cost plus pricing adalah
BisnisDiposting: 26 April 2024 | Diperbarui: 26 April 2024
10

Sama seperti markup pricing, cost plus pricing adalah metode penetapan harga untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Untuk melakukannya, perusahaan perlu memperhatikan langkah perhitungan yang tepat serta berbagai variabel lainnya sebelum menetapkan harga produk atau layanan.

Adapun pertimbangan cost plus pricing adalah mencakup kalkulasi tenaga kerja, biaya overhead, dan bahan baku. Lantas, apa itu cost plus pricing? Langsung saja, simak artikel berikut ini hingga tuntas.

Apa itu Cost Plus Pricing?

Dalam dunia bisnis, cost plus pricing adalah salah satu strategi penetapan harga produk atau layanan. Dalam perhitungannya, cost plus pricing adalah metode perhitungan yang melibatkan akumulasi biaya produksi dan margin keuntungan yang ditargetkan.

Apabila hendak menggunakan metode cost plus pricing, sebuah perusahaan perlu menghitung keseluruhan biaya proses produksi, termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Kemudian, besaran markup inilah yang akan dijadikan sebagai laba atau keuntungan yang diinginkan.

Dalam pelaksanaannya, metode cost plus pricing kerap digunakan perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan harga produk yang disertai dengan analisis pasar secara lebih luas. Dengan kombinasi tersebut, perusahaan bisa mendapatkan keseimbangan biaya produksi dan keuntungan yang diinginkan.

Langkah Menghitung Cost Plus Pricing

Untuk memahami metode ini lebih lanjut, Anda perlu mengetahui langkah perhitungan cost plus pricing yang terbilang sederhana. Selengkapnya, cara menghitung cost plus pricing adalah sebagai berikut.

1. Menentukan Total Biaya

Langkah pertama dalam cost plus pricing adalah menentukan total biaya perusahaan. Dalam hal ini, Anda perlu menjumlahkan semua biaya tetap dan variabel untuk mengetahui total biaya produk atau layanan.

Seiring dengan bertambahnya jumlah unit yang diproduksi, biaya tetap (fixed cost) nilainya cenderung tetap, sedangkan biaya variabel akan berubah. Adapun contoh biaya tetap mencakup biaya sewa, asuransi, dan pembayaran bunga. Sementara itu, biaya variabel mencakup upah tenaga kerja, biaya bahan baku, dan komisi penjualan.

2. Bagi Total Biaya dengan Luaran Produk

Selanjutnya, cara menghitung cost plus pricing adalah membagi total biaya dengan jumlah unit yang Anda produksi. Apabila perusahaan Anda bergerak di bidang pelayanan, Anda bisa membagi total biaya dengan jumlah jam kerja atau pengukuran lainnya untuk mendapatkan perhitungan biaya per pengguna.

Hal ini dapat membantu Anda memutuskan besaran biaya yang perlu dikeluarkan untuk proses produksi atau optimalisasi kualitas pelayanan. Agar mencapai titik impas atau BEP, Anda harus mendapatkan setidaknya sejumlah hasil perhitungan ini dari pelanggan sebagai kompensasi.

Baca juga: Mengenal COA dan Manfaatnya untuk Laporan Keuangan Usaha

3. Hitung Harga Jualnya

Terakhir, cara menghitung cost plus pricing adalah dengan menetapkan harga jual produk atau layanan perusahaan Anda. Untuk mendapatkan harga pokok penjualan (HPP), Anda perlu mengalikan biaya satuan dengan persentase markup

Untuk menentukan besaran markup, Anda bisa membagi harga pokok produk dengan margin profit yang diinginkan. Perlu diingat, sebaiknya Anda menentukan persentase markup yang lebih tinggi dari margin profit. 

Pasalnya, nilai biaya harus memiliki nilai yang lebih kecil dari nilai pendapatan untuk memaksimalkan potensi keuntungan. Sebagai contoh, jika Anda memiliki margin profit sebesar 30%, maka Anda bisa menentukan markup sebesar 35%.

Manfaat Perhitungan Cost Plus Pricing

Sebelum masuk ke contoh perhitungannya, mari kita masuk ke manfaat cost plus pricing untuk keberlangsungan bisnis. Selengkapnya, manfaat perhitungan cost plus pricing adalah seperti berikut.

1. Sederhana dan Transparan

Tidak seperti perhitungan akuntansi lainnya, cost plus pricing adalah metode penetapan harga yang sederhana dan transparan. Untuk menerapkannya, Anda hanya perlu menghitung penjumlahan biaya produksi dan margin keuntungan tertentu.

Oleh sebab itu, metode cost plus pricing menjadi metode penetapan harga jual produk atau layanan andalan bagi berbagai jenis perusahaan, baik usaha mikro, kecil, menengah, maupun besar. 

2. Memberikan Perhitungan yang Akurat

Manfaat lainnya dari penerapan metode cost plus pricing adalah memberikan perhitungan yang akurat dan dapat diandalkan. Pasalnya, metode penetapan harga ini akan memastikan penggunanya menanggung semua biaya produksi serta menghasilkan keuntungan yang ditargetkan.

Hal ini tentunya akan meminimalisasi risiko kerugian sebab penjualan sudah diprediksi dan dipastikan secara matematis. Selama perhitungan cost plus pricing tidak keliru, Anda akan terhindar dari kerugian sebab metode ini memastikan pelanggan menanggung semua jenis pengeluaran yang dikeluarkan selama proses produksi, meski tidak semua pengeluaran bisa diprediksi dengan baik.

3. Mudah Dipahami

Berikutnya, manfaat cost plus pricing adalah mudah dipahami oleh segala kalangan. Metode penetapan harga ini hanya melibatkan sedikit komponen, seperti total biaya, jumlah unit, dan margin keuntungan, sehingga tidak membutuhkan perhitungan yang rumit.

Baca juga: Mengenal Talent Management untuk Pengembangan SDM Unggul

4. Hanya Membutuhkan Sedikit Riset

Tidak hanya mudah dipahami, cost plus pricing diyakini sebagai metode yang sederhana karena hanya membutuhkan sedikit riset. Jika Anda tidak memiliki informasi tambahan mengenai ekspektasi konsumen, harga pesaing, atau permintaan pasar, hal ini tidak akan menjadi masalah.

Cost plus pricing adalah metode penetapan harga sederhana yang hanya membutuhkan total biaya perusahaan sendiri dan margin keuntungan yang ditargetkan untuk mengetahui harga jual yang memiliki daya saing. Meski begitu, tidak dapat dipungkiri kehadiran informasi-informasi tambahan tersebut sedikitnya dapat membantu penetapan harga produk.

Contoh Cost Plus Pricing 

Setelah memahami teori dan pengertiannya, tentunya akan sulit untuk memahami cost plus pricing tanpa adanya contoh perhitungan. Adapun contoh dan rumus cost plus pricing yang akan digunakan adalah sebagai berikut.

Total Biaya Produksi = Bahan Baku yang Digunakan + Upah Tenaga Kerja + Biaya Overhead

Biaya per Unit Produk = Total Biaya Produksi / Jumlah Unit yang Diproduksi

Harga Jual = Total Biaya Produksi + (Total Biaya Produksi x Margin Keuntungan)

Sebagai contoh, perusahaan A bergerak di bidang fesyen yang menjual jaket denim dan hendak menggunakan metode cost plus pricing untuk menentukan harga produk yang sesuai. Berikut rinciannya:

  • Biaya bahan baku: Rp30.000.000.
  • Biaya tenaga kerja: Rp5.000.000.
  • Biaya overhead: Rp7.000.000.
  • Unit yang dijual: 200 buah.

Untuk itu, simak perhitungannya melalui langkah-langkah berikut ini.

1. Menentukan Total Biaya Produksi

Untuk mengetahui total biaya produksi, Anda perlu menjumlahkan biaya bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead melalui rumus berikut.

Total Biaya Produksi = Rp30.000.000 + Rp5.000.000 + Rp7.000.000

Jadi, diketahui total biaya produksi perusahaan A sebesar Rp42.000.000 

2. Menentukan Biaya per Unit Produk

Kemudian, untuk menghitung harga pokok produksi, Anda perlu mengetahui biaya per unit produk terlebih dahulu. Diketahui, total biaya produksi sebesar Rp42.000.000 diperlukan untuk memproduksi 200 buah. Berikut perhitungannya:

Biaya per Unit Produk = Rp42.000.000 / 200 buah 

Jadi, dapat ditentukan biaya per unit produk yang dikeluarkan untuk memproduksi 200 jaket denim adalah Rp210.000.

3. Harga Jual per Produk

Kemudian, perusahaan A telah menetapkan margin keuntungan yakni sebesar 30% untuk jaket denim yang ditawarkan. Maka dari itu, harga jual per produknya adalah sebagai berikut.

Harga Jual per Produk = Rp210.000 + (Rp210.000 x 30%)

= Rp210.000 + Rp63.000

= Rp273.000

Jadi, agar bisa memperoleh margin keuntungan 30% dari 200 unit terjual, Anda harus memberi harga satuan jaket denim sebesar Rp273.000. 

Demikian pembahasan lengkap seputar cost plus pricing beserta cara menghitung, manfaat hingga contoh perhitungannya.

Dapat disimpulkan, cost plus pricing method adalah penetapan harga jual yang sederhana dan transparan sebab hanya membutuhkan sedikit riset. Namun sebelum itu, Anda perlu mengetahui total biaya, termasuk keseluruhan biaya tetap dan variabel.

Jika Anda menganggap penetapan harga itu penting bagi perusahaan, jangan lupa untuk melakukan pengadaan fasilitas kantor untuk menunjang produktivitas. Berkenaan dengan hal ini, percayakan saja pada Asani.

Asani menjadi solusi bagi Anda yang tengah mencari opsi yang lebih terjangkau untuk memenuhi kebutuhan perangkat elektronik, mulai dari penyewaan laptop hingga peralatan rapat seperti LCD dan speaker. Lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi katalog sewa Asani untuk mendapatkan penawaran menarik melalui WhatsApp atau email ke cs@asani.co.id.  

Di samping itu, Anda bisa memanfaatkan layanan aplikasi MyAsani untuk membantu Anda dalam mengelola perusahaan, data pengguna, serta aset perusahaan yang menjadi indikator penting bagi keberlangsungan usaha.

Di sana, Anda akan mendapatkan keuntungan dari fitur Helpdesk Support yang menyediakan sesi konsultasi tanpa biaya sepeserpun yang bisa Anda manfaatkan untuk berkonsultasi terkait masalah IT di perusahaan Anda. So, tunggu apa lagi? Raih kesuksesan bisnis bersama Asani!

Baca juga: Apa itu Fixed Cost dan Variable Cost? Yuk, Pahami di Sini

Share

Post comment

Product Enquiry