perbedaan agile dan waterfall
BisnisDiposting: 31 October 2023 | Diperbarui: 31 October 2023
10

Walaupun sama-sama dipakai untuk mengerjakan sebuah proyek, terdapat sejumlah perbedaan agile dan waterfall.

Dalam dunia perusahaan, tentunya selalu ada metode dan strategi yang dipakai sebagai manajemen proyek agar dapat mencapai target tertentu.

Selain aset perusahaan, pemilihan metode manajemen proyek yang paling tepat juga perlu diperhatikan, apakah itu agile atau waterfall.

Untuk itu, penting bagi para founder untuk setidaknya memahami pengertian, kelebihan, dan kekurangan dari masing-masing metode tersebut.

Lantas, apa saja perbedaan agile dan waterfall berdasarkan ability to change? Yuk, simak pembahasannya pada artikel berikut ini!

Apa itu Agile dan Waterfall?

Secara umum, setiap perusahaan memiliki pertimbangan masing-masing dalam menentukan metode manajemen proyek terbaiknya.

Sebagai informasi, manajemen proyek adalah upaya yang memadukan beberapa aspek pengetahuan, alat, keterampilan, dan teknik khusus untuk menciptakan suatu nilai.

Dengan kata lain, manajemen proyek dalam perusahaan mengharuskan pemimpin untuk mencapai target proyek yang mencakup perencanaan dan eksekusi.

Dalam hal ini, ada dua metode yang paling sering dipakai oleh perusahaan dalam membuat project management, yakni agile dan waterfall.

Namun, sebelum mengetahui perbedaan agile dan waterfall, Anda perlu memahami pengertian dari masing-masing metode itu sendiri.

Agile

Metode agile sebagai manajemen proyek suatu perusahaan mengutamakan fleksibilitas dan proses berkelanjutan (continuity), seperti siklus.

Hal yang paling membedakan dengan metode waterfall adalah agile membagi proyek menjadi beberapa fase.

Pembagian fase tersebut pada umumnya meliputi penyusunan konsep awal, analisis, coding, percobaan, dan realisasi.

Dengan demikian, melalui metode ini, kolaborasi dari setiap elemen perusahaan yang dijalankan lebih fleksibel dan kontinu untuk mencapai tujuan bersama.

Waterfall

Metode waterfall dianalogikan sebagai air terjun yang airnya mengalir dari atas ke bawah secara berjenjang.

Berbeda dengan agile, metode waterfall lebih berfokus pada manajemen yang konvensional dan linear.

Pengertian lain dari metode waterfall adalah sebuah metode yang mengutamakan urutan dari awal hingga akhir.

Maka dari itu, waterfall dikenal oleh banyak perusahaan sebagai metode manajemen proyek yang eksklusif dan terstruktur.

Baca juga: 5 Contoh Laporan Aset Perusahaan, Fungsi & Cara Membuatnya

Perbedaan Agile dan Waterfall

Setelah mengetahui lebih lanjut pengertian dari masing-masing metode, Anda bisa masuk ke dalam pembahasan mengenai perbedaan agile dan waterfall.

Secara sederhana, perbedaan agile dan waterfall dapat digambarkan dengan struktur dan kecepatan yang menjadi andalannya masing-masing.

Namun di samping perbedaan tersebut, agile dan waterfall juga memiliki pertimbangan lain, yakni sebagai berikut.

Ruang Lingkup

Ketika ruang lingkup proyek tertera jelas, metode waterfall dapat bekerja lebih efisien dibandingkan dengan agile.

Sementara, metode agile lebih terbuka pada perubahan jangka waktu kontra walaupun terdapat pertimbangan cost yang lebih tinggi.

Tim

Perbedaan agile dan waterfall selanjutnya adalah mengenai pelibatan tim. Metode waterfall cenderung melibatkan tim besar. 

Sebab alur kerja yang terstruktur, koordinasi tim menjadi sulit dan lambat. Meski begitu, luaran proyek waterfall tidak kalah rapi dari agile.

Di sisi lain, agile umumnya bekerja dengan tim yang lebih kecil. Hal ini menyebabkan koordinasi menjadi fleksibel, mengisi satu sama lain, dan lebih cepat selesai.

Keterlibatan Pelanggan

Berikutnya, perbedaan agile dan waterfall yang kentara adalah keterlibatan pelanggan pada suatu proyek.

Metode waterfall hanya melibatkan pelanggan di awal proyek dikerjakan. Sementara, agile bisa mengajak keterlibatan pelanggan di hampir semua tahapan proyek.

Fitur

Prioritas fitur menjadi perbedaan agile dan waterfall berikutnya yang bisa kita perhatikan bersama.

Pada metode waterfall, prioritas fitur atau perencanaan strategis yang lebih luas hampir tidak ditemukan. Pada umumnya, semua benar-benar dilakukan sesuai dengan kesepakatan.

Di sisi lain, pada metode agile, pengembangan proyek diurutkan berdasarkan tingkat kepentingan, sehingga ada fitur yang lebih dahulu dikerjakan karena urgency.

Funding

Terakhir, perbedaan agile dan waterfall yang cukup jelas adalah perihal funding atau pengumpulan dana perusahaan.

Pada metode waterfall, seluruh elemen bekerja dengan baik untuk mengurangi fixed funding melalui kesepakatan awal. Sedangkan, agile menjadikan perusahaan memiliki peningkatan funding secara efisien.

Baca juga: Sistem ERP: Pengertian, Cara Kerja, Manfaat, Hingga Contohnya

Agile dan Waterfall, Mana yang Lebih Baik untuk Perusahaan?

Setelah memahami perbedaan agile dan waterfall, saatnya untuk menentukan metode yang paling cocok bagi perusahaan Anda.

Ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan supaya Anda tidak salah memilih metode untuk menjalankan suatu proyek.

Bila disimak secara saksama, metode agile cenderung mampu mengakomodasi kebutuhan startup dengan ruang lingkup yang lebih kecil.

Walau demikian, metode agile perlu seorang manajer yang tegas supaya memastikan agar tim bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinta.

Sedangkan metode waterfall direkomendasikan bagi perusahaan yang telah matang dengan lingkup kerja lebih besar.

Pertimbangan dari metode waterfall adalah setiap fase harus dipastikan berjalan sesuai dengan timeline agar tidak berdampak pada proses selanjutnya.

Untuk memudahkannya, simak penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing metode berikut ini!

1. Metode Agile

Beberapa kelebihan dari metode agile adalah:

  • Berfokus pada keterlibatan pelanggan pada setiap langkah yang diambil.
  • Tim agile cenderung memiliki chemistry dan motivasi tinggi yang dapat mempengaruhi hasil proyek.
  • Sifat agile inkremental supaya meminimalkan risiko selama proses berlangsung.
  • Kualitas pengembangan yang lebih terawat.

Adapun beberapa kekurangan metode agile:

  • Memerlukan biaya yang lebih besar.
  • Kurang cocok untuk proyek pengembangan berskala kecil.
  • Berisiko tidak terarah bila pemimpin kurang tegas menuntun tim menuju target.

2. Metode Waterfall

Beberapa kelebihan dari metode waterfall adalah:

  • Biaya proyek sangat mungkin untuk dianggarkan dengan lebih akurat di awal.
  • Tim yang baru masuk dapat cepat beradaptasi karena terdapat alur kerja yang jelas.
  • Pemantauan kemajuan kerja lebih terstruktur.
  • Keterlibatan pelanggan yang minim sehingga terhindar dari hambatan proses produksi.

Sementara beberapa kekurangan dari metode waterfall adalah:

  • Umumnya, memakan durasi yang lebih lama.
  • Masing-masing fase berhubungan satu sama lain, sehingga bila satu fase tertunda bisa berdampak pada fase lainnya.
  • Minimnya keterlibatan pelanggan, sehingga bisa terjadi ketidaksinkronan request pelanggan.

Demikian penjelasan lengkap mengenai perbedaan agile dan waterfall yang dapat membuka wawasan bersama.

Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan business value perbedaan agile dan waterfall adalah aspek perencanaan.

Jika agile mengutamakan kelincahan dan kecepatan proses produksi, waterfall lebih berfokus pada eksekusi yang berurutan.

Untuk itu, Anda bisa menyesuaikan kebutuhan dan kondisi perusahaan dengan metode manajemen proyek yang paling tepat.

Bila Anda ingin menentukan metode perencanaan produksi, Anda dapat menggunakan MyAsani

MyAsani merupakan sistem informasi manajemen perusahaan yang dapat mengelola serta memberikan resolusi masalah Anda dengan mudah dan tanpa batas.

Dengan MyAsani, Anda dapat mengelola perusahaan, data pengguna, hingga aset. IT asset management membantu Anda mengamankan investasi dalam pengelolaan perusahaan.

Beberapa fitur unggulan yang bisa dinikmati meliputi kelola perusahaan, kelola pengguna, kelola aset, dan pusat resolusi.

Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan fitur helpdesk support untuk mendapat respon cepat atas permasalahan yang dialami.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, segera manfaatkan MyAsani untuk membantu menentukan metode manajemen proyek pada perusahaan Anda!

Baca juga: 14 Aplikasi Absensi Karyawan untuk Perusahaan, Fitur Lengkap!

Post comment

Product Enquiry