single entry adalah
KeuanganDiposting: 27 January 2025 | Diperbarui: 27 January 2025
2560

Dalam dunia akuntansi keuangan, sistem pembukuan memiliki peranan penting dalam mencatat semua transaksi keuangan sebuah bisnis. Pengelolaan perusahaan yang efektif membutuhkan pencatatan keuangan yang komprehensif mencakup arus kas, pergerakan inventasis, serta data aset perusahaan.

Single entry adalah metode pembukuan yang sederhana dan sering digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari usaha kecil atau usaha individu. Artikel ini akan membahas lebih lanjut apa itu single entry, termasuk keunggulan, kelemahan, contoh, dan cara implementasinya dalam sistem pembukuan keuangan.

Apa itu Single Entry?

Single entry adalah sistem pembukuan sederhana yang hanya melibatkan satu entri atau satu kali per transaksi. 

Metode ini mencatat setiap transaksi sekali dalam buku kas atau buku catatan harian, membuat sistem ini lebih mudah dipahami dan diterapkan daripada sistem double entry.

Sistem single entry umumnya digunakan oleh bisnis yang tidak memiliki kebutuhan akuntansi kompleks, seperti UMKM. Dalam praktiknya, hanya transaksi tunai, seperti penerimaan dan pengeluaran uang, yang dicatat. 

Tanggal transaksi, jumlah uang, dan deskripsi singkat tentang transaksi tersebut adalah semua informasi yang dicatat.

Baca juga: Inilah Contoh RAB dan Cara Membuatnya untuk Perusahaan

Karakteristik Single Entry

sistem pembukuan keuangan single entry memiliki beberapa karakteristik tersendiri yang membedakannya dari sistem double entry. Karakteristik yang dimiliki seperti:

1. Mudah Dipahami

Salah satu keuntungan utama dari single entry adalah kesederhanaannya. Sistem ini tidak membutuhkan pemahaman tentang prinsip-prinsip akuntansi yang mendalam, seperti jurnal penyesuaian, akun buku besar, debit, dan kredit. 

Hal ini membuatnya mudah digunakan bahkan oleh orang-orang yang tidak memiliki latar belakang tentang akuntansi.

2. Biasa Digunakan untuk Usaha Kecil

Karena kesederhanaannya, single entry sangat efisien diadopsi untuk usaha mikro, UMKM rumahan, freelancer, atau orang yang mengelola keuangan pribadi.  Bisnis dengan volume transaksi yang relatif kecil dan kompleksitas rendah akan sangat terbantu dengan sistem ini.

3. Dilakukan Secara Manual

Pencatatan dalam single entry dapat dilakukan secara manual menggunakan buku kas, buku catatan, atau yang lebih modern, seperti Microsoft Excel atau Google Sheets. 

Hal ini membuatnya sangat mudah diakses dan tidak memerlukan investasi pada perangkat lunak akuntansi yang mahal.

4. Tidak Memerlukan Konsep Debit dan Kredit

Berbeda dengan double entry yang menggunakan sistem debit dan kredit untuk menyeimbangkan persamaan nilai, single entry tidak mengenal konsep ini. Setiap transaksi hanya dicatat sebagai penambahan atau pengurangan kas.

Kelebihan dari Single Entry

Sistem single entry, meskipun memiliki keterbatasan dan tidak cocok untuk perusahaan besar, masih memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya sesuai bagi jenis bisnis tertentu. Berikut adalah beberapa kelebihan utama dari single entry:

1. Sederhana

Sistem ini tidak memerlukan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip akuntansi yang kompleks. Pencatatan transaksi hanya melibatkan pencatatan satu kali dalam satu kolom, biasanya mencatat tanggal, deskripsi, dan jumlah uang. 

2. Transparansi

Single entry memberikan transparansi yang efektif bagi pemilik bisnis karena pencatatannya sederhana dan mudah dipahami. Dengan demikian, mereka dapat dengan mudah melihat dan memahami kondisi keuangan usaha tanpa perlu menginterpretasikan laporan keuangan yang rumit.

Baca juga: Akuntansi Anggaran – Pengertian, Unsur, Fungsi, & Tahapannya

3. Biaya Rendah

Penerapan single entry umumnya memakan biaya yang sangat rendah. Anda tidak perlu berinvestasi pada perangkat akuntansi yang mahal atau mempekerjakan akuntan profesional.  

4. Cepat dan Efisien

Proses pencatatan transaksi dengan single entry relatif cepat dan efisien. Karena biasanya hanya mencatat satu kali, Anda tidak perlu memikirkan keseimbangan debit dan kredit. Metode ini memudahkan pencatatan cepat bagi bisnis kecil dengan transaksi rutin.

5. Memudahkan Arus Kas

Fokus utama dari sistem single entry adalah terdapat pada pergerakan kas yang masuk dan keluar. Sistem ini memudahkan pemilik bisnis untuk memantau finansial bisnis mereka. 

Dengan catatan arus kas yang teratur, pemilik bisnis dapat dengan mudah melihat berapa banyak uang yang tersedia, berapa banyak yang telah dibelanjakan, dan kapan harus menagih piutang.

Contoh Penerapan Single Entry 

Untuk lebih memahami bagaimana single entry diterapkan, berikut adalah bentuk naratif dari contoh pencatatan single entry:

1. Untuk Pedagang Asongan

Ada seorang pedagang penjual bakso menjualkan barang dagangan di satu kompleks perumahan. Berikut contoh single entry yang bisa dilakukan:

  • Pagi hari: pedagang tersebut membeli bahan baku, seperti tepung, dan sayuran seharga Rp100.000. dia mencatat: “Pengeluaran: Beli bahan baku Rp100.000.”
  • Siang hari: dia mulai berjualan dan berhasil menjual baksonya seharga Rp250.000. Dia mencatat: “Pemasukan: Jualan bakso Rp250.000.”
  • Sore hari: dia membeli bensin untuk motornya seharga Rp30.000. Dia mencatat: “Pengeluaran: Beli bensin Rp30.000.”

Dari catatan ini, penjual bakso tersebut bisa mengetahui bahwa dalam saldo akhir, dia mendapatkan keuntungan sebesar Rp 130.000 (Rp 250.000 – Rp 100.000 – Rp 20.000).

2. Dalam Usaha Kuliner

Ada seorang pemilik warung makanan yang membuka lapaknya di pinggir jalan kota. Berikut contoh pencatatan single entry di usahanya:

  • Awal minggu: Pemilik tersebut mengeluarkan modal awal sebesar Rp300.000 untuk membeli ikan, ayam, sayuran, dan bahan baku lainnya. Dia mencatat: “Pengeluaran: Modal awal Rp450.000.”
  • Di hari-hari masuk: Dia menerima uang dari penjualan warungnya sebesar Rp550.000. Dia mencatat: “Pemasukan: Penjualan Senin-Sabtu  kedua Rp550.000.”
  • Pada akhir pekan: Dia membeli kerupuk dan beberapa cemilan untuk dijual di warungnya seharga Rp100.000. Ia mencatat: “Pengeluaran: Kerupuk dan cemilan Rp100.000.”

Dengan catatan ini, pemilik tersebut bisa melihat bahwa sisa kas akhir adalah Rp150.000 (Rp300.000 – Rp550.000 – Rp100.000).

Sistem penerapan ini memang terlihat sederhana, tetapi dapat membantu bisnis kecil memantau saldo kas mereka. Namun, perlu diingat bahwa single entry tidak memberikan informasi keuangan yang lengkap dibandingkan double entry

Jika bisnis Anda mulai berkembang, sangat dianjurkan jika untuk kedepannya, Anda menggunakan sistem double entry.

Dan itulah penjelasan tentang single entry dalam keuangan bisnis. Single entry adalah pilihan yang tepat untuk usaha kecil yang ingin mempunyai pembukuan keuangan yang komprehensif namun tetap sederhana. 

Sistem keuangan yang tepat dan pembukuan yang rapi adalah fondasi berkembangnya sebuah bisnis. Berbicara mengenai sistem keuangan dan pembukuan yang baik, Anda harus memastikan bahwa semua aspek bisnis telah memenuhinya, termasuk dalam hal pengadaan barang.  

Nah, jika usaha Anda sedang membutuhkan peralatan IT untuk menunjang pencatatan keuangan yang mumpuni, Anda bisa mengandalkan opsi sewa dibandingkan harus membeli baru. Dengan begitu, Anda dapat menjaga kesehatan finansial usaha.

Asani Menawarkan solusi lengkap kebutuhan perangkat IT perusahaan Anda, mulai dari penyediaan laptop, komputer, dan perangkat jaringan, hingga dukungan teknisi IT profesional untuk perawatan dan operasional perangkat sewaan.

Jika Anda membutuhkan jasa sewa laptop atau perangkat IT lainnya, Asani siap membantu bisnis Anda. Hubungi layanan pelanggan Asani bisa Anda akses melalui cs@asani.co.id atau WhatsApp resmi untuk mengetahui informasi lebih lanjut. 

Jangan lupa cek katalog lengkap Asani dan nikmati berbagai penawaran menarik untuk mendukung kebutuhan teknologi bisnis Anda!

Share

Post comment

Product Enquiry