perusahaan startup adalah
3970

Perusahaan startup adalah sebuah badan usaha rintisan yang belum lama dibentuk. Pada dasarnya, startup baru mulai berjalan sehingga masih dalam tahap pencarian dana dan pengembangan usaha.

Jadi, pemilik perusahaan startup harus merencanakan bagaimana kegiatan operasional perusahaan akan berjalan ke depannya, mulai dari memperkirakan biaya yang diperlukan hingga brainstorming sejumlah strategi marketing.

Adapun, sebelum memulai bisnis, Anda perlu mengetahui apa itu perusahaan startup. Untuk mengetahui informasi selengkapnya mengenai perusahaan startup di Indonesia, Anda harus baca artikel ini hingga akhir!

Apa itu Perusahaan Startup?

Startup adalah sebuah istilah bahasa Inggris yang muncul pertama kali di Amerika Serikat. Secara harfiah, arti perusahaan startup adalah badan usaha rintisan.

Berdasarkan hal tersebut, pengertian perusahaan startup adalah sebuah bisnis rintisan yang baru mulai berjalan.

Adapun startup akan berfokus pada pencarian dana dan bagaimana cara mengembangkan target pasarnya terlebih dahulu.

Namun, sejak akhir tahun 1990-an, startup sering dikaitkan dengan perusahaan yang mengandalkan teknologi terbaru, mulai dari internet hingga pembuatan aplikasi.

Dengan demikian, pengertian perusahaan startup berkembang menjadi suatu bisnis baru yang memanfaatkan inovasi teknologi dalam menjalankan operasionalnya.

Sejarah Perkembangan Perusahaan Startup

Adapun istilah perusahaan startup mulai digunakan pada tahun 1998 di Amerika Serikat.

Pada saat itu, penggunaan internet mulai marak di tengah masyarakat dan diyakini akan menjanjikan untuk masa depan.

Jadi, perusahaan berbasis teknologi mulai bermunculan. Bahkan, kebanyakan perusahaan menggunakan nama berawalan E atau berakhiran dot-com untuk menekankan penggunaan teknologi.

Agar tetap eksis serta dikenal oleh masyarakat, berbagai perusahaan melakukan berbagai strategi untuk menarik audiens, mulai dari memasang iklan, memberikan promo, hingga menawarkan layanan gratis.

Namun, strategi-strategi tersebut malah membuat banyak perusahaan bangkrut. Jadi, banyak perusahaan yang harus mengubah strategi marketing-nya.

Sampai saat ini, perusahaan startup terus bermunculan dan berkembang hingga ke negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, perusahaan startup adalah salah satu bisnis yang berkembang pesat seiring meningkatnya penggunaan teknologi.

Pada masa maraknya penggunaan teknologi ini, tidak mengherankan bahwa perusahaan startup diprediksi akan makin menyumbang pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Baca juga: Aset Perusahaan: Pengertian, Sifat, Jenis & Tips Manajemennya

Ciri-Ciri Perusahaan Startup

Di atas, sudah dijelaskan pengertian perusahaan startup hingga sejarahnya. Berdasarkan perkembangannya, perusahaan startup juga memiliki ciri-ciri tertentu.

  1. Selengkapnya, ciri-ciri perusahaan startup adalah sebagai berikut.
  2. Perusahaan berusia kurang dari 3 tahun.
  3. Jumlah karyawan cenderung sedikit, yaitu kurang dari 20 orang.
  4. Banyak karyawan yang multitasking.
  5. Test market relatif kecil.
  6. Operasional bisnis mengandalkan inovasi teknologi.
  7. Inovatif dan disruptif dalam mendukung perkembangan dan penemuan pasar baru.
  8. Karena mengandalkan teknologi, budaya kerja menjadi unik dan fleksibel.
  9. Mengandalkan investor untuk mengembangkan bisnisnya.
  10. Pendapatan jangka panjang tidak pasti.

Perbedaan Perusahaan Konvensional dan Startup

Perlu diketahui, operasional perusahaan startup cukup berbeda dengan bisnis konvensional.

Adapun perbedaan perusahaan konvensional dan startup adalah sebagai berikut.

  1. Di perusahaan konvensional, investor bisa mempunyai peran dalam manajemen. Sementara itu, manajemen perusahaan startup sepenuhnya dikelola founder.
  2. Perusahaan konvensional didanai dari satu sumber. Berbeda dengan itu, pendanaan pengembangan perusahaan startup biasanya didapat melalui investor.
  3. Umumnya, perusahaan konvensional berfokus pada pendapatan keuntungan, sedangkan startup bertujuan mengembangkan bisnis.
  4. Perusahaan konvensional tidak langsung mendapat untung tapi lebih stabil. Sementara, perusahaan startup lebih cepat mendapat profit tapi kelangsungannya tidak terjamin.

Perbedaan Usaha Kecil dan Perusahaan Startup

Selain itu, perusahaan startup juga berbeda dengan usaha kecil. Adapun perbedaan keduanya lebih signifikan.

Selengkapnya, perbedaan usaha kecil dan perusahaan startup adalah sebagai berikut.

  1. Perusahaan startup lebih mengandalkan inovasi produk daripada usaha kecil.
  2. Target pasar untuk perusahaan startup lebih besar daripada usaha kecil.
  3. Usaha kecil berfokus pada pendapatan keuntungan sehingga tidak mengandalkan perkembangan lagi jika sudah cuan. Sementara itu, startup berfokus pada pengembangan bisnisnya.
  4. Patokan keuntungan usaha kecil adalah pendapatan sehari-hari, sedangkan startup akan cuan seiring berkembangnya bisnis.
  5. Pembentukan usaha kecil mengandalkan keuangan pribadi dan kerabat. Sementara, pembentukan startup bisa mengandalkan dana pribadi, investor, hingga crowdfunding.

Kelebihan Perusahaan Startup

Jika membentuk perusahaan startup, terdapat beberapa kelebihan yang dapat Anda rasakan.

Adapun kelebihan perusahaan startup adalah sebagai berikut.

  1. Berkesempatan tinggi mempelajari berbagai hal baru karena cenderung multitasking.
  2. Membangun rasa tanggung jawab bersama karena setiap pekerjaan saling berhubungan satu sama lain.
  3. Tempat dan waktu kerja bisa lebih fleksibel.
  4. Terus mendorong semua anggota untuk berpikir kreatif dan berinovasi.

Baca juga: Tips Memilih Vendor Perusahaan yang Tepat

Kekurangan Perusahaan Startup

Namun, perusahaan startup juga memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan. Secara umum, kekurangan perusahaan startup adalah sebagai berikut.

  1. Risiko gagal cukup tinggi.
  2. Stres kerja tinggi.
  3. Sangat mengandalkan investor di tahap awal.
  4. Ruang lingkup kerja cenderung kompetitif sehingga terkadang tidak sehat.

Sumber Pendanaan Perusahaan Startup

Seperti dijelaskan di atas, pendanaan perusahaan startup tidak hanya didapat dari satu sumber, melainkan melalui berbagai investor. Adapun terdapat berbagai pilihan jenis investor atau sumber pendanaannya.

Pada umumnya, sumber pendanaan perusahaan startup adalah sebagai berikut.

  1. Keluarga atau teman.
  2. Inkubator, yaitu program yang dirancang untuk mendanai dan membantu perusahaan-perusahaan kecil seperti startup.
  3. Venture capital, yaitu sebuah modal berbentuk uang yang diberi kepada startup potensial. Umumnya, venture capital akan memberikan modal yang cukup besar kepada startup.

Cara Kerja Perusahaan Startup

Pada dasarnya, perusahaan startup adalah bisnis yang bertujuan menghasilkan inovasi dengan cepat.

Awalnya, pembentukan startup dimulai dengan pembuatan kerangka produk minimal yang akan diuji dan dikembangkan sebelum siap dipasarkan.

Adapun, dalam sebuah tim, karyawan akan berkolaborasi untuk menghasilkan produk-produk inovasi terbaru.

Sementara itu, untuk mengumpulkan dana, perusahaan startup akan melalui beberapa tahap awal investasi, mulai dari bootstrap, angel investor, pendanaan Seri A, B, C, dan D, venture capital, hingga Initial Public Offering (IPO).

Kemudian, salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan di perusahaan startup adalah dengan hak paten.

Sebab, dengan hak paten, perusahaan berpotensi menghasilkan keuntungan besar. Selain itu, hak paten membuat startup menjadi legal sehingga perusahaan bisa memperluas jaringan distribusi produknya.

Lalu, cara mendapat keuntungan lainnya adalah dengan memperkuat kolaborasi antarperusahaan startup. Jadi, perusahaan dapat memanfaatkan kemampuan bidang masing-masing untuk mendapat keuntungan baru.

Untuk mendapat keuntungan, startup juga bisa mengandalkan iklan. Dengan mengiklankan produk, startup akan mendapatkan pengakuan publik yang lebih luas.

Baca juga: Inilah Cara Meningkatkan Keuntungan Perusahaan!

Bidang Perusahaan Startup di Indonesia

Di Indonesia, terdapat banyak perusahaan startup. Adapun startupstartup ini berjalan di bidang yang bervariasi.

Berikut ini adalah beberapa bidang perusahaan startup yang ada di Indonesia.

    1. E-commerce.
    2. Akomodasi.
    3. Travel
    4. Kesehatan.
    5. Pendidikan.
    6. Gaming.
    7. Properti.
    8. Pertanian.
    9. Kelautan.
    10. Ekonomi

Contoh Perusahaan Startup di Indonesia

Seperti dijelaskan di atas, Indonesia memiliki berbagai variasi jenis perusahaan startup. Adapun ini beberapa contoh perusahaan startup yang ada di Indonesia.

  1. Tokopedia.
  2. Gojek.
  3. Ruangguru.
  4. HaloDoc.
  5. Traveloka.
  6. OVO.
  7. Mamikos.
  8. eFishery.
  9. Bibit.
  10. TaniHub.

Kelola Aset Perusahaan Startup dengan MyAsani!

Demikian penjelasan lengkap mengenai apa itu perusahaan startup. Adapun perusahaan startup adalah bisnis yang baru mulai beroperasional sehingga masih dalam tahap pengembangan.

Jika berencana memulai startup, Anda kemungkinan perlu mempersiapkan dan mengelola aset perusahaan.

Untuk mempermudah pengelolaan aset perusahaan startup, Anda dapat mengandalkan MyAsani!

MyAsani merupakan sistem informasi manajemen aset perusahaan yang dapat membantu proses pengelolaannya sekaligus memberikan resolusi masalah dengan mudah dan tanpa batas.

Dengan MyAsani, Anda dapat mengelola perusahaan, data pengguna, dan asetnya. Kemudian, Anda juga bisa melacak kondisi perangkat hingga kontrak, melaporkan kerusakan pada unit, serta memantau progres perbaikan aset.

Eits, jangan khawatir, MyAsani juga memiliki sistem helpdesk support yang cepat dalam merespon pertanyaan dan masalah pengguna. Jadi, semua kesulitan Anda akan teratasi dengan cepat.

Adapun Anda dapat merasakan semua keuntungan tersebut tanpa dipungut biaya, alias gratis!

So, tunggu apalagi? Yuk, segera gunakan MyAsani untuk mengelola aset perusahaan startup Anda!

Baca juga: Sistem Manajemen K3 – Tujuan dan Manfaatnya di Perusahaan

Post comment

Product Enquiry