transaksi perusahaan dagang
10

Transaksi perusahaan dagang merupakan aktivitas jual beli barang yang sangat penting bagi kelangsungan operasional sebuah perusahaan dagang.

Terdapat beragam jenis transaksi perusahaan dagang, mulai dari transaksi penjualan, pembelian, hingga retur penjualan dan pengurangan harga.

Mengingat aktivitas utama perusahaan dagang adalah jual beli barang, maka pengelolaan transaksi yang baik dan terorganisir sangat diperlukan. Hal ini memastikan proses pengadaan  barang dagangan lancar dan perusahaan mampu mencapai target penjualan dan keuntungan.

Lantas, apa saja jenis-jenis transaksi pada perusahaan dagang beserta contohnya? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel berikut!

Pengertian Transaksi Perusahaan Dagang

Sebelum kita memahami pengertian transaksi perusahaan dagang, mari kita pahami apa itu perusahaan dagang terlebih dahulu. Perusahaan dagang adalah jenis perusahaan yang inti kegiatannya adalah membeli barang dari supplier dan menjualnya kembali kepada konsumen tanpa mengubah atau memproses barang tersebut.

Contoh perusahaan dagang termasuk toko, supermarket, agen sembako, dan sejenisnya. Ciri khasnya adalah bergerak dalam aktivitas membeli dan menjual barang tanpa melakukan perubahan.

Sementara itu, transaksi perusahaan dagang merujuk pada kegiatan jual-beli barang yang mengakibatkan perubahan pada posisi keuangan perusahaan, seperti pembelian dari supplier dan penjualan kepada pelanggan.

Karakteristik Transaksi Perusahaan Dagang

Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan dagang memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan jenis perusahaan lainnya. Adapun karakteristik transaksi perusahaan dagang adalah sebagai berikut: 

  • Perusahaan dagang memiliki kegiatan inti berupa menjual dan membeli barang sebagai fokus utama bisnisnya.
  • Pendapatan utama perusahaan dagang berasal dari hasil penjualan barang kepada konsumen.
  • Sebelum menghitung laba dan rugi, perusahaan dagang menghitung harga pokok penjualan untuk menentukan keuntungan bersih.
  • Perusahaan dagang mempunyai beban administrasi umum dan beban penjualan sebagai bagian dari biaya operasional.

Baca juga: Scale Up Bisnis: Pengertian, Ciri, Strategi dan Hambatannya

Jenis Transaksi Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang memiliki beragam jenis transaksi perdagangan. Berbagai transaksi ini akan menciptakan perubahan posisi keuangan pada perusahaan dagang. Beberapa jenis transaksi perusahaan dagang antara lain:

1. Pembelian Barang Dagangan

Jenis transaksi perusahaan dagang yang pertama adalah pembelian barang dagangan. Pembelian barang dagangan adalah kegiatan di mana perusahaan dagang memperoleh atau membeli produk dari supplier. Jenis transaksi ini bisa dilakukan baik secara tunai maupun kredit.

2. Persediaan Barang Dagangan

Persedian barang dagangan adalah barang yang dikelola atau disimpan oleh perusahaan dagang untuk dijual atau digunakan dalam kegiatan operasionalnya.

Persediaan dianggap sebagai aset perusahaan yang penting sehingga manajemennya harus diperhatikan dengan baik. Untuk itu, perusahaan dagang perlu menghitung dan mengendalikan persedian dengan teliti.

3. Transaksi Penjualan Barang Dagangan 

Jenis transaksi perusahaan dagang berikutnya adalah penjualan barang dagangan. Penjualan barang dagangan terjadi saat konsumen membeli produk yang dijual perusahaan dagang. Pembelian dapat dilakukan secara tunai atau kredit, sesuai kebijakan perusahaan. 

Pada transaksi kredit, diperlukan penerbitan faktur penjualan. Sementara itu, pada transaksi tunai, dibutuhkan kuitansi atau bukti pembayaran sebagai tanda transaksi.

Selain itu, transaksi penjualan juga wajib dicatat, baik secara manual atau menggunakan aplikasi otomatis.

4. Penerimaan Piutang

Transaksi penerimaan piutang terjadi ketika pelanggan melunasi utangnya atas pembelian secara kredit sebelumnya.

Pencatatan transaksi ini penting untuk mencegah kesalahan perhitungan piutang yang dapat merugikan perusahaan. Dalam hal ini, diperlukannya manajemen yang baik agar perusahaan mampu beroperasi secara sehat dan berkelanjutan.

5. Pembayaran Utang

Transaksi pembayaran utang terjadi ketika perusahaan melunasi kewajibannya, baik utang dagang maupun pinjaman modal usaha. Ketepatan waktu dalam melunasi utang sangat penting bagi kelancaran operasional perusahaan.

Oleh karena itu, diperlukan manajemen yang baik agar perusahaan mampu membayar utang sesuai dengan jatuh tempo atau bahkan sebelumnya.

Baca juga: Ekspansi Bisnis: Pengertian, Tujuan, Strategi, dan Contohnya

6. Retur Penjualan dan Pengurangan Harga

Transaksi retur penjualan dan pengurangan harga terjadi jika pelanggan mengembalikan produk yang rusak atau tidak sesuai pesanan kepada perusahaan.

Pada situasi ini, perusahaan akan mengambil barang dagangannya karena adanya kecacatan, kerusakan, atau alasan lainnya. Penting bagi perusahaan untuk mencatat transaksi retur penjualan ini agar laporan keuangannya akurat. 

7. Retur Pembelian dan Pengurangan Harga

Jenis transaksi perusahaan dagang selanjutnya adalah retur pembelian dan pengurangan harga.

Retur pembelian dan pengurangan harga terjadi ketika perusahaan mengembalikan barang yang rusak, tidak sesuai pesanan, atau cacat kepada pemasok. Biasanya, pembayaran untuk retur pembelian ini dapat dilakukan secara tunai atau kredit.

8. Beban Angkut Pembelian dan Penjualan

Beban angkut pembelian dan penjualan di perusahaan dagang adalah biaya pengiriman barang yang harus dibayar oleh pembeli atau perusahaan.

Beban angkut pembelian timbul ketika pembeli atau perusahaan dagang harus membayar biaya pengiriman barang dari gudang supplier ke tempat mereka.

Di sisi lain, beban angkut penjualan muncul ketika perusahaan dagang mengeluarkan biaya untuk mengirimkan barang dagangan ke pembeli.

9. Potongan Penjualan dan Pembelian

Transaksi potongan penjualan dan pembelian terjadi ketika perusahaan memberikan potongan harga kepada konsumen yang melunasi piutang atau tagihannya tepat waktu. Contohnya, perusahaan memberikan potongan harga 10% jika konsumen melunasi pembelian kredit sebelum jatuh tempo.

Bukti Transaksi Perusahaan Dagang

Bukti transaksi merupakan elemen penting dalam kegiatan perusahaan dagang. Setiap aktivitas jual beli tentunya membutuhkan bukti, seperti faktur atau kuitansi yang bermanfaat untuk mencatat dan menjaga transparansi. Untuk itu, berikut beberapa bukti perusahaan dagang yang perlu diketahui. 

  • Faktur: Berfungsi untuk mencatat total transaksi. Ada dua jenis faktur, yaitu penjualan dan pembelian.
  • Nota Kredit: Merupakan bukti pengembalian barang, baik retur penjualan maupun pembelian.
  • Kuitansi: Menjadi bukti penerimaan dan pengeluaran uang tunai perusahaan, dengan tanda tangan penerima.
  • Nota Debit: Bukti pengembalian barang rusak atau tidak sesuai pesanan oleh pembeli.
  • Nota Kontan: Bukti transaksi penjualan barang secara tunai antara penjual dan pembeli.
  • Bukti Memorial: Bukti kejadian internal perusahaan yang diotorisasi oleh pimpinan atau tim berwenang.
  • Bukti Kas Masuk: Menunjukkan bukti penerimaan kas oleh perusahaan.
  • Bukti Kas Keluar: Menyatakan bukti pengeluaran kas terkait dengan pembelian.
  • Voucher: Dokumen bukti pengeluaran kas yang tidak terkait dengan pembelian.
  • Cek: Bukti transaksi yang berfungsi sebagai bukti pembayaran.
  • Rekening Koran: Mutasi kas di bank yang dicatat oleh pihak bank untuk nasabah.
  • Bilyet Giro: Mirip dengan cek, bisa berfungsi sebagai bukti pembayaran dan alat transaksi.
  • Bukti Setoran Bank: Digunakan sebagai bukti pembelian jika perusahaan membayar melalui setoran bank.

Langkah Pencatatan Jurnal Transaksi Perusahaan Dagang

Pencatatan transaksi keuangan sangat penting bagi perusahaan dagang agar bisa menyusun laporan keuangan yang akurat. Setiap transaksi baik pembelian, penjualan, penerimaan kas, maupun pengeluaran kas perlu dicatat ke dalam jurnal khusus.

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam mencatat berbagai jenis transaksi keuangan pada perusahaan dagang. 

1. Memahami Persamaan Dasar Akuntansi 

Pencatatan jurnal pada perusahaan dagang memerlukan pemahaman atas persamaan dasar akuntansi, yaitu:

Aset = Liabilitas (Kewajiban) + Ekuitas (Modal)

atau

Harta (Aktiva) = Hutang + Modal (Pasiva)

Persamaan tersebut penting dipahami agar bisa menempatkan angka pada akun yang tepat dalam setiap transaksi yang dicatat ke jurnal perusahaan.

2. Memastikan Bukti Transaksi sudah Lengkap

Sebelum mencatat ke jurnal, pastikan telah mengumpulkan seluruh bukti transaksi yang relevan seperti faktur, nota, kuitansi, dan dokumen lainnya. Bukti-bukti inilah yang menjadi dasar pencatatan setiap transaksi ke dalam jurnal perusahaan.

3. Mengkategorikan Jenis Transaksi 

Setelah mengumpulkan bukti transaksi, langkah selanjutnya adalah mengelompokkannya berdasarkan jenis transaksi, misal transaksi pembelian, penjualan, retur, potongan, dan sebagainya. Pengelompokan berdasarkan jenis ini memudahkan dalam analisis akun serta pencatatan ke dalam jurnal.

4. Mencatat Angka pada Jurnal Umum Perusahaan

Setelah mengelompokkan bukti transaksi, langkah berikutnya adalah mencatat ke dalam jurnal umum dengan metode double entry, yaitu mencatat nilai rupiah ke debit dan kredit agar jurnal seimbang.

Sebagai contoh, perusahaan dagang melakukan penjualan produk fashion senilai Rp2.000.000,- kepada pelanggan umum. Pelanggan tersebut melakukan pembayaran dengan kontan. Maka, pencatatan dalam jurnal bisa terlihat seperti berikut:

TanggalNama AkunDebetKredit
01/01/24Kas Rp2.000.000
PendapatanRp2.000.000

Itulah ulasan lengkap mengenai transaksi perusahaan dagang beserta berbagai jenis dan contohnya. Pengelolaan transaksi yang efisien dan matang sangat penting agar perputaran barang lancar serta target penjualan tercapai.

Dalam menunjang operasional bisnis perdagangan, Anda memerlukan dukungan perangkat elektronik berkualitas seperti komputer atau laptop. Untuk itu, percayakan kebutuhan IT perusahaan Anda pada Asani!

Asani menyediakan layanan penyewaan laptop, komputer, peralatan rapat, dan lain sebagainya untuk menunjang produktivitas bisnis. Anda dapat mengecek daftar perangkat lengkap beserta spesifikasinya di katalog sewa Asani. Lalu, jika tertarik untuk menyewa perangkat IT, Anda bisa mengajukan penawaran ke Asani melalui WhatsApp atau email cs@asani.co.id.

Tak hanya menyewakan perangkat, Asani juga memberikan kemudahan dalam mengelola aset perusahaan secara praktis dan lengkap di aplikasi MyAsani. Anda juga bisa berkonsultasi secara gratis apabila memiliki masalah pengadaan perangkat IT di perusahaan Anda.

Tunggu apa lagi? Ayo optimalkan transaksi bisnis perusahaan Anda bersama Asani!

Baca juga: Inilah Cara Meningkatkan Keuntungan Perusahaan!

Share

Post comment

Product Enquiry