Value chain adalah bagian penting dalam rangkaian operasional bisnis. Pasalnya, strategi value chain yang baik akan memberikan nilai tambah dalam setiap proses kerja, mulai dari pengadaan hingga distribusi produk.
Dalam berbisnis, value chain adalah proses penting yang dijalankan bersama dengan berbagai aktivitas supply chain management. Walaupun sering dianggap mirip, value chain dan supply chain memiliki tujuan dan strategi yang berbeda. Yuk, simak penjelasan mengenai apa itu value chain dalam ulasan berikut!
Apa itu Value Chain?
Value chain adalah upaya memberikan nilai tambah pada setiap proses dalam bisnis, mulai dari pengadaan hingga distribusi. Jika dilakukan dengan baik, value chain adalah strategi yang juga mampu membantu perusahaan menyesuaikan kebutuhan dan keinginan masyarakat serta dapat bersaing dengan kompetitor.
Lebih lanjut, value chain adalah suatu cara agar perusahaan mampu menghasilkan margin nilai keuntungan tambahan. Untuk mendapatkan keuntungan ini, Anda harus terus melakukan riset pasar dan mengelola bisnis secara maksimal.
Perbedaan Value Chain dan Supply Chain
Terkadang, orang-orang tidak bisa membedakan value chain dan supply chain. Pertama, value chain menganalisis pengelolaan bisnis secara lebih menyeluruh. Sementara itu, supply chain lebih spesifik menganalisis pengelolaan operasional bisnis.
Kemudian, supply chain berfokus pada kemampuan perusahaan dalam membuat hingga mendistribusikan produk. Sementara itu, strategi value chain adalah menganalisa nilai yang dapat ditambahkan melalui setiap proses produksi hingga distribusi tersebut.
Dari sini, Anda bisa melihat bahwa ada perbedaan antara keduanya. Namun, pada dasarnya, kedua strategi ini ditujukan untuk membantu meningkatkan keuntungan perusahaan melalui pemantauan proses produksi sampai distribusi.
Fungsi Value Chain
Di atas, telah disampaikan bahwa fungsi value chain adalah untuk membantu memberikan nilai tambah pada produk perusahaan melalui proses produksi hingga distribusi. Lebih lanjut, fungsi value chain adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan keuntungan perusahaan.
- Menyediakan produk terbaik untuk pelanggan.
- Meningkatkan kepuasan pelanggan.
- Membuat perusahaan mampu mendapatkan pelanggan baru.
- Semaksimal mungkin menurunkan biaya produksi.
- Mempermudah dalam mengembangkan produk.
- Membantu mendesain produk agar lebih menjual di pasaran.
- Meningkatkan jumlah produksi.
Baca juga: Sistem Manufaktur: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya
Jenis Value Chain
Penerapan value chain terbagi menjadi dua jenis aktivitas, yaitu primary dan support activities. Berikut ini adalah penjelasan jenis-jenis sekaligus contoh value chain yang biasa dilakukan.
1. Primary Activities
Primary activities atau kegiatan utama dalam value chain adalah semua aktivitas penting dalam berbisnis yang dapat mewujudkan tujuan utamanya, yaitu memberikan nilai tambah pada produk. Adapun beberapa kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
- Inbound logistics: Aktivitas terkait penyimpanan, penerimaan, serta distribusi produk.
- Operation: Kegiatan mengubah bahan baku menjadi suatu produk.
- Outbound Logistic: Distribusi produk atau jasa ke pelanggan.
- Marketing and Sales: Aktivitas pemasaran dan penjualan.
- Service: Kegiatan pemberian layanan untuk meningkatkan pemeliharaan produk, seperti perbaikan, perawatan, serta pelatihan.
2. Support Activities
Kemudian, ada support activities atau kegiatan pendukung dalam value chain. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sebagai penunjang aktivitas utama value chain. Tanpa kegiatan ini, primary activities menjadi kurang maksimal atau bahkan tidak dapat dilaksanakan. Berikut adalah contoh kegiatan value chain ini:
- Infrastruktur Perusahaan: Kegiatan terkait biaya dan aset dalam manajemen umum, keuangan dan akuntansi, hingga keamanan serta keselamatan sistem informasi.
- Manajemen Sumber Daya Manusia: Pelatihan, pengembangan, dan kompensasi tiap karyawan.
- Pengembangan Teknologi: Kegiatan terkait produk, sistem telekomunikasi, perbaikan proses, pengembangan perangkat lunak, perancangan alat, kapabilitas basis data baru, hingga pembangunan dukungan sistem yang menggunakan komputer.
- Pengadaan atau Procurement: Aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan sumber daya tertentu.
Strategi Value Chain
Pada dasarnya, cara membuat value chain adalah dengan melakukan riset terhadap hambatan perusahaan hingga kebutuhan masyarakat. Dengan begitu, perusahaan bisa mengetahui apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan keuntungan. Lebih lanjut, secara garis besar, empat strategi value chain adalah sebagai berikut.
1. Keunggulan Bersaing
Strategi value chain yang pertama adalah keunggulan bersaing. Maksudnya, perusahaan berusaha memperoleh keuntungan ekonomis lebih baik daripada kompetitor pada industri yang sama. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan serta mengembangkan kompetensi yang dimiliki guna bersaing dengan para kompetitornya.
Keberhasilan strategi ini dapat dilihat dari daya saing strategis serta tingkat profitabilitas perusahaan. Jika memiliki keunggulan dibandingkan kompetitornya, perusahaan berarti dapat memahami perubahan pasar serta memilih strategi pemasaran terbaik.
Baca juga: Perbedaan Procurement dan Purchasing di Perusahaan
2. Keunggulan Biaya
Strategi keunggulan biaya juga termasuk bagian dari value chain. Pasalnya, harga jual, produksi, dan lainnya menjadi pertimbangan ketika akan menjual produknya. Perusahaan tentu ingin harga yang memberikan keuntungan lebih, sedangkan konsumen menginginkan biaya murah. Jika bisa memberikan biaya yang murah serta menguntungkan bisnis, perusahaan tentunya akan mendapatkan keunggulan di pasar.
3. Diferensiasi
Pada masa kini, perusahaan yang tidak melakukan inovasi terhadap produknya dianggap tidak menarik di mata calon pelanggan. Perbedaan atau diferensiasi ini juga menjadi strategi value chain yang penting. Tentunya, inovasi ini menjadi salah satu strategi yang memberikan nilai tambah untuk pembeli.
Untuk menerapkan strategi ini, perusahaan dapat menganalisa atribut produk, proses pengirimannya, hingga rencana pemasaran guna mencari celah inovasi yang dapat dibuat.
Contoh Value Chain
Strategi value chain adalah langkah-langkah yang mengandalkan beragam aktivitas produksi untuk meningkatkan nilai pada produknya. Tepatnya, semua kegiatan terkait upaya meningkatkan keuntungan bisnis serta sebisa mungkin menurunkan biaya produksi adalah contoh value chain yang tepat. Adapun contoh value chain yang dapat dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut:
- Memilih supplier yang menawarkan bahan baku berkualitas dengan harga lebih murah.
- Riset pengembangan produk yang mampu menjawab kebutuhan para pelanggan.
- Menetapkan harga jual produk yang lebih murah.
- Menyusun pengiriman barang yang terjangkau dan cepat.
- Mengeluarkan biaya lebih sedikit untuk melakukan pemasaran produk.
- Menyediakan kesempatan karyawan untuk mengikuti training atau pelatihan pengembangan kemampuan.
- Memastikan komunikasi antara divisi berjalan dengan baik.
Demikian penjelasan mengenai apa itu value chain. Seperti dipaparkan di atas, value chain adalah proses menambahkan nilai dalam tahap pengadaan sampai distribusi barang. Jika dijalankan dengan baik, hal ini tentunya dapat membantu melancarkan bisnis dan meningkatkan pendapatan perusahaan.
Selain itu, untuk memastikan proses produksi berjalan secara optimal, perusahan perlu mempersiapkan peralatan kantor yang memadai guna mendukung segala kegiatannya. Salah satunya, kantor bisa menyiapkan perangkat IT untuk memperlancar kinerja karyawan dengan mengandalkan Asani.
Asani merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa sewa perangkat IT, mulai dari laptop hingga komputer. Dengan menyewa perangkat di Asani, perusahaan bisa mengadakan produk-produk IT berkualitas sesuai kebutuhan, seperti lama pemakaian dan jumlahnya. Lebih lanjut, Anda dapat cek katalog sewa Asani dan minta penawaran via WhatsApp atau dengan mengirim email ke cs@asani.co.id.
Tidak hanya itu, Asani juga memiliki aplikasi MyAsani yang dapat membantu Anda dalam mengelola data pengguna dan aset perusahaan. Dengan demikian, seluruh kegiatan perusahaan berjalan dengan lebih baik dan mudah.
MyAsani juga dilengkapi kemudahan layanan berupa sistem helpdesk support yang akan membantu menyelesaikan berbagai masalah IT di perusahaan melalui konsultasi secara gratis. Oleh karena itu, jangan lewatkan semua penawaran ini. Yuk, sewa perangkat IT di Asani dan manfaatkan MyAsani untuk membantu melancarkan operasional perusahaan!
Baca juga: Quality Management System: Prinsip, Manfaat, dan Pendekatan