien.

Database dapat diartikan juga sebagai sistem untuk mengumpulkan data yang disimpan dan diakses melalui media elektronik, seperti aplikasi atau situs web sehingga mempermudah pengelolaan data. Pada umumnya, database diatur oleh Sistem Manajemen Database (DBMS).

DBMS berperan sebagai antarmuka antara database dengan pengguna atau program. DBMS memungkinkan pengambilan, pembaruan, dan pengelolaan data, serta memfasilitasi pengawasan dan pengendalian basis data.

Dengan bantuan DBMS, administrator dapat memantau kinerja, menyeting aplikasi, serta melakukan backup dan pemulihan database. Beberapa contoh DBMS adalah MySQL, Microsoft Access, Microsoft SQL Server, FileMaker Pro, Oracle Database, dan dBASE.

Fungsi Database

Database adalah kumpulan data yang terstruktur dengan baik serta berperan penting dalam mengelola data secara efektif. Tak hanya sekadar tempat penyimpanan, database juga memiliki berbagai fungsi penting. Adapun beberapa fungsi dari database adalah sebagai berikut:

  • Identifikasi data yang cepat dan mudah: Database mengelompokkan dan menyimpan data secara terstruktur. Hal ini memungkinkan permintaan akses data dapat diproses dengan cepat sesuai kategori yang ditentukan.
  • Kontrol data terpusat: Database memungkinkan pengelolaan data di satu tempat. Dengan begitu, pengelolaan data menjadi lebih efisien.
  • Mencegah duplikasi data: Sistem database membantu menghindari duplikasi data dengan penerapan sistem notifikasi atau kata kunci.
  • Keamanan data yang terjamin: Database menyediakan penyimpanan terpusat dengan sistem keamanan ganda untuk memastikan data Anda terlindungi dan terhindar dari malware serta ancaman lainnya. 
  • Penghematan biaya: Penggunaan database mengurangi kebutuhan perangkat atau  penyimpanan karena data tersimpan secara terpusat di satu server sehingga lebih hemat biaya.
  • Akses multi pengguna: Database memungkinkan akses multi user sehingga data dapat diakses kapan saja dan di mana saja oleh pengguna yang memiliki hak akses. 

Baca juga: 5 Rekomendasi Aplikasi Pengolah Data dan Fungsinya

Jenis Database

Database hadir dalam berbagai jenis dengan fungsi dan keunggulannya masing-masing. Jenis-jenis database ini dikategorikan berdasarkan model penyimpanan dan strukturnya. Adapun beberapa jenis database adalah sebagai berikut:

1. Data Warehouse

Data warehouse atau yang sering disebut Enterprise Data Warehouse (EDW) adalah jenis database utama dalam Business Intelligence (BI). Database ini digunakan untuk analisis dan pelaporan data. 

Data warehouse menghimpun informasi terbaru dari berbagai sumber beragam ke dalam satu lokasi terpusat untuk menghasilkan laporan analisis. Contoh data warehouse adalah Microsoft SQL server, yaitu sebuah sistem basis data buatan Microsoft yang dirancang untuk mengambil dan menyimpan data sesuai permintaan aplikasi.

2. Operational Database 

Operational database atau Database On Line Transaction Processing (OLTP) berfungsi untuk mengelola data dinamis secara langsung dan real-time. Jenis database ini memungkinkan penambahan, pengubahan, atau penghapusan data secara langsung melalui perangkat keras yang digunakan.

Contoh operational database adalah JSON (JavaScript Object Notation). JSON adalah format file teks yang digunakan untuk mengirim data. Format ini sering digunakan untuk pertukaran data antara browser dan web server. JSON berasal dari bahasa pemrograman JavaScript.

3. End User Database

End user database adalah jenis database yang dibuat dan dikelola oleh pengguna akhir menggunakan perangkat atau workstation mereka sendiri. Berkas data dibuat dengan prosedur tertentu dan dikelola secara mandiri melalui metode yang digunakan oleh pengguna. Database ini mencakup dokumen offline yang disimpan di perangkat pribadi. Contoh end user database adalah spreadsheet, pengolah kata, dan file unduhan.

Baca juga: Aplikasi Administrasi Kantor yang Wajib Dikuasai Pekerja

4. Distributed Database

Distributed database adalah jenis database yang terdiri dari beberapa situs di berbagai lokasi berbeda, namun tetap terhubung dalam jaringan komputer. Sistem ini berbeda dari sistem yang sangat terhubung pada satu data tunggal. Hal ini karena data terdistribusi di berbagai situs yang terhubung dan tidak memiliki komponen fisik tunggal.

Fungsi distributed database adalah untuk mendistribusikan data melalui workgroup perusahaan, di mana setiap grup dapat mengelola data secara mandiri. Contohnya adalah Microsoft Office Access yang memungkinkan pengguna untuk mengimpor atau menghubungkan data langsung dari database yang tersimpan.

5. Relational Database

Relational database adalah jenis database yang mengatur data berdasarkan model hubungan antar data. Banyak aplikasi menggunakan sistem ini untuk mengatur dan memelihara database melalui hubungan setiap data. Sistem ini menggunakan Structured Query Language (SQL) sebagai bahasa pemrograman untuk pemeliharaan dan query database.

Contoh relational database adalah MySQL, yaitu sebuah database open source yang populer digunakan untuk aplikasi berbasis web, seperti situs dinamis dan ecommerce. MySQL adalah komponen penting dari LAMP (Linux, Apache, MySQL, PHP), yaitu sebuah platform pengembangan web open source.

Cara Kerja Database

Database memisahkan data dari aplikasi dan menyimpannya dalam sistem penyimpanan terpusat. Ketika aplikasi membutuhkan data, ia akan mengirim permintaan ke database.

Permintaan dari aplikasi ini bisa berupa penambahan, pengubahan, atau penghapusan data. 

Setelah menerima permintaan, database akan melakukan verifikasi dan validasi data. Jika data yang diminta sesuai dengan yang tersimpan dalam database, data tersebut akan dikirimkan kembali ke aplikasi.

Komponen dalam Database

Terdapat beberapa komponen penting di dalam database yang berperan untuk memastikannya bisa berfungsi dengan optimal. Berikut adalah komponen-komponen dalam database tersebut:

  • Data: Data merupakan berkas yang berisi informasi dalam berbagai format, seperti teks, gambar, atau log. Penyimpanan data dilakukan menggunakan struktur tertentu yang mudah dioperasikan, terdiri dari field (unit informasi rinci), record (kumpulan field membentuk informasi unik), table (kumpulan record), dan database (kumpulan tabel dan file).
  • Hardware: Hardware digunakan untuk menyimpan dan mengelola data, baik secara offline maupun online melalui website dan server hosting. Komponen hardware meliputi disk, komputer, dan memori.
  • Sistem operasi: Pemilihan sistem operasi yang mendukung database perlu diperhatikan, seperti Windows atau Linux.
  • Database Management System (DBMS): DBMS adalah aplikasi yang memfasilitasi pengelolaan database dengan menyediakan fitur untuk input dan update data. Ada banyak opsi aplikasi yang dapat dipilih, seperti MySQL untuk pengelolaan database di website.
  • Database access language: database access language digunakan untuk menulis perintah, seperti mengakses, menambah, memperbarui, dan menghapus data dalam database.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai database yang bisa Anda pelajari. Dengan memahami database, Anda dapat mengelola informasi dengan lebih efektif dan efisien sehingga membuka peluang baru untuk pengembangan bisnis.

Namun, mengelola database secara optimal membutuhkan peralatan elektronik yang mumpuni. Di sinilah Asani hadir untuk membantu Anda. Asani menawarkan jasa sewa peralatan elektronik, mulai dari komputer, laptop, peralatan rapat, dan lain sebagainya yang dapat Anda cek selengkapnya di katalog sewa Asani.

Selain itu, Asani menyediakan solusi untuk pengelolaan aset perusahaan melalui aplikasi MyAsani. MyAsani membantu Anda mengelola penggunaan aset perusahaan dengan lebih mudah dan efisien. Jangan lewatkan juga kesempatan untuk berkonsultasi secara gratis jika memiliki masalah pengadaan perangkat IT di perusahaan Anda

Tunggu apalagi? Hubungi Asani melalui WhatsApp atau email ke cs@asani.co.id dan ajukan penawaran sekarang!

Baca juga: Sistem ERP: Pengertian, Cara Kerja, Manfaat, Hingga Contohnya

Share

Post comment

Product Enquiry