sistem manufaktur
5030

Sistem manufaktur merupakan rangkaian proses dan sumber daya yang digunakan untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi.

Tahapannya meliputi desain produk, perencanaan produksi, pengolahan bahan baku, perakitan, hingga distribusi ke konsumen.  Tujuan kegiatan ini adalah menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan biaya dan waktu yang efisien.

Dalam industri modern, selain melakukan scale up bisnis, sistem manufaktur juga sangat penting bagi kesuksesan sebuah perusahaan.

Dengan sistem yang baik, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan produktivitas, dan memenuhi permintaan pasar yang kompetitif.

Yuk, baca lebih lanjut mengenai sistem manufaktur dan manfaatnya bagi bisnis dalam artikel ini.

Apa itu Sistem Manufaktur

Sistem manufaktur adalah metode yang digunakan perusahaan dalam mengolah bahan mentah menjadi produk jadi melalui serangkaian proses produksi terencana dan terstruktur.

Proses ini mencakup perencanaan produksi, pengadaan bahan baku, quality control, perakitan, hingga distribusi ke pasar.

Dalam sistem manufaktur, perusahaan merencanakan dan mengelola proses produksi secara cermat mulai dari pemilihan teknologi, perencanaan kapasitas, sistem ERP manufaktur hingga integrasi antar departemen terkait. 

Tujuannya adalah untuk mengalokasikan sumber daya dan fasilitas produksi dengan efisien sehingga produktivitas meningkat, biaya produksi menurun, dan daya saing produk meningkat. Dengan menerapkan sistem manufaktur yang efektif, perusahaan dapat mengoptimalkan operasional bisnisnya.

Fungsi Sistem Manufaktur

Sistem manufaktur memiliki sejumlah fungsi penting dalam menunjang kelancaran operasional produksi di perusahaan.

Fungsi tersebut termasuk pengendalian kualitas, pengorganisasian dan koordinasi, serta perencanaan dan pengendalian produksi. Berikut penjelasan dari masing-masing fungsinya.

1. Mengendalikan Kualitas Produk

Pengendalian kualitas adalah salah satu fungsi dalam sistem manufaktur yang berperan untuk menjaga standar kualitas produk dari awal hingga akhir proses produksi.

Fungsi ini melibatkan pemeriksaan kualitas produk secara sistematis, identifikasi cacat, hingga pengujian akhir produk. Tujuannya fungsi ini adalah untuk memastikan produk yang disampaikan kepada pelanggan telah memenuhi standar kualitas perusahaan.

Baca juga: Sistem ERP: Pengertian, Cara Kerja, Manfaat, Hingga Contohnya

2. Mengorganisasikan Berbagai Aspek Produksi

Sistem manufaktur juga berfungsi mengorganisir dan mengkoordinasikan berbagai aspek produksi dalam perusahaan.

Aspek tersebut mencakup pengaturan fasilitas, penugasan kerja, hingga pengelolaan persediaan. Tujuannya adalah memastikan semua departemen dapat bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan produksi.

3. Merencanakan dan Mengendalikan Produksi

Fungsi lainnya dari sistem manufaktur adalah perencanaan dan pengendalian produksi secara menyeluruh. Hal ini mencakup penyusunan jadwal, menetapkan prioritas, dan pengawasan jalannya proses produksi.

Fungsi ini bertugas untuk memastikan bahwa produksi dapat berjalan sesuai rencana yang ditetapkan dan mengurangi waktu tunggu serta gangguan pada produksi.

Manfaat Sistem Manufaktur

Penerapan sistem manufaktur yang efektif memiliki sejumlah manfaat, beberapa diantaranya adalah mampu menekan biaya produksi, meningkatkan kualitas produk, hingga peningkatan efisiensi produksi. Berikut penjelasannya.

1. Menekan Biaya Produksi

Sistem manufaktur yang efektif dapat menekan biaya produksi dengan mengurangi pemborosan bahan baku dan waktu produksi. Misalnya saja, dengan menggunakan metode lean manufacturing, perusahaan dapat menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah.

Dengan demikian, sistem manufaktur bisa membantu dalam efisiensi produksi untuk memperoleh keunggulan kompetitif.

2. Meningkatkan Kualitas Produksi

Sistem manufaktur memastikan kualitas produk dengan cara melakukan pengawasan yang ketat pada setiap tahapan produksi.

Dengan metode seperti Six Sigma dan Total Quality Management (TQM), perusahaan dapat mengurangi jumlah produk gagal, meningkatkan kepatuhan terhadap standar, dan meningkatkan keandalan produk secara keseluruhan.

3. Meningkatkan Efisiensi Produksi

Sistem manufaktur yang efektif dapat mengoptimalkan perusahaan dalam mengelola sumber daya produksinya dengan lebih baik.

Dengan perencanaan dan pengendalian yang baik, pemborosan serta waktu produksi yang lama dapat diminimalkan. Akibatnya, produksi jadi lebih efisien, perusahaan menjadi lebih responsif terhadap permintaan pasar, dan dapat menjaga daya saingnya.

Baca juga: Kanban Adalah: Pengertian, Fungsi, Keuntungan, dan Contoh

Jenis Sistem Manufaktur 

Sistem manufaktur dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu berdasarkan tipe produksi dan berdasarkan tipe proses. Adapun penjelasan dari masing-masing jenis adalah sebagai berikut:

Jenis Sistem Manufaktur Menurut Tipe Produksi

Sistem manufaktur dapat dibedakan menurut tipe atau strategi produksi yang dijalankan guna memenuhi permintaan konsumen.

Beberapa contoh jenis sistem manufaktur berdasarkan tipe produksinya yaitu Make to Stock (MTS), Assemble to Order (ATO), Make to Order (MTO), dan Engineer to Order (ETO). Berikut penjelasannya.

1. Make to Stock (MTS)

Make to Stock (MTS) adalah sistem di mana produk dibuat terlebih dahulu berdasarkan prediksi permintaan pasar.

Produk jadi akan disimpan sebagai stok yang siap dikirim segera setelah ada pesanan. MTS umumnya cocok untuk produk dengan permintaan yang stabil dan dapat diprediksi. 

Keuntungan utamanya pengiriman produk menjadi lebih cepat dan responsif karena memiliki stok yang tersedia. Namun, MTS memerlukan manajemen persediaan yang baik agar tidak mengalami kelebihan atau kekurangan stok.

2. Assemble to Order (ATO)

Assemble to Order (ATO) adalah sistem manufaktur di mana komponen diproduksi terlebih dahulu dan kemudian dirakit sesuai pesanan pelanggan.

ATO menggabungkan efisiensi dan fleksibilitas dalam pengelolaan persediaan komponen serta memenuhi preferensi konsumen yang beragam.

Namun, sistem memerlukan manajemen persediaan yang baik untuk memastikan ketersediaan komponen saat diperlukan.

3. Make to Order (MTO)

Make to Order (MTO) adalah sistem di mana produk dibuat setelah ada pesanan dari pelanggan sesuai dengan spesifikasi yang diminta.

MTO memungkinkan konsumen mendapatkan produk kustom dengan ukuran, warna, dan fitur tertentu. Namun, sistem MTO berisiko mengalami waktu tunggu yang lebih lama dan biaya produksi yang tinggi karena harus diproduksi secara khusus untuk setiap pesanannya.

4. Engineering to Order (ETO)

Engineering to Order (ETO) adalah sistem di mana produk dibuat secara khusus berdasarkan spesifikasi unik dari setiap pelanggan.

Sistem ini sering digunakan untuk produk kompleks seperti mesin industri yang memerlukan desain khusus. ETO membutuhkan kolaborasi erat dengan pelanggan, keahlian teknis tinggi, dan proses perancangan yang kompleks.

Baca juga: Ini 4 Cara Menghitung Penyusutan Aset dan Rumusnya, Catat!

Jenis Sistem Manufaktur Menurut Tipe Proses

Selain berdasarkan strategi memenuhi permintaan, sistem manufaktur juga dikelompokkan berdasarkan karakteristik alur proses produksinya. Berikut beberapa contoh jenis sistem manufaktur menurut tipe prosesnya.

1. Fixed Site

Klasifikasi sistem manufaktur fixed site adalah cara produksi di mana produk dibuat melalui alur kerja yang terstruktur di lokasi yang tetap.

Prosesnya bergerak dari satu stasiun kerja ke stasiun lainnya secara berurutan. Sistem ini cocok untuk perakitan produk dengan skala besar dan kompleks. 

Keunggulannya sistem ini adalah alur produksi yang efisien serta pemanfaatan fasilitas yang optimal. Namun, sistem ini kurang fleksibel dalam menyesuaikan output terhadap perubahan permintaan.

2. Job Shop 

Sistem manufaktur job shop sering digunakan untuk memproduksi pesanan khusus dengan spesifikasi yang bervariasi. Sistem ini cocok untuk produk kustom seperti percetakan dan permesinan presisi.

Meskipun sangat fleksibel, sistem ini sulit untuk penjadwalan produksi dan optimalisasi sumber daya karena variasi yang tinggi.

3. Flow Shop

Sistem manufaktur flow shop adalah sistem produksi berurutan dari satu stasiun kerja ke stasiun berikutnya. Setiap stasiun memiliki operasi tetap dan urutan yang telah ditentukan sebelumnya. 

Sistem ini cocok untuk produksi linier seperti produksi makanan dan minuman dalam jumlah besar. Meski efisien dalam kecepatan dan pemanfaatan sumber daya, sistem ini kurang fleksibel untuk permintaan khusus.

Itulah pembahasan mengenai sistem manufaktur beserta fungsi dan berbagai manfaatnya.

Dengan menerapkan sistem manufaktur yang efektif dan efisien, perusahaan dapat mengoptimalkan seluruh proses produksi sehingga mampu memenuhi permintaan pasar yang dinamis.

Dalam mendukung aktivitas manufaktur, diperlukan berbagai fasilitas dan peralatan kantor yang mumpuni, seperti komputer dan laptop.

Salah satu pilihan terbaik untuk menyewa perangkat elektronik berkualitas adalah Asani. Mulai dari komputer, laptop, hingga peralatan lainnya, Asani menyediakannya lengkap untuk mendukung operasional bisnis Anda.

Anda bisa cek selengkapnya di katalog sewa Asani atau minta penawaran melalui WhatsApp maupun email ke cs@asani.co.id.

Tak hanya menyewakan perangkat, Asani juga memberikan kemudahan dalam mengelola aset perusahaan lewat aplikasi MyAsani. Melalui aplikasi ini, Anda dapat melakukan pendataan aset hingga konsultasi IT gratis!

Tunggu apa lagi? Ayo daftar MyAsani dan optimalkan sistem manufaktur bisnis Anda sekarang! 

Baca juga: Procurement Staff: Skill, Tanggung Jawab dan Tugasnya

Share

Post comment

Product Enquiry