business continuity management
BisnisDiposting: 12 January 2025 | Diperbarui: 12 January 2025
1630

Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dan penuh ketidakpastian, kemampuan untuk bertahan dan pulih dari berbagai gangguan menjadi semakin krusial. Business Continuity Management (BCM) hadir sebagai solusi strategis untuk memastikan kelangsungan operasional bisnis, bahkan di tengah terjadinya bencana alam, serangan cyber, atau krisis lainnya.

Dengan pendekatan yang terstruktur, BCM membantu perusahaan melakukan mitigasi risiko, merancang rencana pemulihan, dan menjaga stabilitas bisnis. Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang apa itu Business Continuity Management beserta elemen-elemen kuncinya. Simak informasi berikut ini!

Apa Itu Business Continuity Management?

Business Continuity Management (BCM) adalah proses manajemen yang berfokus pada pengawasan dan penerapan strategi untuk mengatasi risiko gangguan yang tak terduga, seperti bencana alam, gangguan teknologi, atau krisis operasional.

Proses ini mencakup berbagai langkah penting, mulai dari respons darurat, manajemen risiko, hingga perencanaan yang terstruktur. 

Dengan mengintegrasikan BCM ke dalam strategi inti, perusahaan bisa meningkatkan kemampuan untuk menghadapi gangguan dan ancaman, serta memperkuat kepercayaan dari para pemangku kepentingan, pelanggan, dan karyawan.

Kesiapan semacam ini bahkan bisa menjadi keunggulan kompetitif, memberikan perusahaan kelebihan dibandingkan pesaing yang belum memiliki persiapan matang.

Business Continuity Management tidak hanya bertujuan mempersiapkan bisnis menghadapi krisis, tetapi juga membangun dasar yang kokoh untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan di tengah situasi yang tidak pasti. 

Di era bisnis modern yang penuh tantangan, berinvestasi dalam BCM adalah keputusan strategis yang menjamin keberlanjutan, ketahanan, serta kesuksesan bisnis dalam jangka panjang.

Baca juga: Apa itu GMP? Kenali Manfaat, Jenis, dan Indikatornya

Elemen-Elemen Business Continuity Management

Untuk memastikan bisnis dapat bertahan menghadapi berbagai gangguan, BCM mengandalkan beberapa elemen penting yang bekerja secara terintegrasi. Berikut ini adalah beberapa elemen utama yang menjadi pilar dalam Business Continuity Management:

1. Bisnis Continuity Plan (BCP)

Bisnis Continuity Plan adalah bagian penting dari BCM yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan operasional bisnis saat terjadi gangguan hingga kembali normal. Rencana ini mencakup strategi dan langkah yang lebih luas dibandingkan rencana pemulihan bencana.

BCP berisi panduan untuk menangani berbagai aspek bisnis yang mungkin terdampak, seperti keuangan, sumber daya manusia, produksi, inventaris, distribusi, pemasok, dan mitra bisnis. 

Selain itu, rencana ini harus mencantumkan tugas dan tanggung jawab setiap pihak terkait dan disetujui oleh manajemen utama.

2. Emergence Response

Ini sering dianggap sebagai salah satu elemen krusial dalam BCM yang membutuhkan banyak sumber daya dan perhatian dari manajemen. Penanganannya memerlukan intervensi cepat untuk mengerahkan tenaga kerja dan berbagai sumber daya guna mengendalikan insiden dengan segera. 

Situasi darurat tersebut dapat mencakup bencana alam, pandemi, atau kecelakaan besar. Adapun respons yang diberikan biasanya berfokus pada perlindungan dan keselamatan nyawa, aset perusahaan, kesehatan, serta lingkungan.

3. Manajemen Krisis

Manajemen krisis adalah proses untuk mengelola respons terhadap krisis atau peristiwa besar yang memengaruhi operasional bisnis Anda. Tujuannya adalah untuk menstabilkan dan mengendalikan situasi secara efektif serta memulihkan operasi dalam waktu secepat mungkin. 

Krisis ini dapat disebabkan oleh perubahan yang akan datang terkait dengan situasi sosial, politik, ekonomi, lingkungan, atau keamanan suatu negara, yang sering kali menimbulkan ketidakpastian dan ancaman terhadap tujuan perusahaan.

4. Pemulihan Bencana

Salah satu komponen utama dalam Business Continuity Management adalah pemulihan bencana. Ini melibatkan tim pemulihan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan saat terjadi gangguan, seperti kerusakan pada server jaringan atau serangan cyber

Misalnya, jika terjadi masalah dengan sistem IT, rencana pemulihan bencana akan meliputi cara untuk menggunakan sistem cadangan agar bisnis tetap bisa berjalan sampai sistem yang rusak diperbaiki.

Penting juga untuk mengevaluasi waktu pemulihan setelah insiden agar bisa memperbaiki rencana dan memastikan pemulihan berjalan lebih baik di masa depan.

Baca juga: Mengenal Talent Management untuk Pengembangan SDM Unggul

5. Analisis Dampak Bisnis

Analisis ini dilakukan untuk membantu perusahaan Anda mengidentifikasi potensi ancaman dan risiko yang mungkin dihadapi, serta menganalisis dampak gangguan jika hal tersebut terjadi. Proses ini sangat penting dalam BCM karena mendukung kelangsungan bisnis. 

Dalam analisis ini, semua aktivitas penting dalam bisnis Anda diperiksa, termasuk waktu dan cara pemulihan yang diperlukan untuk mengurangi dampak gangguan.

6. Manajemen Risiko

Komponen penting lainnya dalam Business Continuity Management adalah manajemen risiko, berfungsi untuk mengidentifikasi berbagai risiko yang mungkin dihadapi perusahaan.

Risiko ini bisa terkait dengan sumber daya, properti, peralatan atau fasilitas, aset keuangan, operasi, kepatuhan regulasi, dan keamanan informasi. 

Setiap risiko perlu dievaluasi, diukur, dan diprioritaskan berdasarkan kemungkinan terjadinya dan dampaknya, untuk kemudian ditangani sesuai dengan tingkat risiko yang dapat diterima oleh perusahaan.

7. Manajemen Ketahanan dan Reputasi

Ketahanan bisnis melibatkan upaya proaktif untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mengurangi risiko yang dapat mengganggu operasi bisnis. Dengan membangun ketahanan, perusahaan dapat lebih cepat pulih dari krisis. 

Di sisi lain, reputasi yang baik adalah aset berharga yang harus dijaga. Ketika terjadi krisis, reputasi yang baik akan membantu perusahaan mempertahankan kepercayaan publik dan menarik dukungan yang dibutuhkan untuk pemulihan.

Itulah penjelasan mengenai apa itu Business Continuity Management hingga elemen-elemen pentingnya. Dengan menerapkan BCM secara efektif, bisnis dapat meningkatkan ketahanan terhadap berbagai risiko dan memastikan operasional tetap berjalan, bahkan dalam situasi yang sulit. 

Tidak hanya itu, langkah ini juga membantu menjaga kepercayaan pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan lainnya terhadap bisnis Anda.

Salah satu strategi yang efektif dalam BCM adalah menyewa perangkat IT. Dengan opsi ini, perusahaan dapat mengakses teknologi berkualitas tanpa perlu investasi besar di awal sehingga membantu menghemat biaya sekaligus mengurangi risiko operasional. 

Ketika terjadi gangguan, seperti bencana alam atau kerusakan perangkat, menyewa perangkat IT memungkinkan perusahaan untuk segera mendapatkan pengganti atau tambahan perangkat dalam waktu singkat.

Fleksibilitas ini juga memudahkan perusahaan untuk menyesuaikan kebutuhan teknologi mereka sesuai dengan situasi yang dihadapi, memastikan operasional tetap berjalan tanpa hambatan.

Dengan demikian, menyewa perangkat IT bukan hanya solusi praktis, tetapi juga langkah strategis untuk menjaga keberlangsungan bisnis di tengah ketidakpastian.

Asani menyediakan berbagai pilihan laptop yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Selain itu, Asani juga menawarkan perangkat komputer, jaringan, serta alat kebutuhan rapat yang bisa Anda lihat dalam katalog Asani.

Untuk meminta penawaran dan promo terbaik, hubungi customer service kami melalui email di cs@asani.co.id atau melalui WhatsApp resmi kami. Asani siap menjadi mitra andal dalam memenuhi kebutuhan perangkat IT perusahaan Anda!

Baca juga: Mengenal 5 Jenis Opini Audit Laporan Keuangan dan Tahapannya

Share

Post comment

Product Enquiry