perbedaan ipv4 dan ipv6
TeknologiDiposting: 12 October 2023 | Diperbarui: 12 October 2023
10

Untuk memudahkan proses komunikasi via internet, Anda harus paham apa saja perbedaan IPv4 dan IPv6.

IP (Internet Protocol) adalah deretan angka dan huruf untuk menghubungkan perangkat agar terbentuk jalinan komunikasi, seperti sharing data antar komputer.

IP sama seperti nomor pada alamat rumah, yang berfungsi memberikan identitas pada perangkat agar jalinan komunikasi bisa berjalan secara terarah dan jelas.

Saat ini, ada dua versi IP yang banyak digunakan secara global, yaitu IPv4 dan IPv6.

Meskipun IPv6 hadir sebagai bentuk pengembangan dari IPv4, tetap saja ada perbedaan yang memengaruhi kelebihan dan kekurangannya.

Oleh sebab itu, yuk simak apa perbedaan IPv4 dan IPv6 beserta pengertian, fungsi, kelebihan dan kekurangannya di bawah ini!

Apa itu IPv4 dan IPv6?

Sebelum mengetahui apa perbedaannya, Anda harus tahu pengertian IPv4 dan IPv6 terlebih dahulu. 

IPv4 adalah kependekan dari IP versi 4 dan yang paling umum digunakan. Sebagai versi pertama, IPv4 merupakan protokol tanpa koneksi, sehingga memungkinkan pengiriman data meskipun perangkat yang dituju belum siap.

Lalu, IPv4 dapat memunculkan sekitar 4.3M alamat namun, tidak semuanya tersedia bagi pengguna umum. Oleh sebab itu, muncul IPv6 sebagai bentuk pengembangannya.

IPv6 adalah Internet Protocol Next Generation, yang menyediakan ruang alamat lebih besar dengan header paket sederhana.

Contoh IPv4 dan IPv6 dapat dilihat dari penulisan alamat. Alamat IPv4 ditulis dalam empat angka desimal dan terpisahkan oleh tiga titik, seperti 192.0.2.146 atau 66.94.29.13.

Sedangkan alamat IPv6 ditulis dalam huruf dan angka. Alamat tersebut terdiri dari delapan angka heksadesimal, terpisahkan sebanyak empat digit oleh titik dua. Contoh IPv6 adalah 2001:0db8:3333:4444:0000:8a2e:85a3:7334.

Adapun beberapa website yang telah menerapkan IPv6 adalah Google, Facebook, dan Wikipedia.

Fungsi IPv4 dan IPv6

Pada dasarnya, fungsi IPv4 dan IPv6 yang utama adalah menunjukkan identitas perangkat sehingga memudahkan proses komunikasi via internet. Selain itu, fungsi IPv4 dan IPv6 juga sebagai alamat pengiriman data ke perangkat.

Jadi, ketika Anda mengakses website, terjadi proses pengunduhan data dari situs yang dilakukan oleh perangkat. Dengan begitu, Anda bisa melihat apa saja yang ditampilkan oleh website.

Kehadiran IPv6 sendiri juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan alamat yang lebih banyak, terutama setelah kehadiran perangkat Internet of Things (IoT).

Perbedaan IPv4 dan IPv6

Setelah memahami pengertian serta fungsinya, di bawah ini adalah beberapa perbedaan IPv4 dan IPv6 yang bisa Anda pahami lebih dalam, yaitu:

1. Ukuran Octet

Pertama, perbedaan IPv4 dan IPv6 bisa dilihat dari ukuran octet. Octet berperan penting dalam mendukung kinerja perangkat. 1 Octet pada IP terdiri dari 8-bit.

Jumlah octet pada IPv4 adalah 4, yang terdiri dari 32-bit. Maka dari itu, ruang alamat yang bisa disediakan oleh IPv4 hanya sekitar 4.3M.

Sedangkan IPv6 memiliki jumlah octet yaitu 16, yang terdiri dari 128-bit. Jadi, IPv6 dapat menyediakan ruang alamat sekitar 340 undecilion atau 1.028 kali lebih banyak dari IPv4.

2. Konfigurasi Jaringan

Jaringan pada IPv4 harus dikonfigurasi baik secara manual atau menggunakan DHCP sehingga memerlukan banyak usaha dan maintenance server.

Sedangkan pada IPv6, jaringan dapat dikonfigurasi secara otomatis dan bersifat opsional, tergantung fungsi yang diperlukan.

Baca juga: 40+ Perintah Dasar Linux dan Fungsi, Penting Dipahami!

3. Fitur Alamat

Selanjutnya, perbedaan IPv4 dan IPv6 dapat dilihat dari fitur alamat, bagian penting untuk mendeteksi identitas perangkat.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, alamat IPv4 terdiri dari deretan angka yang terpisah oleh titik. Sedangkan alamat IPv6 terdiri dari deretan huruf dan angka yang terpisah titik dua.

Lalu, jenis alamat IPv4 bisa untuk broadcast, multicast, dan unicast. Sedangkan jenis alamat IPv6 adalah anycast, multicast, dan unicast, sehingga tidak bisa untuk broadcast.

4. Header

Header adalah bagian dari IP yang memuat informasi awal, seperti versi, alamat sumber dan tujuan, sehingga pengiriman data bisa dilakukan secara spesifik.

Header IPv6 lebih sederhana daripada IPv4, yaitu 8 kolom, sehingga dapat menyediakan ruang alamat yang besar dan proses pengiriman data cepat.

5. Routing

Perbedaan IPv4 dan IPv6 dapat dilihat dari aspek routing, sebuah proses di mana data dapat terkirim ke tujuan dari lokasi yang berbeda. IPv4 belum bisa menangani table routing yang besar sehingga performanya akan menurun.

Sementara itu, sistem IPv6 lebih canggih sehingga dapat menangani table routing yang besar.

6. Mobilitas dan Interoperabilitas

Mobilitas dan interoperabilitas juga menjadi aspek perbedaan IPv4 dan IPv6 yang harus diperhatikan.

IPv6 lebih unggul dalam aspek mobilitas dan interoperabilitas daripada IPv4 karena kemampuan roaming yang tidak terbatas dan tersedia dalam perangkat jaringan.

7. Kompatibilitas Perangkat Seluler

Selanjutnya, perbedaan IPv4 dan IPv6 dapat dilihat dari aspek kompatibilitas perangkat seluler.

Dikarenakan alamat IPv4 menggunakan notasi titik-desimal, maka kurang cocok untuk jaringan seluler.

Berbanding terbalik dengan IPv6 yang cocok untuk jaringan seluler karena alamatnya menggunakan notasi titik dua-heksadesimal.

8. Fragmentasi

Fragmentasi IP terjadi apabila ukuran data yang dikirim melebihi MTU (Maximum Transfer Unit). Maka dari itu, hal ini dapat menguras sumber daya router dan menurunkan performa.

IPv6 dapat mencegah terjadinya fragmentasi IP karena tidak bergantung pada NAT (Network Address Translation) sehingga pengiriman data bisa dilakukan lebih cepat.

9. Dukungan VLSM

Terkait fragmentasi di atas, berbeda dengan IPv6, IPv4 akan memecah ukuran data yang besar menggunakan VLSM (Variable Length Subnet Mask).

Meskipun proses pengiriman data menjadi lebih lambat, namun dengan adanya dukungan VLSM di IPv4, dapat meminimalkan jumlah alamat IP yang terbuang.

Ini termasuk perbedaan IPv4 dan IPv6 yang krusial.

10. Keamanan

Terakhir, perbedaan IPv4 dan IPv6 dapat dilihat juga dari aspek keamanan. Pada IPv4, tidak tersedia enkripsi dan autentikasi sehingga header hanya dianggap sebagai fitur pelengkap.

Berbeda dengan IPv6, enkripsi dan autentikasi adalah standar keamanan yang wajib dimiliki sehingga lebih baik daripada IPv4.

Baca juga: PC vs Laptop, Yuk Simak Keunggulan dan Kekurangannya!

Kelebihan IPv4 dan IPv6

Dari perbedaan IPv4 dan IPv6 yang cukup banyak, maka hal tersebut dapat memengaruhi bagaimana cara kerja dan kelebihan masing-masing IP.

Meskipun IPv4 adalah versi pertama dari IP, tetap saja ada kelebihan-kelebihannya yang tidak dimiliki oleh IPv6, salah satunya yaitu bisa menerima berbagai jenis ukuran data.

Lalu, kelebihan IPv4 adalah penyimpanan informasi di router lebih kecil karena tidak memerlukan keseluruhan 32-bit. 

Selain itu, kelebihan IPv4 adalah mendukung jenis alamat broadcast sehingga mampu mengirimkan data ke semua perangkat dalam jaringan.

Sedangkan untuk IPv6, kelebihannya sebagai versi terbaru yaitu dapat memproses data dengan cepat, sistematis, efektif, dan mencegah fragmentasi karena sistem yang canggih.

Kelebihan IPv6 lainnya bisa dilihat dari sisi keamanan yang terjamin dan konfigurasi jaringan secara otomatis sehingga server maintenance lebih mudah.

Kekurangan IPv4 dan IPv6

Selain kelebihan, ada juga kekurangan dari masing-masing IP yang dapat terlihat dari penjelasan perbedaan IPv4 dan IPv6 di atas.

Kekurangan IPv4 adalah konfigurasi jaringan secara manual atau DHCP, hanya menyediakan jumlah alamat sebanyak 4.3M, dan belum bisa mencegah fragmentasi.

Lalu, header pada IPv4 juga bersifat fungsional sehingga cyber security nya belum terjamin sepenuhnya.

Sementara itu, kekurangan IPv6 adalah kompatibilitas rendah karena untuk mengakses versi terbaru ini, diperlukan pembaruan perangkat yang lebih canggih.

Oleh sebab itu, IPv6 juga memiliki transformasi yang lambat.

Meskipun sudah hadir sejak tahun 1995, namun menurut Google, sampai saat ini, besaran pengguna IPv6 di dunia hanya sekitar 40%.

Sudah Tahu Apa Perbedaan IPv4 dan IPv6?

Setelah memahami penjelasan di atas terkait perbedaan IPv4 dan IPv6, apakah Anda bisa menyimpulkan mana versi IP yang lebih baik?

Berdasarkan perbedaannya, IPv6 jelas memiliki keunggulan yang lebih banyak daripada IPv4. Tak heran apabila IPv6 dikenal sebagai Internet Protocol Next Generation.

Dengan kelebihan IPv6, Anda bisa menghubungkan setiap perangkat dan mengirimkan data melalui jaringan internet dengan cepat, praktis, dan aman.

Meski begitu, pemasangan IPv6 diperlukan perangkat yang sama canggihnya. Oleh sebab itu, sebagian besar orang masih mengandalkan IPv4 untuk identitas perangkat.

Demikian penjelasan seputar perbedaan IPv4 dan IPv6 beserta informasi lainnya, yaitu pengertian, fungsi, kelebihan dan kekurangan.

Perbedaan IPv4 dan IPv6 bisa dilihat dari beberapa aspek, seperti ukuran octet, konfigurasi jaringan, sampai keamanan.

Lalu, meskipun IPv6 lebih canggih daripada IPv4, cara penerapannya akan sulit dilakukan apabila perangkat tidak memiliki fitur yang mendukung.

Oleh sebab itu, yuk cek katalog Asani untuk mendapatkan perangkat komputer atau laptop dengan kualitas terbaik.

Asani juga menawarkan jasa penyewaan laptop atau komputer sekaligus layanan konsultasi terkait berbagai macam permasalahan IT.

Jadi, dengan menyewa laptop atau komputer di Asani, Anda bisa memilih perangkat sesuai kebutuhan dan kualitas yang diperlukan.

Yuk, dapatkan perangkat komputer atau laptop terbaik dan ajukan penawaran langsung ke tim Asani sekarang!

Baca juga: 10 Rekomendasi Laptop Lenovo Terbaik dan Terbaru 2023

Post comment

Product Enquiry