cara menghitung harga pokok penjualan
InformasiDiposting: 16 January 2025 | Diperbarui: 16 January 2025
6790

Mengelola bisnis yang sehat dan menguntungkan membutuhkan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek keuangan, salah satunya adalah menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP). HPP menjadi elemen penting dalam menentukan laba bersih karena angka ini mencerminkan biaya langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa. 

Dengan menghitung HPP secara akurat, Anda dapat mengetahui seberapa besar biaya operasional yang harus ditutupi dan menetapkan harga jual yang kompetitif. Artikel ini akan membahas cara menghitung harga pokok penjualan sehingga bisnis Anda dapat berjalan lebih efisien dan mengoptimalkan keuntungan. Simak informasi di bawah ini hingga tuntas!

Apa Itu Harga Pokok Penjualan?

Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah total pengeluaran dan beban yang dikeluarkan, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan suatu produk. Setiap perusahaan perlu menetapkan HPP untuk produk atau barang yang dijual guna menghitung margin keuntungan. 

Penentuan HPP disesuaikan dengan target pasar yang ingin dicapai oleh produsen atau penjual sehingga harga tersebut dapat diterima oleh masyarakat secara luas.

Meskipun terkesan sederhana, kesalahan dalam menetapkan HPP dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Sebab, HPP mencakup semua biaya yang berhubungan langsung dengan pembuatan produk tertentu, seperti biaya produksi, perakitan, impor, dan lainnya. Sebaliknya, biaya yang tidak terkait langsung dengan produk tidak dimasukkan dalam HPP. 

Dengan demikian, perhitungan HPP membantu perusahaan memahami secara rinci seluruh biaya terkait dengan produk yang mereka tawarkan.

Baca juga: Inilah Contoh RAB dan Cara Membuatnya untuk Perusahaan

Komponen HPP

Sebelum mengetahui cara menghitung Harga Pokok Penjualan, sebaiknya Anda memahami komponennya terlebih dahulu. Komponen HPP terdiri dari beberapa elemen penting yang menjadi dasar perhitungan. Berikut adalah penjelasannya:

1. Stok Awal

Persediaan barang menjadi salah satu komponen penting dalam perhitungan HPP. Pelaku usaha perlu menghitung jumlah stok barang yang tersedia di awal sebelum mulai menentukan HPP. Stok awal ini mencakup biaya bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi.

2. Pembelian Stok

Komponen berikutnya dalam perhitungan HPP adalah pembelian persediaan barang untuk penjualan. Hal ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan stok tetap mencukupi. Untuk mengurangi biaya pembelian, Anda dapat memanfaatkan diskon, mengelola retur dengan baik, serta memaksimalkan efisiensi transportasi saat proses pembelian.

3. Stok Akhir

Perhitungan HPP tidak akan lengkap tanpa mencantumkan persediaan akhir. Setiap perusahaan perlu mencatat data mengenai sisa barang yang tersedia di akhir periode. Dengan demikian, jumlah stok barang yang siap dijual dapat disesuaikan, sementara sisa persediaan dapat dimanfaatkan untuk proses produksi di periode berikutnya.

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan

Agar dapat menentukan harga pokok penjualan dengan tepat, Anda perlu melakukan perhitungan yang benar. Berikut adalah poin-poin beserta penjelasan yang akan membantu Anda memahaminya lebih jelas:

1. Penjualan Bersih

Langkah pertama dalam menghitung HPP adalah menentukan nilai penjualan bersih. Anda bisa menggunakan rumus berikut:

Penjualan Bersih = Total Penjualan – (Retur + Diskon)

Misalnya, sebuah toko pakaian mencatat total penjualan sebesar Rp15.000.000 dalam satu bulan. Dari jumlah tersebut, terdapat retur senilai Rp3.000.000 dan diskon sebesar Rp2.000.000. Maka, penjualan bersihnya adalah Rp10.000.000.

2. Pembelian Bersih

Setelah mengetahui nilai penjualan bersih, langkah selanjutnya adalah menghitung pembelian bersih. Anda dapat menggunakan rumus berikut:

Pembelian Bersih = (Pembelian Kotor + Ongkir) – (Retur + Diskon)

Misalnya, sebuah toko pakaian memiliki pembelian kotor sebesar Rp6.500.000 dengan ongkos pengiriman Rp700.000. Namun, terdapat retur barang sebesar Rp300.000 dan diskon sebesar Rp500.000. Maka, pembelian bersih toko pakaian tersebut adalah Rp6.100.000.

3. Persediaan Barang

Langkah berikutnya adalah menghitung nilai persediaan barang. Anda bisa menggunakan rumus berikut: 

Persediaan Barang = Persediaan Awal + Pembelian Bersih

Sebagai contoh, persediaan awal perusahaan Anda adalah Rp3.000.000, dan persediaan akhir selama periode tersebut mencapai Rp1.500.000, maka total nilai persediaan barang adalah Rp4.500.000.

4. Harga Pokok Penjualan

Setelah mengetahui nilai persediaan akhir dan total persediaan, langkah berikutnya adalah menghitung HPP. Berikut adalah rumus menghitung Harga Pokok Penjualan yang bisa Anda terapkan:

HPP = Persediaan Barang – Persediaan Akhir

Jika menggunakan contoh sebelumnya, total persediaan barang sebesar Rp4.500.000 dan persediaan akhir Rp1.500.000, maka HPP yang diperoleh adalah senilai Rp3.000.000.

Baca juga: 4 Metode Budgeting untuk Mengatur Keuangan Perusahaan

Cara Menghitung Harga Jual

Cara hitung HPP dan harga jual sangatlah berbeda sebab keduanya tidak mengacu pada konsep yang sama dalam bisnis. HPP (Harga Pokok Penjualan) menghitung semua biaya yang terkait langsung dengan produksi atau penyediaan barang, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa. 

Sementara harga jual adalah harga yang ditentukan oleh perusahaan untuk menjual produk kepada konsumen, dan biasanya sudah mencakup margin keuntungan. Berikut adalah rumus menghitung harga jual:

    1. Tentukan HPP: Langkah pertama adalah menghitung HPP dengan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya.
    2. Tentukan Markup Keuntungan: Markup dapat dinyatakan dalam bentuk angka absolut atau persentase. Contohnya, jika harga dasar sebuah produk adalah Rp100.000, Anda bisa menaikkan harganya sebesar 20% atau Rp20.000.
    3. Hitung Harga Jual Produk: Tentukan harga jual dengan menambahkan HPP dan markup. Contohnya, jika biaya produksi per unit sebesar Rp100.000 dan markup yang diinginkan 20%, maka harga jualnya akan menjadi Rp120.000.

Itulah penjelasan mengenai cara menghitung harga pokok penjualan yang perlu Anda ketahui. Dengan memahami cara menghitung harga pokok penjualan, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dalam menentukan harga jual dan menjaga kesehatan finansial bisnis Anda. Langkah-langkah ini tidak hanya membantu dalam mengelola pengeluaran, tetapi juga memberikan gambaran yang lebih jelas tentang profitabilitas usaha.

Saat ini, penggunaan perangkat IT, seperti laptop dan komputer menjadi bagian penting dalam mendukung proses perhitungan HPP dan keuangan lainnya. Dengan memanfaatkan software akuntansi atau Spreadsheet dalam perangkat tersebut, Anda dapat menghitung dan menganalisis data secara lebih cepat, akurat, dan efisien. 

Namun, bagi bisnis yang baru berkembang atau memiliki anggaran terbatas, menyewa perangkat dapat menjadi solusi yang lebih hemat dibandingkan membeli. Dengan menyewa, Anda bisa mendapatkan perangkat dengan spesifikasi terkini tanpa harus mengeluarkan investasi besar di awal. 

Jika Anda mencari solusi penyewaan perangkat yang praktis dan tepercaya, Asani adalah pilihan tepat. Dengan berbagai pilihan laptop dan komputer berkualitas, Asani menawarkan cara hemat untuk mendukung proses operasional bisnis. Jelajahi katalog Asani untuk menemukan perangkat yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Anda bisa meminta penawaran melalui WhatsApp resmi Asani atau mengirim pesan ke alamat email cs@asani.co.id. Tak hanya itu, jika perusahaan Anda ingin mengelola aset dengan lebih efisien, layanan dari MyAsani bisa menjadi solusi yang tepat. Dengan fitur-fitur unggulan yang dirancang khusus untuk kebutuhan bisnis modern, MyAsani membantu Anda mengelola aset perusahaan dengan lebih praktis dalam satu platform.

Jadi, tunggu apa lagi? Segera daftarkan diri Anda di MyAsani dan nikmati kemudahan dalam mendukung proses bisnis yang lebih efisien!

Baca juga: Inilah Contoh Penawaran Jasa Beserta Cara Membuatnya

Share

Post comment

Product Enquiry