biaya overhead adalah
BisnisDiposting: 13 May 2025 | Diperbarui: 13 May 2025
6200

Biaya overhead adalah salah satu komponen penting dalam penghitungan total biaya produksi dan harga jual. Nah, di dunia bisnis, ada banyak cara untuk menerapkan harga jual, seperti markup pricing, cost plus pricing, dan yang lainnya.

Semua cara ini membutuhkan perhitungan biaya overhead untuk menentukan strategi harga yang lebih akurat. Sayangnya, beberapa biaya overhead tersebut sering kali tidak diikutkan dalam penentuan harga produksi. 

Keluputan ini tentu akan membuat pelaku bisnis kesulitan dalam menentukan harga jual yang sesuai. Agar tidak salah langkah, ayo kenali lebih jauh apa itu biaya overhead dan bagaimana cara menghitungnya di bawah ini!

Apa Itu Biaya Overhead

Biaya overhead adalah semua jenis pengeluaran tidak langsung yang tetap harus ditanggung oleh perusahaan di berbagai aktivitas bisnisnya. 

Biaya-biaya ini tetap harus dimasukkan di perhitungan pembukuan perusahaan. Tanpa biaya overhead, kestabilan aktivitas perusahaan bisa saja terganggu. 

Biaya overhead juga menjadi elemen penting dalam menyusun harga jual produk. Maka dari itu  perusahaan harus mengambil langkah bijak untuk mengelola biaya overhead dengan efektif. 

Nantinya, daya saing dan reputasi perusahaan di mata tenaga kerja dan masyarakat umum bisa ikut meningkat dengan terkelolanya biaya overhead ini. 

Jenis-Jenis Biaya Overhead

Ada beberapa jenis biaya overhead yang harus Anda pelajari karena masing-masing juga memiliki karakteristiknya tersendiri. 

Dengan memahami berbagai jenis biaya overhead, Anda akan lebih mudah dalam menghitung harga pokok produksi. Berikut adalah jenis biaya overhead yang perlu diketahui:

1. Biaya Overhead Tetap

Biaya overhead tetap adalah biaya yang nilainya tidak berubah meskipun ada kenaikan atau penurunan produksi. Contoh dari biaya ini adalah biaya sewa pabrik, kantor, gedung pertemuan, dan gaji pokok pegawai. 

Biaya ini harus dibayar secara rutin dengan jumlah yang disepakati sebelumnya, terlepas dari berapa banyak profit bisnis yang dihasilkan. 

2. Biaya Overhead Variabel

Biaya overhead variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan perubahan tingkat aktivitas produksi atau operasional. 

Contoh dari biaya ini adalah biaya listrik, bahan bakar kendaraan, biaya perawatan mesin, bonus pegawai, ATK kantor, dan alat-alat sewaan untuk kebutuhan perusahaan. Biasanya, semakin tinggi aktivitas produksi, semakin tinggi pula jumlah biaya overhead variabel. 

3. Biaya Overhead Semivariabel

Biaya overhead semivariabel adalah jenis biaya overhead yang mengombinasikan dua biaya overhead tadi. Contohnya adalah biaya gaji teknisi yang memiliki gaji pokok ditambah upah lembur. 

Menghitung jenis biaya overhead semi variabel harus dilakukan dengan teliti agar tidak terjadi double input yang membuat Anda dan tim bekerja dua kali nantinya. 

Baca juga: Apa itu Fixed Cost dan Variable Cost? Yuk, Pahami di Sini

Cara Menghitung Biaya Overhead

Memahami cara menghitung biaya overhead secara rinci tentunya harus dilakukan oleh semua perusahaan. Dengan begitu, harga pokok produksi dapat dihitung secara lebih akurat dan realistis. 

Langkah-langkah menghitung biaya overhead tidaklah sulit. Umumnya, proses penghitungan dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Identifikasi semua biaya tidak langsung yang tidak bisa dikaitkan dengan proses membuat beberapa produk tertentu. 
  2. Jumlahkan seluruh biaya tersebut dalam satu periode tertentu. 

Aneka Contoh Biaya Overhead

Biaya overhead bisa meliputi semua biaya produksi yang dibutuhkan untuk operasional bisnis meskipun tidak sepenuhnya berkaitan. 

Anda harus menerapkan metode pengadaan barang yang tepat jika berencana untuk menghemat biaya overhead. Berikut ini adalah beberapa contoh-contohnya. 

1. Asuransi Kesehatan 

Contoh biaya overhead yang pertama adalah asuransi karyawan. Memang, asuransi tidak berkaitan secara langsung dengan proses produksi. Namun, manfaat dari asuransi sangatlah berdampak pada kesejahteraan, loyalitas, dan produktivitas karyawan. Umumnya, biaya asuransi dimasukkan dalam perhitungan biaya overhead tetap.

Asuransi kesehatan juga berperan penting untuk membuat karyawan merasa terlindungi dan dihargai. Dengan adanya tunjangan asuransi, lingkungan kerja akan terasa lebih aman dan harmonis bagi karyawan. 

Oleh karena itu, biaya ini harus dibayarkan secara rutin agar berbagai manfaatnya tetap dirasakan oleh perusahaan. 

2. Bonus Karyawan

Contoh biaya overhead selanjutnya adalah bonus performa karyawan. Biaya ini memang tidak bisa dibilang berkaitan secara langsung dengan kegiatan produksi. 

Bonus karyawan berfungsi sebagai penunjang ekstra bagi karyawan yang berperforma di atas rata-rata atau bekerja lembur. Dengan begitu, karyawan akan lebih merasa dihargai dan termotivasi untuk bekerja lebih baik dan lebih giat. 

Namun, biaya ini sangat memengaruhi kesejahteraan dan performa kerja karyawan. Karena jumlahnya bisa fluktuatif, perhitungan bonus karyawan dapat dimasukkan dalam biaya overhead variabel atau semi variabel. 

3. Biaya Depresiasi

Wajar jika beberapa peralatan dan aset perusahaan mengalami depresiasi atau penurunan nilai akibat beberapa hal, seperti terlalu sering dipakai, keusangan, atau bahkan telah tergantikan dengan teknologi terbaru. 

Maka dari itu, perusahaan perlu melakukan pencatatan berkala mengenai biaya depresiasi untuk membantu mengambil keputusan produksi, seperti membeli baru atau menyewa alat-alat guna menunjang aktivitas perusahaan. 

Pencatatan depresiasi aset akan memberikan gambaran nyata tentang kondisi aset yang sesungguhnya. Dengan begitu, perusahaan bisa membuat keputusan yang tepat agar depresiasi tidak terus-menerus menggerus kas perusahaan. 

Sebagai contoh, perusahaan bisa beralih ke opsi penyewaan laptop atau perangkat komputasi lain guna mengurangi biaya pembelian barang yang cenderung lebih mahal. 

4. Biaya Tagihan

Tagihan listrik, air, internet, dan sewa lahan atau bangunan adalah contoh biaya overhead yang hampir dimiliki oleh setiap bisnis modern. Biaya ini harus dibayar rutin agar kegiatan operasional perusahaan tidak terganggu. Karena tidak bisa dikaitkan dengan produk tertentu, biaya tagihan akan masuk dalam kategori biaya overhead.

Baca juga: Apa itu Markup Pricing? Pelajari Rumus dan Perhitungannya!

5. Peralatan Kantor

Pengadaan alat tulis dan furnitur kantor juga termasuk dalam biaya overhead, begitu juga dengan semua device digital yang dimiliki kantor. Komputer, laptop, kamera, mikrofon, sound system, dan proyektor adalah beberapa contoh alat-alat yang juga masuk dalam biaya overhead

Maka dari itu, salah satu langkah strategis yang bisa diambil agar biaya overhead lebih terkendali adalah dengan menyewa perangkat kantor, seperti laptop, PC, dan perlengkapan jaringan melalui Asani.

Menyewa perlengkapan laptop kantor di Asani akan mengurangi beban biaya investasi awal dan tetap bisa fleksibel dalam upgrade device tanpa harus membeli baru. Tentunya, hal ini akan membantu menekan biaya overhead jangka panjang secara signifikan. Enak sekali, bukan?

Tak hanya itu, Anda juga bisa memanfaatkan MyAsani untuk memantau dan mengelola seluruh aset yang disewa secara real-time. Proses pendataan aset, pelacakan lokasi, hingga laporan kerusakan bisa dilakukan dalam satu platform terintegrasi yang gampang dan praktis. 

Optimalkan efisiensi biaya overhead Anda mulai sekarang. Kunjungi katalog sewa Asani dan temukan perangkat yang paling cocok dengan kebutuhan kantor Anda. Jangan ragu-ragu untuk hubungi customer service Asani via email di cs@asani.co.id atau Whatsapp resmi Asani!

Baca juga: TKDN Adalah: Pengertian, Jenis, & Rumus Perhitungan

Share

Post comment

Product Enquiry