kpi adalah
BisnisDiposting: 7 May 2025 | Diperbarui: 7 May 2025
5610

KPI adalah instrumen penting untuk mengukur pertumbuhan bisnis dan menilai apakah tujuan strategis perusahaan telah tercapai. Pengukuran ini menjadi langkah awal bagi perusahaan untuk bisa bersaing di dunia industri yang kompetitif.

Selain membantu menilai kinerja bisnis, penggunaan KPI juga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Pasalnya, seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis, potensi keuntungan yang diperoleh pun akan semakin besar. 

Untuk mengetahui definisi, fungsi, dan berbagai contoh KPI dalam perusahaan, simak artikel ini hingga selesai!

Apa Itu KPI?

Key Performance Indicator atau KPI adalah metrik yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kinerja karyawan, divisi, proyek, atau perusahaan dalam mencapai tujuannya. KPI juga dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi area mana yang memerlukan perbaikan.

Pada industri tertentu, KPI juga memiliki nama lain, yaitu Indikator Kerja, Indikator Kinerja Utama, atau Ukuran Kinerja Terpilih. 

KPI umumnya dirancang oleh orang yang memiliki posisi strategis dalam perusahaan seperti manajer dan supervisor. Proses perancangannya juga harus dipertimbangkan secara matang agar KPI yang dihasilkan dapat berpengaruh secara positif terhadap bisnis. 

Pengukuran Key Performance Indicator juga bervariasi. Terdapat KPI yang dievaluasi secara harian, mingguan, bulanan, bahkan tahunan. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik dan tujuan masing-masing penilaian.  

Apa Saja Fungsi KPI?

Secara umum, tujuan KPI adalah untuk mengevaluasi kinerja sebuah entitas dalam mencapai objektif yang telah ditentukan. Selain itu, alat ukur ini juga memiliki berbagai fungsi penting lain untuk mencapai pertumbuhan perusahaan, yaitu:

1. Menilai Kinerja Bisnis

Fungsi pertama KPI adalah untuk menilai kinerja dan perkembangan bisnis. Setiap bisnis pastinya memiliki target tertentu di setiap periodenya. Dalam hal ini, KPI berperan sebagai  tolak ukur untuk menilai tingkat ketercapaian target tersebut. 

2. Memotivasi Karyawan

Selain menilai kinerja bisnis, KPI juga dapat membantu proses evaluasi karyawan. Jika kinerja karyawan tidak sesuai, konsekuensi tertentu yang tidak diinginkan bisa saja muncul. Agar target KPI tercapai, karyawan akan terdorong untuk selalu bekerja dengan baik. 

3. Memberikan Transparansi Data

Hasil evaluasi kinerja bisnis dan karyawan sebaiknya dibagikan sebagai bentuk transparansi. Pasalnya, kondisi yang ditutup-tutupi dapat menimbulkan kecurigaan antar karyawan. Oleh karena itu, KPI berfungsi untuk memberikan transparansi data agar risiko konflik bisa diminimalkan. 

4. Membantu Pengambilan Keputusan

Perkembangan sebuah bisnis juga sangat dipengaruhi oleh pengambilan keputusan yang tepat dan strategis. Untuk menentukan keputusan mana yang sesuai, KPI bisa memberikan data penilaian yang objektif sehingga dapat dijadikan acuan dalam proses pengambilan keputusan. 

5. Meningkatkan Semangat Belajar

Agar target bisa tercapai, karyawan sering kali harus meningkatkan pengetahuan dan mengasah kemampuan mereka. Nah, tanpa adanya KPI, semangat belajar tersebut mungkin tidak terlalu terdorong karena tidak adanya target kerja yang harus dicapai. 

Baca juga: 4 Metode Budgeting untuk Mengatur Keuangan Perusahaan

Contoh KPI dalam Perusahaan

Jenis-jenis KPI dalam perusahaan dikelompokkan berdasarkan fokus dan tujuan pengukurannya. Hal ini dikarenakan perusahaan memiliki berbagai ruang lingkup berbeda yang harus dipantau dan ditingkatkan kinerjanya. Adapun contoh KPI di antaranya:

1. KPI Finansial 

KPI finansial umumnya menjadi tanggung jawab departemen keuangan. Indikator ini akan menilai kinerja keuangan perusahaan untuk mengetahui seberapa baik bisnis akan bertahan jika terjadi kondisi yang tidak diinginkan. Beberapa contoh dari KPI finansial antara lain:

  • KPI laba kotor.
  • KPI laba bersih.
  • KPI rasio lancar.

2. KPI Operasional

KPI operasional berfungsi untuk menilai efektivitas dan efisiensi dari aktivitas operasional perusahaan. Pengukuran KPI yang dilakukan umumnya berbeda pada masing-masing industri. Contoh dari KPI operasional antara lain:

  • Cycle time: Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu task dari awal hingga akhir.
  • Order fulfillment time: Waktu yang dibutuhkan dari saat pesanan diterima hingga pesanan dikirim ke pelanggan.
  • Inventory turnover: Frekuensi perputaran persediaan dalam periode tertentu (biasanya setahun).

KPI operasional juga dipengaruhi oleh faktor lain. Misalnya, untuk memperlancar proses produksi sehingga nilai cycle time rendah, departemen pengadaan harus mengoptimalkan KPI purchasing yang berhubungan dengan pembelian bahan baku. 

Ketersediaan fasilitas kerja, seperti komputer dan laptop, juga dapat membantu memperlancar aktivitas operasional perusahaan. 

Maka dari itu, banyak perusahaan yang berupaya menyediakan perangkat-perangkat terbaik untuk karyawan mereka agar lebih efektif dalam mencapai KPI, baik dengan membeli maupun menyewa perangkat tersebut. 

3. KPI Kualitas

Tujuan utama sebuah bisnis adalah memenuhi kebutuhan pelanggan agar mereka merasa puas. Dalam hal ini, KPI kualitas dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan tersebut. Contoh dari KPI kualitas antara lain:

  • Tingkat kecacatan produk (defect rate).
  • Tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas produk atau layanan.
  • Jumlah keluhan yang diberikan pelanggan terkait kualitas. 

4. KPI Sumber Daya Manusia

Ketercapaian tujuan organisasi dipengaruhi oleh kontribusi karyawannya. Untuk meningkatkan kinerja karyawan, dapat dilakukan pengukuran berdasarkan KPI sumber daya manusia dan pembuatan performance improvement plan. Contoh dari KPI ini antara lain:

  • Skor kepuasan karyawan.
  • Tingkat absensi karyawan.
  • Skor kompetensi karyawan.

5. KPI Strategis

KPI strategis berfungsi untuk menilai performa bisnis dalam mencapai tujuan jangka panjangnya. KPI strategis bermacam-macam tergantung pada tujuan yang telah ditetapkan. Contoh dari KPI strategis antara lain:

  • Pertumbuhan pendapatan.
  • Inovasi dan pengembangan produk.
  • Loyalitas pelanggan. 

Baca juga: Tips Meningkatkan Efisiensi Procurement Perusahaan

Indikator KPI yang Baik

KPI yang baik seharusnya dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan jangka panjang. Terdapat metode yang dapat mendukung penetapan KPI, yaitu metode SMART. Oleh karena itu, KPI sebaiknya dirancang berdasarkan indikator SMART berikut. 

1. Specific (Spesifik)

KPI harus ditetapkan untuk mencapai satu tujuan yang jelas. Ketika KPI yang sama digunakan untuk mengukur dua hal atau lebih, risiko timbulnya bias dan hasil akhir yang tidak maksimal mungkin akan terjadi.

2. Measurable (Terukur)

Untuk melakukan penilaian secara objektif dan efektif, KPI harus bisa diukur dengan metrik yang jelas. Selain itu, KPI yang terukur dapat membantu perusahaan memantau perkembangan bisnis secara lebih akurat. 

3. Achievable (Dapat Dicapai)

Meskipun KPI baik untuk peningkatan kinerja karyawan, tetapi KPI yang tidak realistis justru dapat membuat karyawan merasa tertekan dan menurun motivasinya. Oleh karena itu, KPI harus ditetapkan di angka yang realistis untuk bisa dicapai. 

4. Relevant (Sesuai)

Indikator KPI yang baik selanjutnya adalah relevan. Maksudnya, KPI harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai untuk mendukung strategi yang tepat. Oleh karena itu, setiap departemen umumnya memiliki jenis KPI yang berbeda-beda.

5. Time-bound (Batas Waktu)

KPI harus ditetapkan dalam batasan waktu tertentu agar perencanaan dan pelaksanaan kegiatannya jelas kapan akan dilakukan. Selain itu, KPI dengan batasan waktu juga memungkinkan perusahaan untuk memantau kemajuan secara berkala. 

Baca juga: 18 Fasilitas Kantor untuk Tingkatkan Produktivitas Karyawan

Demikian penjelasan mengenai Key Performance Indicator, mulai dari pengertian, fungsi, hingga berbagai contohnya dalam perusahaan. Dengan kehadiran KPI, perusahaan dapat mengukur sejauh mana tujuan strategisnya telah tercapai.

Selain penerapan KPI yang baik, pertumbuhan perusahaan juga ditentukan oleh beberapa faktor lain, salah satunya adalah ketersediaan alat kerja yang memadai. Tanpa perangkat yang sesuai, karyawan akan kesulitan untuk bekerja secara produktif dan efektif. 

Di era modern seperti sekarang, hampir setiap perusahaan membutuhkan laptop untuk mendukung kelancaran operasional, seperti mengolah data, membuat dokumen, hingga berkomunikasi secara daring. Sayangnya, perangkat ini sering kali hadir dengan harga yang cukup tinggi. 

Tapi, jangan khawatir, karena perusahaan kini bisa lebih mudah memenuhi kebutuhan perangkat laptop atau komputer untuk para karyawan dengan Asani! Dengan menyewa laptop atau komputer di Asani, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk membeli perangkat -perangkat tersebut. 

Asani menyediakan berbagai pilihan paket sewa dengan harga yang terjangkau. Selain itu, setiap laptop yang disewakan di Asani juga terjamin kualitasnya. Bahkan, durasi sewanya juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan kantor serta sudah mencakup biaya perawatan dan penggantian perangkat. Sangat menguntungkan, bukan?

Selain menawarkan laptop berspesifikasi unggul, Asani juga menjamin kelancaran laptop yang disediakan melalui berbagai layanan pendukung, yaitu asuransi, perbaikan oleh tim ahli, dan manajemen aset IT yang dapat diakses melalui MyAsani.

Untuk menemukan laptop yang sesuai dengan perusahaan Anda, silakan kunjungi katalog sewa Asani. Jika membutuhkan penjelasan lebih lanjut, jangan ragu untuk mengirim email di cs@asani.co.id atau hubungi Asani via WhatsApp. Asani selalu hadir untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan melalui penyewaan perangkat kerja yang andal!

Baca juga: Tugas Purchasing: Pengertian, Tanggung Jawab, dan Alur Kerja

Share

Post comment

Product Enquiry