
Pitch deck adalah cara yang efektif untuk menarik investor agar mau bekerja sama dengan perusahaan startup yang tengah Anda kembangkan. Dengan membuat pitch deck yang informatif dan menarik, investor akan tertarik untuk menyuntikkan modal ke dalam perusahaan Anda sehingga bisnis pun bisa mulai berkembang.
Pada dasarnya, pitch deck memuat serangkaian elemen penting, mulai dari pemaparan permasalahan hingga tawaran investasi yang dibuat secara singkat dan jelas dalam bentuk slide. Supaya Anda lebih paham mengenai apa itu pitch deck, mari simak informasinya lebih lanjut di bawah ini!
Apa itu Pitch Deck?
Pitch deck artinya sebuah materi presentasi yang merangkum rencana bisnis Anda secara singkat, jelas, dan komprehensif. Walaupun pitch deck sering digunakan oleh para pelaku startup, tetapi tidak menutup kemungkinan bagi UMKM sampai calon karyawan untuk menggunakan cara ini guna menarik minat investor atau pihak lain yang berkepentingan.
Selain itu, meskipun terlihat sama, pitch deck jelas berbeda dengan business plan. Perbedaan tersebut terletak di jumlah halaman, di mana business plan memuat informasi kurang lebih 50-100 halaman, sedangkan jumlah halaman pitch deck adalah kurang lebih 10 halaman sehingga lebih singkat, tetapi tetap informatif.
Lalu, karena informasinya yang singkat, waktu yang diberikan untuk mempresentasikan pitch deck adalah 3-4 menit. Kalaupun ada perpanjangan, maka maksimalnya adalah 18 menit. Meski begitu, jika calon investor sangat tertarik dengan bisnis Anda, maka durasi presentasi pitch deck bisa berlangsung hingga 30 menit.
Umumnya, pebisnis akan membuat dua jenis pitch deck. Satu pitch deck akan dikirimkan ke investor lewat email sehingga desainnya lebih sederhana dan dokumen memiliki lebih banyak tulisan serta informasi.
Pitch deck kedua dibuat untuk keperluan presentasi saat meeting sehingga informasi yang dibawakan tidak sebanyak yang dikirimkan lewat email. Desainnya juga dibuat lebih menarik dengan tambahan elemen visual agar audiens tetap fokus dan tertarik pada presentasi.
Manfaat Pitch Deck
Pada dasarnya, manfaat utama pitch deck adalah untuk menarik minat investor terkait penanaman modal agar perusahaan bisa melakukan scale up bisnis, ekspansi bisnis, ataupun strategi pengembangan lainnya. Walau demikian, pitch deck juga dapat memberikan sejumlah manfaat lainnya, antara lain:
- Memudahkan Anda dalam menjelaskan rencana bisnis kepada calon investor.
- Meningkatkan brand awareness perusahaan sehingga dapat menarik perhatian konsumen dan investor yang lebih banyak dan memperluas jangkauan pemasaran produk.
- Meningkatkan peluang untuk bekerja sama dengan klien atau mitra bisnis lainnya.
- Mendorong minat audiens terhadap perusahaan sekaligus membuka peluang untuk mendapatkan feedback produk dari audiens.
- Menambah modal perusahaan dan cash flow perusahaan pun bisa meningkat.
Baca juga: Sistem SAP: Pengertian, Cara Kerja, Manfaat, dan Jenis-Jenis
Elemen Penting dalam Pitch Deck
Meskipun pitch deck dapat disajikan dengan singkat, Anda tetap perlu berhati-hati dalam membuatnya agar tidak ada kesalahan yang bisa menimbulkan kegagalan penanaman modal. Maka dari itu, ada beberapa elemen penting yang harus dimasukkan ke dalam pitch deck Anda, yaitu:
1. Permasalahan
Elemen penting yang perlu dimasukkan ke dalam isi pitch deck adalah penjabaran masalah yang sedang dihadapi oleh bisnis dan target pelanggan Anda. Pemaparan ini harus disertai dengan data yang kuat dan setidaknya, dapat menjelaskan esensi permasalahan, siapa pihak yang paling terdampak, dan seberapa relevan masalah tersebut terhadap keberlangsungan bisnis.
2. Solusi
Setelah menjelaskan permasalahan di atas, selanjutnya Anda harus memberikan solusi yang sederhana agar mudah dipahami oleh investor. Dalam hal ini, Anda perlu menjelaskan mengapa produk Anda bisa menyelesaikan masalah tersebut, apa keuntungan yang bisa diperoleh oleh konsumen, dan apa yang membuat produk Anda lebih unik dibandingkan produk lainnya.
3. Model Bisnis
Elemen penting di dalam pitch deck adalah gambaran terkait model bisnis. Dengan elemen ini, investor dapat mengetahui bagaimana bisnis Anda bisa memperoleh keuntungan. Di sini, Anda harus menjelaskan model bisnis secara singkat, jelas, dan memuat hal-hal, seperti:
- Aliran Pendapatan (Revenue Streams): merujuk pada sumber pendapatan bisnis dengan memaparkan asal dan cara perolehannya.
- Struktur Biaya (Cost Structure): mengacu pada semua biaya yang diperlukan untuk menjalankan bisnis Anda.
- Perhitungan Break Even Point (BEP): untuk memperkirakan kapan bisnis Anda bisa balik modal secepatnya.
4. Target Pasar
Hal yang perlu dijelaskan di dalam isi pitch deck adalah target pasar. Anda harus bisa memperkirakan siapa saja dan berapa banyak orang yang akan membutuhkan produk Anda.
Agar lebih mudah, Anda bisa mengolah data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang meliputi berbagai faktor, seperti jenis kelamin, usia, dan profesi. Anda juga bisa melakukan survei pasar untuk hasil yang lebih akurat. Setelah itu, lampirkanlah data dalam bentuk pie chart, grafik, atau informasi supaya lebih menarik dan mudah dipahami.
Baca juga: Mengenal CIF serta Perbedaannya dengan Skema CNF dan FOB
5. Pengenalan Produk
Untuk mengenalkan produk, Anda bisa melakukan dua cara. Pertama, demonstrasikan produk dengan menjelaskan cara penggunaannya secara langsung. Kedua, lampirkan layout atau prototipe dalam slide yang dikemas dalam format video, screenshot, atau live demo untuk menggambarkan produk secara visual.
6. Strategi Pemasaran
Selanjutnya, elemen yang penting di dalam pitch deck adalah strategi pemasaran yang akan diterapkan untuk menarik perhatian pelanggan terhadap produk Anda. Investor perlu mengetahui strategi ini supaya mereka yakin bahwa bisnis Anda bisa mencapai target penjualan yang sudah ditentukan.
7. Analisis Kompetitor
Analisis kompetitor juga termasuk elemen penting di dalam isi pitch deck karena jika Anda tidak memiliki pesaing, maka investor akan berpikir bahwa produk Anda tidak dibutuhkan oleh konsumen. Pada bagian ini, Anda hanya perlu menjelaskan siapa saja kompetitor bisnis Anda dan apa yang membuat produk Anda lebih unggul dari mereka.
8. Pengenalan Tim
Elemen penting lainnya di dalam pitch deck adalah pengenalan tim yang bertanggung jawab terhadap produk bisnis Anda. Anda perlu menjelaskan siapa saja mereka, bisa dari latar belakang pendidikan, pengalaman, keahlian, prestasi, serta apa peran yang akan dijalani selama pemasaran produk.
9. Rencana Keuangan
Supaya investor lebih yakin dengan prospek bisnis Anda, Anda perlu memasukkan rencana keuangan ke dalam isi pitch deck. Anda bisa menambahkan berbagai jenis laporan keuangan perusahaan, seperti laba rugi, arus kas, EBIT (Earnings Before Interest and Tax), dan lain-lain, serta prediksi kondisi keuangan untuk 3-5 tahun mendatang.
10. Tawaran Investasi
Bagian yang tak boleh terlewatkan dalam isi pitch deck adalah mengajukan penawaran terhadap investor. Anda harus menetapkan nilai investasi yang realistis dan menjelaskan hal-hal berikut ini.
- Jumlah dana investasi yang diperlukan.
- Rencana alokasi dana.
- Dampak investasi terhadap tujuan jangka panjang bisnis.
- Keuntungan yang dapat diperoleh oleh investor.
- Waktu dan metode yang akan digunakan untuk investor balik modal.
Baca juga: Apa itu Markup Pricing? Pelajari Rumus dan Perhitungannya!
Cara Membuat Pitch Deck
Selain informatif, pitch deck yang Anda buat juga harus terlihat menarik, mulai dari penyusunan kalimat, ukuran font, hingga aspek lainnya. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam membuat pitch deck yang terbaik adalah:
1. Menerapkan Aturan 10/20/30
Pertama, cara membuat pitch deck adalah menerapkan aturan 10/20/30, di mana Anda hanya perlu membuat slide presentasi tidak lebih dari 10 halaman, dengan durasi waktu maksimal 20 menit, dan ukuran font minimal sebesar 30.
2. Mengawali dengan Elevator Pitch
Sebelum menjelaskan permasalahan yang ada di dalam isi pitch deck, Anda bisa membuka presentasi dengan menjelaskan profil perusahaan secara singkat dan jelas. Anda hanya perlu memaparkan hal tersebut sebanyak 1-2 kalimat.
3. Membuat Pitch Deck yang Sederhana dan Jelas
Pitch deck yang baik adalah yang dikemas dengan sederhana dan jelas. Jadi, hindari menyisipkan data atau teks yang terlalu banyak, kurangi gambar tidak relevan, gunakan gaya font yang mudah dibaca, dan sebaiknya, kemas informasi dalam bentuk diagram.
4. Menambahkan Elemen Visual
Salah satu tips membuat pitch deck adalah bermain dengan elemen visual. Anda bisa menambahkan gambar, grafik, atau ilustrasi yang dapat menarik perhatian calon investor. Selain itu, pastikan bahwa setiap visual dalam isi pitch deck konsisten dengan identitas perusahaan Anda, mulai dari pemilihan warna, jenis huruf, hingga elemen lainnya.
5. Fokus pada Penyampaian Poin Utama
Terakhir, cara membuat pitch deck adalah menyampaikan poin utama secara lebih mendalam. Poin-poin tersebut terdiri dari informasi teknik, proyeksi keuangan, strategi pemasaran dan branding, analisis kompetitor, dan struktur tim manajemen.
Tips Membuat Pitch Deck
Setiap pitch deck memiliki tujuan dan bentuk yang berbeda tergantung jenis bisnis serta target audiens. Untuk membuatnya, Anda bisa mengikuti tips-tips berikut ini:
1. Jelas dan Sederhana
Tips membuat pitch deck yang pertama adalah Anda harus memastikan bahwa setiap informasi yang dibawakan jelas dan sederhana, namun tetap memberikan detail yang berpotensi menarik investor untuk mengenal bisnis Anda lebih jauh.
Anda bisa menggunakan desain pitch deck yang profesional, namun tetap menarik. Kemudian, pastikan slide yang digunakan tetap sederhana dan mudah dibaca. Hindari memasukkan terlalu banyak tulisan pada pitch deck presentasi agar fokus mereka tidak teralihkan.
2. Buat Bisnis Anda Unik di Mata Investor
Membuat bisnis Anda tampak unik dan menarik di depan investor sangatlah penting untuk menghidupkan suasana saat presentasi. Anda bisa menunjukkan keautentikan dan keaslian bisnis dengan elemen-elemen pendukung, seperti penjelasan tentang unique selling point, elemen visual yang menarik, dan lain sebagainya.
3. Permudah Investor dalam Mempertimbangkan Anda
Pastikan informasi yang ada pada pitch deck dapat memudahkan investor dalam mempertimbangkan bisnis Anda. Jadi, Anda perlu mengatur tampilan slide, misalnya dengan menggunakan ukuran font yang konsisten dan dapat dibaca serta memastikan slide mudah dinavigasikan.
Selain slide, pastikan penjelasan Anda mencakup semua informasi yang dibutuhkan investor untuk mempertimbangkan Anda. Hindari penjelasan yang berbelit dan tidak berujung untuk mencegah investor merasa kebingungan atau malah semakin tidak tertarik dengan bisnis Anda.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pitch deck adalah serangkaian slide yang memuat informasi terkait profil dan strategi bisnis yang bertujuan untuk menarik investor dalam penanaman modal terhadap perusahaan startup Anda.
Tentunya, untuk membuat pitch deck yang bagus, Anda harus mengolah data serapi mungkin dan menambahkan elemen yang menarik, seperti visual atau demo terkait produk bisnis Anda. Dalam hal ini, Anda memerlukan perangkat IT, seperti komputer atau laptop, yang berkualitas tinggi supaya bisa menunjang pembuatan pitch deck.
Tenang saja, Anda bisa menyewa perangkat komputer atau laptop yang kualitasnya terjamin dan harganya terjangkau dari Asani. Untuk memilih perangkat yang sesuai kebutuhan perusahaan, Anda hanya perlu memeriksanya di katalog sewa, lalu ajukan penawaran terbaik ke Asani melalui WhatsApp resmi atau via email ke cs@asani.co.id.
Namun, jika Anda masih bingung terkait perangkat mana yang paling cocok atau ingin berdiskusi terkait pengelolaan IT di perusahaan, Anda bisa konsultasi secara gratis ke tim Asani. Yuk, mulai mengandalkan jasa sewa laptop dan komputer dari Asani untuk menjamin kelancaran aktivitas perusahaan Anda!
Baca juga: Net Present Value: Pegertian, Fungsi, dan Cara Menghitungnya
